19 - Gracenya Rey

204 31 60
                                    

Kamu itu buat dipertahanin bukan cuma buat didapatkan saja

Reyaldip
——————————————————


GRACE menegang dan menoleh ke arah Rey, yang menatapanya dengan intens. Kalimat yang barusan Rey lontarkan membuat sekujur tubuh Grace kaku.

"Grace."

"Jangan bercanda Rey"Grace tersenyum kaku.

Rey menarik tangan Grace, digenggamnya kedua tangan Grace dan menatapnya intens. "Aku serius"

A-aku?

"Hmm, aku ng-nggak bi..... "

Drrrrtttttt

Handphone Grace berbunyi diatas meja, ternyata kakak nya—Kevin, dia pun melepaskan genggaman Rey dan berjalan menjauhi untuk mengangkat panggilan.

Seakan telah tau jawaban dari Grace, Rey berdiri dan berniat pergi dari rumah Grace.

"Rey,"Teriak Grace, ketika Rey hendak menaiki motornya, lantas Rey menoleh, menatap gadis di depannya yang habis berlari.

"Lo kok pulang-pulang aja sih"

"Hmm—itu, lo tadi kan nelpon, jadi gue duluan aja."

"Yaudah gue pulang dulu ya"Rey menaiki motornya.

Seketika tubuh Rey menegang, tiba-tiba Grace memeluk Rey dari samping.

"Hati-hati pacar"

********

"Desy, gue lihat pr fisika dong"Teriak Laura yang baru saja memasuki kelas dengan nafas yang terengah-engah.

"Lo salah nanya, gue aja belom, ini lagi nunggu Grace, tuh orang lama amat datangnya"

"Yahh lo ma... "

"Grace"Ucap Desy yang melihat kedepan pintu, kebetulan Laura yang membelakangi lantas ikut membalikkan badan, yang terlihat Grace di antar kelas sama Rey.

"Grace lo..... "

"Udah diem Des"Potong Grace.

"Grace gue lihat pr fisika dong"Laura mendekati Grace dan menarik tasnya.

"Pr fisika? Yang mana?"

"Ish, lo pura-pura lupa, gue lihat dong, pelit amat lo,"sinis Laura.

"ASTAGAAAAAAA, GUE LUPA BUAT NTUH PR, MAMPUSSS"Teriak Grace ketika sadar dengan pr fisika.

Disinilah mereka bertiga Grace, Desy, dan Laura berdiri di depan tiang bendera dengan tangan membentuk hormat.

"Lo kok bisa lupa sih Grace, seorang Grace Ariska Febriana lupa pr"Ejek Desy.

"Gue juga manusia kali"Grace memutar bola matanya malas.

"Eh iya Dinda mana? Kok gak kelihatan dari tadi."Tanya Grace.

"Tuh orang gak masuk, sakit"

"Sakit apa?"

"Sakit hati"Jawab Laura dengan ekspresi di dramatisir kan.

"Bisa aja lo dengkul kuda"

Tringgggggg

"Akhirnyaaaa, selesai juga hukuman ini"sahut mereka bertiga, karena bel istirahat telah berbunyi.

"Cusss, ke kantin"

"Kuyl........"Ucapan Grace terhenti ketika tangan seseorang membawanya pergi entah kemana.

Guest LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang