mempercayaimu tidak butuh waktu lama, tapi ketika kepercayaan itu tidak ada makna lagi, susah untuk membuatnya bermakna kembali
Grace
——————————————————
Jaket abu-abu?
Grace menoleh ke belakang, seketika dia terkejut mendapati seseorang memakai jaket abu-abu membelakangi dirinya, Grace pun hendak berdiri, tapi...
"Grace panggil nomor 014 ya, bilang suruh kesini sekarang"Ucap Bella.
"Eh i-iya kak"Grace menoleh ke belakang lagi tapi orang itu telah menghilang, membuat Grace mengernyitkan dahi.
Grace berjalan menuju basecamp yang harus dipanggilnya yang berada di lantai atas, setelah memanggil dia tidak sengaja melihat kembali seseorang jaket abu-abu yang membelakanginya, dan yang membuat Grace terkejut orang itu berbicara dengan Rey.
Grace terus melihatnya sampai orang jaket abu-abu itu berlalu dari hadapan Rey, Grace ingin mengikutinya, tapi dia mengingat tugasnya yang belum kelar, dengan terpaksa Grace kembali ke tempat perlombaan.
Jam untuk beristirahat pun berbunyi, untuk semua peserta, juri, dan panitia di minta istirahat sebelum perlombaan akan dimulai kembali.
Grace masuk ke Basecamp, mengambil nasi kotak dan segelas minum, Grace tidak sengaja melihat Rey dan Bella dimeja dengan makan bersama.
Grace sebenarnya ingin mengajak Laura, Desy, dan Dinda buat makan bersama tapi mereka kompak menjawab masih ada urusan, Grace pun berfikir mengajak Rey makan bersama, tapi melihatnya barusan, dia tidak ingin menggangu Rey.
Akhirnya Grace makan sendiri diujung ruangan, karena dia belum cukup mengenal teman-temannya, Grace memakan makanan dengan tidak bersemangat dan kecewa yang menghampirinya.
"Grace"
Grace mendongak dan menatap seseorang yang memanggilnya yang tak lain adalah Rey.
"Kenapa kamu tak mengajakku makan bersama?"tanyanya, karena setelah dia makan dia melihat Grace yang sedang makan sendirian diujung ruangan membuat Rey sakit melihatnya.
"Inginnya begitu, tapi kamu sangat menikmati makan bersamanya"
"Kenapa tidak memanggilku?"
"Aku tidak seberani yang kamu kira"
"Aku temanni kamu makan ya?"
"Tidak perlu, makananku sebentar lagi akan habis, lanjuti saja tugas-tugasmu"
Grace kembali melanjutkan makanannya dengan menduduk, karena tidak mau melihat Rey yang masih Setia berdiri disampingnya.
Rey menarik paksa makanan Grace, dia duduk didepan Grace, menarik dahunya keatas.
"Aku suapin ya"Rey tersenyum tulus ke Grace.
"Tidak perlu, aku bisa sendiri"Grace hendak mengambil kembali, tapi Rey menahannya, sampai suara menginterupsi mereka.
"Grace bertugaslah kembali, bawa rekap nilai ini untuk diurutkan"Ucap Bella.
"Iya k... "
"Tapi dia belum selesai makan"Potong Rey.
"Tidak apa-apa, aku sudah kenyang"Grace keluar dari ruangan, yang terasa canggung dan melanjutkan tugasnya. Sedangkan Rey hanya bisa menghembuskan nafas kasar.
Setelah melewati berjam-jam, akhirnya acara pun selesai dijalankan dengan baik, Grace pun mengambil tas di basecamp, dia menuju pagar sekolah, dia sangat lelah karena itu ingin cepat sampai rumah.
Grace menunggu Rey di dekat halte karena awan gelap, yang sebentar lagi hujan turun.
Grace seketika nafasya tersekat, melihat Rey keluar dari pagar sekolah mengendarai motor dengan membonceng chelsea yang merupakan mantannya dulu.
Chelsea yang memeluk jaket yang Rey kenakan, membelah jalanan Palembang, meninggalkan dirinya yang hancur seketika.
Hujan pun turun, seketika air mata Grace turun bersamaan dengan hujan, hujan sekarang seperti teman Grace, merasakan sakitnya juga, satu jam lebih Grace menunggu taksi yang lewat, tapi tidak satupun yang muncul, membuat Grace semakin dilanda kedinginan.
********
Rey datang kerumah Grace, untuk memastikan apakah Grace telah pulang, karena dia tidak sempat mengantarnya karena chelsea tiba-tiba terjatuh sakit,yang membuat Rey mau tidak mau mengantarnya.
Toktoktok
"Bi ijah, apa Grace sudah pulang?"
"Non Grace? Belum pulang den"
Rey tersentak kaget, dan reflek menaiki motornya dengan keadaan cepat, menuju sekolah, sesampainya ia melihat seorang gadis duduk sendirian dihalte, tanpa memakai jaket, memeluk tubuhnya sendiri.
Rey tidak memikirkan lagi dia yang telah basah karena menerobos hujan, dia mendekati gadis itu yang tak lain adalah pujaan hatinya.
"Grace"
Grace menoleh dan mendongak melihat siapa yang memanggilnya, namun dia kembali menduduk, memeluk tubuhnya semakin erat.
Rey duduk disebelah Grace, membuka jaket yang telah basah, menarik lengan Grace, mendekapnya untuk menyalurkan rasa hangat kepada dirinya, Grace hanya diam tidak memberontak.
Setelah hujan reda, Grace berdiri dan hendak pergi, tapi lengannya dicekal yang tak lain adalah Rey.
"Aku anter pulang"
"Tidak perlu, terima kasih"Grace menghentakan tangganya, membuat genggaman Rey terlepas.
Grace berjalan menjauh, tapi suara memanggilnya membuatnya berhenti tanpa membalikkan tubuhnya.
"Grace"
Keheningan terjadi antara mereka, sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Maafkan aku"ucap Rey tulus.
"Kau tidak salah, aku saja yang terlalu berharap kepadamu, sampai harapan itu yang membuatku sakit sendiri"
Rey hanya diam.
Grace ingin berkata lagi, tapi terasa berat buatnya untuk berbicara, dengan itu Grace berjalan menjauh, tapi Rey langsung menyusul mengenggam tangan Grace.
"Pulang bersamaku, akan ku antar, aku tidak ingin kamu sakit Grace"
"Berharap kau mengantarku pulang, duduk dihalte melihatmu pulang bersama mantanmu, duduk selama berjam-jam dihalte seorang diri, dengan badan bergetar menahan dingin, itu sudah cukup buatku ingin pulang sendiri"Grace menghentakkan tanggannya, menyisahkan Rey yang berdiri menatap sendu kearah Grace yang semakin menjauh.
Setelah mengikuti Grace aman sampai rumah, Rey membasuh mukanya, dan sejenak duduk diranjangnya memikirkan yang terjadi hari ini.
Rey mengambil handphonenya, mencoba menghubungi Grace, tapi lima kali panggilan tidak dijawab, Rey mencoba menelpon Grace kembali.
"Halo"
Suara laki-laki?
😘😘😘
Hai-hai mianhae baru bisa update
Sibuk-sibuknya kelas 12Kuharap masih banyak yang nunggu cerita ini
Jangan lupa tinggalkan jejak vote & comment ya
Terima kasih
Salam
Chandrarianto
KAMU SEDANG MEMBACA
Guest Love
Novela JuvenilGrace wanita yang menyukai paskibra, cantik, dan pintar mengikuti ekskul paskibra disekolahnya dan dia harus berjumpa dengan cowok yang bernama Rey yang sifatnya sangat susah ditebak, dengan Bima yang merupakan ketua osis. Banyak Rahasia yan...