Jung Hoseok.
Cucu laki-laki pewaris J Corp. yang baru saja diangkat menjadi Direktur Utama. Tampan. Cerdas. Berwibawa. Namun satu hal kekurangannya, sifat sedingin es.
Tak ada wanita yang berhasil memikat hatinya, termasuk istrinya sendiri. Min Sera. Tidak, namanya sudah berubah, Jung Sera.
Mereka telah menikah 3 tahun lalu, pernikahan yang berlangsung demi melindungi perusahaan kakek Sera yang nyaris bangkrut. Bahkan saat itu, Sera yang baru mulai belajar fashion di Eropa mau tak mau harus pulang dan tahu-tahu ia sudah harus menjadi istri seorang pria yang sama sekali asing baginya.Setelah menikah, Sera kembali ke Eropa untuk menyelesaikan studi, sedangkan Hoseok mulai sibuk mengawali karir di perusahaan turun-temurun dari ayah kakeknya. Mereka tak pernah menghubungi satu sama lain, meskipun telah berstatus suami-istri, namun keduanya masihlah orang asing, tak pernah saling kenal sebelumnya.
Dan hari ini dengan wajah lelah dan kemeja yang sudah amburadul, Hoseok bertanya-tanya siapa perempuan yang berdiri menyambut kepulangannya dari tugas bisnis di China.
"Aku istrimu."
Sampai perempuan itu mengatakan identitasnya ia baru mengingat kembali ingatan buram tentang wajah istrinya itu.
"Oh,"
Ia berlalu begitu saja, melewati ruang tamu yang luas, berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
Sera tak merasa terkejut. Ia menuju dapur, memasukkan lauk-pauk yang dimasaknya ke dalam kulkas. Ia bergegas menuju kamar dan tidur, sudah hampir tengah malam.
Hoseok keluar dari kamar mandi dengan setelan piyama satin marun gelap, mengeringkan rambut dengan handuk kecil dan berhenti melangkah melihat Sera yang sudah terlelap di ranjangnya.
Ia tak tahu bagaimana bisa seorang gadis dengan begitu mudah tidur pulas di kamar seorang pria asing, sekalipun itu adalah suaminya sendiri. Ia mengambil bantal yang tak terpakai, mencari selimut di lemari lalu tidur di sofa yang cukup besar di sisi lain kamarnya.
Pip... Pip... Pip...
Pip... Pip... Pip...
Pip... Pip... Pip...
Pip...
Suara alarm berhenti, seperti biasa, setiap pagi Hoseok mematikan benda berisik di atas nakas samping tempat tidurnya itu. Ia membuka mata lebar, sangat lebar, terkejut bagaimana ia bisa terbangun di atas ranjang.
Otaknya mulai mengingat kembali, lalu ada sepintas adegan ketika ia sempoyongan pergi ke kamar mandi dan kembali tidur, namun tak di sofa, melainkan ranjangnya dimana sang istri sedang tidur pulas.
Hoseok menghela nafas berat memikirkan kekonyolannya, hendak beranjak ketika sadar perutnya dibelenggu oleh lengan gadis itu. Tak tahu harus berbuat apa, ia akhirnya diam dan menenangkan diri. Pagi harinya sudah rusak sejak awal, ia mulai khawatir dengan pekerjaannya di kantor nanti.
Kali ini ia tak bisa tenang lagi, berusaha melepaskan diri dari Jung Sera. Gadis itu menggeliat pelan merasa tidurnya terganggu, perlahan membuka matanya.
"Sudah bangun?"
Hoseok bertanya-tanya dalam hati, bagaimana mungkin gadis itu nampak biasa saja seolah memang seharusnya seperti ini?
"Enghh..." Erang Sera sembari meregangkan ototnya, lalu kembali menatap Hoseok yang masih bungkam.
"Berangkat jam berapa?"
"Delapan,"
Sera melirik jam dinding yang masih menunjukkan pukul setengah 7 pagi, kembali meletakkan kepalanya di atas bantal dan menutup mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
[18+] BTS ONESHOOT
Fanfiction🚫18+🚫 Semua kisah tentang mereka bakal terungkap, mulai dari kepedihan perpisahan, kesengsaraan pilihan hidup, keputusasaan cinta, kepahitan dunia, keelokkan takdir, kesenangan berahi, hingga ngerinya kematian. Bukan sekadar roman anak muda masa k...