Suga: Ultimate Slave [74+] Part 1 (Sekuel Quiet Master)

26.8K 626 48
                                    

Cerita kali ini bakal sedikit angst dan mind blowing(?) tapi tetap nggak mau kalah panas sama Gurun Sahara.

Kalian siap?

Saya rasa, kalian tidak akan pernah siap ;)

Happy Sugaing... (inspired by RM 'I am namjooning')

🥞

Suara berkecipak yang terus menerus terdengar makin keras membangunkan seorang Min Suga dari tidurnya. Berhasil menemukan sumber suara, pria itu menggeliat pelan, lalu kembali memejamkan mata sembari menghela napas berat.

 Berhasil menemukan sumber suara, pria itu menggeliat pelan, lalu kembali memejamkan mata sembari menghela napas berat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(please jangan salfok ke kaus putihnya yang begitu sangat amat tipis luar byasah sekali ☺️)

"Sanha~ya..." Panggil Suga dengan suara serak pada gadis yang sibuk menghisap 'sesuatu' tepat di pangkal pahanya itu.

"Uhuk..."

Lee Sanha tersedak likuid kental yang baru keluar beberapa tetes dalam mulutnya, padahal kalau ia tak ketahuan sedikit lebih lama, maka akan makin banyak lagi cairan yang dimuntahkan benda panjang itu, sayang sekali.

"Kau sedang apa?" Tanya pria itu masih dengan mata terpejam.

Sanha mengusap sudut-sudut bibirnya, kemudian duduk manis di bagian ranjang yang kosong sebelah kanan Suga.

"Apa saya membangunkan anda?" Tanya Sanha penuh keluguan.

Kedua tangan gadis itu berada di atas lutut, seperti murid teladan yang patuh.

Kelopak mata Suga terbuka perlahan, bola matanya merah, menandakan ia masih sangat mengantuk. Tak heran, hari ini lelaki itu mengurung diri selama 12 jam lebih di dalam studio pribadinya, bahkan mengganti kode sandi pintu studio agar Sanha tak mengganggu pekerjaannya.

Setelah menelan ludah untuk membasahi kerongkongannya yang kering, Suga berujar,
"Maka dari itu, kenapa kau membangunkanku?"

Sanha mulai panik, memainkan ujung gaun tidur tipisnya.

"Saya tidak bermaksud membangunkan anda."

"Kalau begitu, apa aku terlihat seperti mainanmu?"

Mata gadis itu membelalak.

"Tidak, tentu saja tidak, tuan!" Sergahnya seraya mengibaskan kedua tangan di depan dada.

Suga meletakkan lengan kiri pada dahi, memandang Sanha dengan sorot mata yang seolah berkata, 'Jangan main-main kepadaku'.

"Berapa kali kau melakukan ini saat aku tidur? Tiga? Empat? Ah, kurasa sudah kelima kalinya. Kau sungguh hanya menganggapku sebagai mainan yang bisa kau sentuh kapan saja, kan?"

Gadis itu menelan ludah.

"Tuan..."

"Pergilah, aku sedang tak ingin menghukummu."

[18+] BTS ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang