KIM TAEHYUNG: Call Me [1]

36.1K 676 12
                                    

This story consists of 2 parts
Enjoy and happy reading!

🍌

🍌

🍌


Kasta rendahan, yatim piatu, sebatang kara, gadis panggilan, aku.

Orang tua yang meninggal dalam kecelakaan sejak usia 7 tahun, tanpa kakak, tanpa adik. Hidup anti sosial di panti asuhan selama 15 tahun terakhir membuatku tak memperdulikan ocehan orang lain tentang gelar 'si gadis panggilan' yang mereka torehkan di belakang namaku.

Tapi entah kenapa aku tak keberatan dengan gelar yang sering dicemooh orang itu. Melakukan hal yang kusukai dan dibayar adalah sesuatu yang menyenangkan. Siapa yang tak suka mendapatkan malam yang indah bersama pria tampan dan di dibayar ribuan dollar? Omong kosong, mereka hanya menghujatku karena cemburu aku tidur dengan aktor sekelas Lee Jong Syuk atau Park Seo Jyun. Menyedihkan.

"Samantha, kemarilah."

Nama yang kubuat sejak 2 tahun lalu itu kini lebih enak di dengar, membuatku tersenyum menghampiri Madam Lucie. Aku duduk di kursi tinggi sebelahnya, memesan satu minuman yang sama pada bartender.

"Yes, madam?"

Madam Lucie meletakkan gelas mojitonya yang setengah kosong, wanita pemilik bar sekaligus 'bos'ku itu menyunggingkan senyum padaku.

"Aku tak melihatmu menenteng tas ribuan dollarmu akhir-akhir ini."

Aku tersenyum paham,
"Sepertinya anda berkata seperti itu untuk melihatku memakainya."

"Benar, aku memang tak bakat berbasa-basi." Madam Lucie nampak tidak puas dengan upayanya.

"Jadi, kemana saya harus membawa tas ribuan dollar saya, madam?"

Madam Lucie memutari bibir gelas dengan telunjuknya.

"Thank you," Kataku pada bartender yang baru saja meletakkan mojitoku.

"Apa kau punya dua tas ribuan dollar?"

"Tentu." Jawabku bergairah.

Madam Lucie tersenyum lebar, mengangkat gagang gelasnya,
"Cheers!"

Aku terkekeh pelan,
"Cheers!"

Ting!

Lift berhenti di lantai 35. Heels hitamku menyelusuri koridor hotel bintang lima ini dengan anggun, tas seharga 2000 dollar yang kubeli akhir tahun kemarin di Amerika kujinjing dengan bangga menuju satu-satunya pintu yang berada di lantai ini. Kamar 3501.

Kugunakan kartu dari Madam Lucie untuk membuka pintu, masuk dan melihat kamar paling mewah yang pernah kulihat.

"Dia membayarku 3000 dollar dan menyewa kamar terbaik disini, konglomerat? Orang asing?" Gumamku sembari berjalan ke arah kolam renang, meletakkan tas di atas set sofa tak jauh dari kolam.

Kembali kususuri tiap bagian ruangan yang menarik perhatianku, apalagi kalau bukan kamar tidur. Kujatuhkan tubuhku di atas ranjang, memastikan kenyamanannya.

Cklek...

"Sudah datang?"

Seorang pria keluar dari pintu kamar mandi, mengikat tali handuk kimononya sembari tersenyum manis memamerkan lesung pipi tipis yang menawan. Rasanya aku ingin tertawa keras begitu mengenali wajahnya, namun hanya senyum tipis yang bisa kuulas.

[18+] BTS ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang