☕
"Jung Hoseok, dia teman sekampusku di Amerika."
"Jung Hoseok, dia teman sekampusku..."
"Dia..."
"teman sekampusku..."
"Jung Hoseok..."
"di Amerika..."
"Dia teman..."
Kalimat kakak terus berulang dalam kepalaku seperti kaset rusak, membuatku pening bukan main. Apa maksudnya? Kenapa tiba-tiba Johen menjadi temannya? Maksudku, kenapa temannya sangat mirip dengan Johen? Atau Johen yang mirip dengan temannya? Tapi mereka sama persis, bukan sekedar mirip! Bahkan tinggi badan, ukuran pinggang, semuanya bagai pinang dibelah dua.
"Aku permisi." Pamitku meninggalkan dapur dengan perasaan campur aduk.
"Yak! Min Sera!"
Banyak sekali hal yang bermunculan dalam otakku sampai tak mengindahkan panggilan kakak. Tak sadar aku sudah berada di kamar loteng.
Hari ini aku sungguh lelah, tak mau memikirkan apapun, mau itu tentang teman kakak, Johen yang tidak kunjung menunjukkan batang hidungnya, atau bahkan tentang situasi yang enggan bersahabat.
Lebih baik aku tidur, siapa tahu saat bangun nanti semua yang terjadi hari ini cuma mimpi-walau kutahu kecil sekali kemungkinannya. Atau dengan kata lain, kalian boleh menganggapku kabur dari kenyataan untuk sejenak.
"Sera,"
"Min Sera."
Kurasakan guncangan pada bahuku, aku menggeliat pelan,
"5 menit lagi, Jo.""Bangun, kau bahkan belum ganti baju."
Oh, itu suara Min Yoongi kakakku, ternyata bukan mimpi. Akhirnya aku bangun dan keluar dari kamar loteng, menuruni tangga ke arah kamarku di lantai 2.
"Sudah mulai kuliah?" Tanya kakak sambil sibuk meneliti isi meja belajarku, ya, dia mengekoriku.
Aku membuka lemari, menarik beberapa helai baju yang berada di lipatan teratas.
"Begitulah."
"Awas kalau kau hanya main-main dan tidak belajar, kau tahu, kuliah itu sulit, jadi- Hei! Kenapa ganti baju sembarangan?"
Aku melirik kakak sekilas, lalu melempar kemeja yang baru saja berhasil kutanggalkan ke dalam keranjang baju kotor di sebelah lemari.
"Kenapa heboh sekali? Aku kan adikmu, lagipula 5 tahun tinggal di Amerika pasti juga sudah biasa melihat orang bugil."
Kakak hanya menggeleng-gelengkan kepala sambil melipat kedua tangan di bawah dada saat aku melepaskan celana skinny jeansku.
"Awas saja kalau kau sampai begitu di depan orang lain juga."
Aku berkacak pinggang, baru saja ingin bersuara ketika,
"Hyung, apa kau tahu dimana-"
Kami melihat ke arah pintu kamar yang terbuka lebar, teman kakak, manusia semirip Johen itu berdiri kaku, melongo di depan kamarku, entahlah, mungkin tak biasa disuguhi pemandangan seorang gadis dengan setelan pakaian dalamnya.
Aku mengedikkan bahu,
"Well, aku baru saja melakukannya di depan orang lain." Kataku lalu membawa pakaian ganti masuk ke kamar mandi di pojok ruangan.Dari dalam bisa kudengar bagaimana kakak mengomeli temannya, lalu mereka berdebat seperti anak kecil, dan suara langkah kaki yang berlarian keluar kamar, seperti sedang kejar-kejaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
[18+] BTS ONESHOOT
Fanfiction🚫18+🚫 Semua kisah tentang mereka bakal terungkap, mulai dari kepedihan perpisahan, kesengsaraan pilihan hidup, keputusasaan cinta, kepahitan dunia, keelokkan takdir, kesenangan berahi, hingga ngerinya kematian. Bukan sekadar roman anak muda masa k...