[18+] BTS ONESHOOT

Min Yoongi: Math Tutor [WARNING! 21+]

🚫BDSM CONTENT🚫
Have a heart problem? Move!
Lemme splash you with holy water before...

🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊

🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊

🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊

Enjoy to get wet! 👀

💧

Min Yoongi, kapten tim basket utama sekolah, peraih medali perak Olimpiade Matematika Nasional tingkat SMA, selalu menolak tawaran para wali murid untuk menjadi tutor belajar anak mereka, sampai salah satu dari orang tua itu menyebut mana yang sudah lama membuatnya penasaran.

Awalnya semua berjalan lancar, ia menjadi tutor yang baik, tapi tak lagi saat murid yang hanya setahun lebih muda darinya itu memergokinya tengah menonton film porno di pertemuan ketiga mereka. Kemudian tak hanya menjadi tutor belajar saja, kini ia juga menjadi tutor 'kegiatan biologis' gadis itu. Seperti saat ini, ia sedang memberikan pelajaran karena lagi-lagi gadis itu membuat kesalahan pada satu nomor di kertas ujian akhirnya.

"Ah... Sunbae, harder please..."

"Hm, like this?"

"Ahh... More..."

"Shibal, are you kidding me?"

"Ah ah... It's hurt! I'm sorry."

"Maaf, hah? Dasar jalang."

"Ahh.. Yoongi~ah kumohon..."

Min Yoongi terkekeh geli, ya, dia tekekeh geli melihat gadis itu kesakitan. Rasanya kepuasan menjalar ke setiap rongga tubuhnya ketika ia berhasil membuat gadis itu menjeritkan namanya, dalam sakit tentunya.

Keduanya terdiam lemas ketika selesai mendapatkan klimaks ketiga mereka malam ini, tidak, maksudnya untuk Yoongi, dan klimaks tak terhitung untuk gadis berambut cokelat sepunggung itu. Sebelah tangan Yoongi bertumpu pada meja tempat gadis itu duduk, lalu ia menyilakan anak rambut si gadis yang berantakan ke belakang telinga.

"Hei, apa kau bermain dengan Jeon Jungkook kemarin?" Tanya Yoongi berbisik tepat di daun telinga kiri gadis itu, mengembuskan nafasnya dengan kasar secara sengaja.

Gadis malang itu Sanha, Lee Sanha, adik kelas tepat setahun di bawahnya.
Sanha yang masih mencoba mengatur nafasnya memandang mata dingin lelaki itu, tatapan yang dilayangkannya ketika sedang tak ingin menurut.

"Apa aku tak boleh bermain dengan kekasihku sendiri?"

Yoongi mendecak, menghela nafas kasar, menangkup kedua pipi gadis itu dengan satu tangan, menekan rahangnya hingga membuat Sanha meringis sakit.

"Lihat, siapa yang sudah berani nakal?"

Sanha tersenyum miring,
"Kurasa kau perlu menghukumku lebih keras agar tak berani nakal lagi, sunbae."

"Begitukah, sayang?"

"Yes, master."

Yoongi mengulum senyum manis, menggendong tubuh gadis itu, menidurkannya di atas ranjang.

"Wait a second." Ujarnya membuka laci ketiga nakas di sebelah tempat tidur, mengeluarkan beberapa borgol rantai dari sana.

"Are you ready?"