Silakan membaca part [Park Jimin: Son of Mayago] terlebih dahulu agar dapat memahami cerita di bawah ini.
🌫
"Seyoung~ah,"
"See you."
"See you..."
"See you..."
Aku terbangun dari mimpi tak bergambarku, kenapa tak bergambar? Karena semuanya hitam, hanya suara seseorang yang dapat kudengar, suara berat dan serak seorang pria yang mengatakan hal sama sejak beberapa bulan lalu.
Psikiater, aku harus segera menemuinya lagi. Kali ini aku akan memintanya melakukan terapi lebih intens, aku tak mau gila di usia yang masih 21 tahun ini.
"Dokter Min." Kataku seakan mengadu pada dokter berambut cokelat kemerahan yang duduk santai di kursinya itu.
"Hm?" Sahutnya tak berminat. Memang ia terlalu cuek sebagai ukuran dokter khusus kejiwaan, tapi percayalah ia termasuk salah satu dokter terbaik di bidangnya.
Aku berbaring tak sabaran di kursi pasien, mendesah berat,
"Saya merasa sudah mulai gila.""Ambil saja paket penyembuhan di Rumah Sakit Gonjiam."
"Dok!" Pekikku karena sekarang ia malah mendecak pelan seraya bangkit dari duduk.
Dokter Min mengambil tempat di kursi kosong sebelahku, duduk dengan kedua tangan saling bertautan.
"Jadi, keluhanmu masih sama?" Tanyanya serius.
Aku mengangguk,
"Malah lebih parah, bukan beberapa hari sekali lagi, tapi setiap hari, setiap saya tidur. Sungguh menyiksa."Kepalanya terangguk-angguk. Lalu seperti biasa ia memeriksa detak jantung, pernafasan, dan tensi darahku.
"Semua normal kok." Terangnya seraya membereskan alat-alat kesehatan.
"Sepertinya masalahnya ada di otakmu, mau cek dengan rontgen?" Lanjutnya.
"Dokter lupa? Saya sudah melakukan cek rontgen sebanyak 3 kali dan tidak ada masalah apa-apa. Bisakah anda melakukan terapi hipnotis seperti waktu itu saja? Setelah melakukannya, saya mendengar kata lain di mimpi saya."
"Kau yakin?"
Aku mengangguk mantap,
"Ya.""Kalau begitu pergilah ke dokter lainnya."
"Bagaimana mungkin? Hanya dokter yang terbaik dan paling saya percayai." Kataku tak habis pikir.
Dokter Min mendesah berat,
"Justru karena itu, bodoh. Aku tak mau kepercayaanmu padaku hilang begitu saja. Sudah, sana pergi, cari dokter lain yang mau membukakan alam bawah sadarmu."Dokter Min kembali ke tempat duduk,
"Pasien berikutnya!" serunya."Dokter!" Aku tak terima.
"Kalau tak bisa menemukan dokter lain, segera temukan saja orang itu. Uangmu akan kukembalikan untuk sesi ini, sana pulang dan istirahatlah." Ketusnya sambil mengibas-ngibaskan tangan seakan mengusirku keluar.
Aku hanya mendengus sebal, keluar dengan menghentakkan langkah kakiku ke lantai yang pasti akan berteriak kesakitan kalau punya mulut.
"Manusia menyusahkan." Desis Dokter Min.
"Saya mendengarnya loh!" Seruku tak terima saat sudah di depan ambang pintu.
"Baguslah."
"Menyebalkan! Dasar Min Yoongi Dokter Gadungan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[18+] BTS ONESHOOT
Fanfiction🚫18+🚫 Semua kisah tentang mereka bakal terungkap, mulai dari kepedihan perpisahan, kesengsaraan pilihan hidup, keputusasaan cinta, kepahitan dunia, keelokkan takdir, kesenangan berahi, hingga ngerinya kematian. Bukan sekadar roman anak muda masa k...