8.Kevin

17K 557 8
                                    

di mulmed itu Kevin ya😘
semoga gak bosan dengan ceritanya. awalnya cerita ini emang gak jelas. Tapi semakin kalian baca kalian akan nemuin berbagai fakta nantinya yang akan aku bahas di konflik-konflik yang sebenarnya. sekarang kita nikmati aja dulu proses pendekatan Ryan-Vanka dan Kevin-Vanka

Happy Reading

*******

Suasana di dalam mobil Kevin yang sedang melaju menuju rumah Vanka sangat canggung saat ini. Bagaimana tidak? selama mobil melaju, Vanka dan Kevin tidak ada yang saling bicara. Kevin fokus mengemudi sedangkan Vanka terlalu ragu untuk memulai.

Kevin juga menyadarinya. Ia memang tidak pandai berbasa-basi.

Vanka mendengus. Dia jadi teringat dengan teman-temannya di Bandung. Apa Mereka juga masih mengingatnya? memang di Bandung Vanka tidak mempunyai teman yang spesial. Dia menganggap semua orang temannya selagi mereka tidak membuat masalah dengannya.

Namun, Vanka masih bisa teringat beberapa teman cowoknya di Bandung. Ia tidak pernah merasa secanggung ini saat berduaan dengan seorang laki-laki dalam mobil.

Dulu Vanka pernah berkenalan dengan salah-satu seniornya di Bandung, Dimas. Baru saja berkenalan, Dimas sudah langsung mengajak Vanka pergi ke luar bersama. Vanka sama sekali tidak merasa canggung dengan Dimas. Vanka bahkan blak-blakan saat bicara dengannya.

Dan sekarang apa yang terjadi? Vanka menjadi sosok yang pendiam saat berhadapan dengan manusia yang dinginnya sangat dasyat.

Dan saat ini di jalanan raya Jakarta sangat macet. Membuat perjalanan orang-orang jadi terhambat.

"Kita bisa kehabisan waktu kalau macet gini," keluh Vanka. Dan untuk pertama kalinya ada suara seseorang di dalam mobil tersebut.

Kevin menghela nafas. Dia juga berpikiran begitu.
"Gimana kita bahas konsep proposal kita aja dulu?"

Vanka tersenyum.
"Not Bad."

Kevin tidak melihat senyum itu. Jika ia melihatnya, mungkin dia akan langsung memuji betapa manisnya Vanka. Kevin terlalu sibuk memperhatikan mobil-mobil yang berjejer di depan mobilnya saat ini. Namun, dia masih bisa mendengarkan ucapan Vanka dengan jelas.

"Lo punya ide?" tanya Kevin.

"Punya. Lo?" tanya Vanka.

"Punya. Gue udah mikirin ini dari kemarin. Tapi, lo bisa duluan jelasin yang punya lo," jelas Kevin.

Vanka menggeleng. Dia belum siap menerima komentar dari Kevin jika mendengar idenya.

Kevin melirik Vanka dengan sudut matanya. Vanka sedang menunduk saat ini.

Malu. Ya Kevin tahu itu. Jadi, Kevin menjelaskan idenya terlebih dahulu. Dia tidak ingin egois.

"Ide gue, kegiatan yang akan kita bahas adalah mengadakan lomba-lomba. Lomba tersebut kayak nyanyi,melukis,cipta puisi,cipta cerpen, dan berbagai lomba lainnya. Dengan begitu, pihak sekolah kan bisa menemukan bakat-bakat yang terpendam," jelas Kevin panjang lebar.

Vanka baru kali mendengar Kevin bicara sepanjang itu. Dan ini adalah momen langka. Sayangnya, Kevin bicara sepanjang itu hanya di saat mereka membahas sesuatu yang ada hubungannya dengan tugas.
Kevin hanya berusaha bersikap profesional sebagai rekan tugas kelompok yang baik.

Vanka bahkan memuji Kevin dengan idenya itu. Di dalam hatinya, Vanka memuji betapa mulianya niat Kevin. Menemukan bakat yang terpendam?

Vanka sendiri tidak tahu bahwa Kevin adalah siswa paling berprestasi di sekolah. Kevin sering mengikuti olimpiade Fisika dan Kimia.

#1 Only You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang