15.Masa Lalu

14.6K 470 10
                                    

Di mulmed itu Kevin 😁 udah bisa senyum kan😍

*****

Vanka,Novi,dan Anne berjalan bersama menuju kantin. Tiba-tiba langkah mereka terhenti karena Rafa menghampiri mereka.

"Gue mau bicara," kata Rafa langsung menatap Vanka lurus, seolah tidak ada Anne dan Novi.

"Sama gue?" tanya Vanka dan melihat kearah Novi dan Anne yang tengah menatap Rafa.

"Apa gue punya hubungan sama mereka?" tanya Rafa balik.

"Nov, kita duluan aja!" ajak Anne dan langsung menarik tangan Novi untuk melanjutkan perjalanan mereka ke kantin.

"Lo ganggu makan siang gue. Gue gak ke kantin tadi jam istirahat pertama," kata Vanka lemas.

"Oh, pantes. Ryan cari-cari lo tadi tapi gak ada."

Vanka menegakan tubuhnya "Apa dia marah sama gue?" tanya Vanka. Ia teringat pertemuan tadi pagi, pertemuan yang aneh. Karena Ryan tidak menatapnya lagi setelah bertatapan dengan Kevin. Apa Ryan cemburu lagi?

"Nanti aja kita bicarain. Gue ikut lo ke kantin."

Vanka dan Rafa pun pergi bersama ke kantin. Jam istirahat kedua biasanya kantin lebih lenggang. Mereka memilih meja yang jauh dari siswa lainnya setelah Vanka memesan makanannya.

"Gara-gara lo gue jadi jauh sama temen gue," kata Vanka saat sudah duduk berseberangan dengan Rafa.

"Ada yang lebih penting dari itu. Jadi, lo gak perlu mikirin mereka."

"Ck! mereka itu temen gue."

"Mulai sekarang lo juga temen gue."

Vanka menatap Rafa yang juga tengah menatapnya "Langsung to the poin aja."

"Oke. Jadi, tadi pagi lo ketemu sama Ryan di parkiran? dan Ryan lihat lo sama Kevin?" tanya Rafa yang tidak langsung dijawab Vanka karena pesanannya datang.

Setelah pengantar pesanan Vanka pergi, Vanka bersuara menjawab pertanyaan Rafa "Iya. Awalnya Ryan cuman ngeliat gue. Tapi setelah melihat Kevin.. gue ngerasa... mereka aneh banget. Mereka saling bertatapan cukup lama. Sampai akhirnya Ryan mutusin pergi duluan. Apa mereka punya masalah?" tanya Vanka heran. Vanka menyendokan nasi gorengnya ke mulutnya sambil menunggu Rafa menjawab

Rafa gelagapan bingung harus menjawab apa.

"Kevin yang tadinya agak cerewet di dalam mobil sama gue, tiba-tiba jadi pendiam setelah bertemu Ryan," lanjut Vanka lagi.

"Ryan cemburu. Makanya dia ngeliatin Kevin," jawab Rafa.

"Tapi, perubahan sikap Kevin..." Vanka menggeleng. Bukankah Kevin bisa berubah kapan saja ?

"Masalah Kevin, lo cari tahu sendiri aja," jawab Rafa.

"Wait. Gue makan dulu biar enak ngomongnya."
Vanka memakan nasi gorengnya hingga selesai dan berakhir meminum jus alpukatnya.

"Jadi, kalau Ryan cemburu gue harus apa? ngejelasin semuanya gitu?" tanya Vanka dan mengelap bibirnya menggunakan tisu.

"Lo tahu kan kalau kita harus jinakin tuh anak biar gak bersikap semaunya. Jadi, lo harus balas perasaan dia."

Vanka menelan ludahnya "Gue gak bisa janji bakalan balas perasaan dia."

"Apa ini karena lo udah deket sama Kevin?"

Vanka menggeleng "Gak. Lagian kita cuman temenan."

Rafa bernafas lega "Oke. Tapi, besok-besok kalau Ryan tiba-tiba ngelarang lo berangkat sama dia lagi atau mau jemput, lo harus nurut. Ini bagian dari rencana," tekan Rafa.

#1 Only You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang