13.Dinner

14.8K 541 6
                                    


Ryan 🖕

Jangan lupa vote and coment ya😘
*****

Malam minggu tiba. Malam yang paling ditunggu-tunggu bagi banyak pasangan yang ingin keluar demi menikmati momen berduaan.

Meskipun Vanka akan keluar malam ini untuk makan malam, dia berharap malam ini tidak terjadi.

Vanka sudah siap dengan dirinya. Dia menatap pantulan dirinya pada cermin.

Vanka keluar dari kamarnya dan ikut bergabung dengan Pandi dan Vina yang sedang nonton televisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vanka keluar dari kamarnya dan ikut bergabung dengan Pandi dan Vina yang sedang nonton televisi. Si culun itu katanya akan menjemputnya jam 7 nanti. Ryan benar-benar sudah mengaturnya dengan sangat baik. Bahkan, kafe yang akan mereka kunjungi juga kafe yang sudah ditentukan oleh Ryan.

"Yang jemput kamu Kevin?" tanya Vina.

Vanka menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Apa jadinya nanti kalau ibunya tahu ia akan berkencan dengan si culun?

"Bukan kok, bu. Ibu gak kenal kok," jawab Vanka jujur.

Vanka harus memikirkan caranya. Cara bagaimana agar orang tuanya tidak perlu melihat laki-laki yang akan menjemputnya nanti.

"Vanka nunggu di teras aja deh. Aku pamit ya," kata Vanka dan berdiri.

"Nanti kalau temennya udah datengg panggil aja ayah sama ibu. Biar kami tahu siapa temen kamu," pinta Pandi.

Mampus! ini tidak akan berhasil. Namun Vanka mengiyakan saja dan pergi keluar dan duduk di kursi teras.

Akhirnya yang ditunggu pun datang. Sebuah mobil toyota berwarna hitam.

Tunggu dulu! itu kan mobil Ryan?

Vanka menunggu saja sampai orang itu keluar. Dan ternyata yang datang adalah... ya si culun !

Vanka menghela nafas dan berjalan cepat menghampiri si culun yang menunggunya di sisi mobil.

"Siapa nama lo?" tanya Vanka.

"Ty... Tyo," jawabnya tergagap.

Vanka memijit pelipisnya. Sekali lagi dia mengutuk Ryan karena sudah membuatnya dalam kondisi sulit.

"Yuk!" seru Vanka langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang sebelah kemudi.

Tyo pun menyusulnya masuk.
"Ki... kita... gak... i... izin... gitu... sama... "

"Gak usah. mereka sibuk," kata Vanka berbohong dengan nada ketus. Sebenarnya ia tidak bermaksud begitu, namun suasana hatinya saat ini sedang buruk karena kesal.

Tyo menyalakan mesin mobil dan menjalankan mobilnya membelah kota Jakarta. Hingga mereka tiba di sebuah kafe bergaya vintage di Jakarta Barat, Kafe Soeduet tjerita.

Vanka masuk duluan meninggalkan Tyo yang sibuk dengan dirinya.

Melihat penampilan Tyo saja Vanka merasa jijik. Laki-laki berkacamata itu memakai celana panjang yang naiknya di atas pusar.

#1 Only You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang