Sambil memakai tasnya, Enki berjalan menuju gerbang sekolah. Siang ini ia sendirian karena Rasya sudah dijemput oleh Ayahnya lebih dulu. Lagipula bel pulang sekolah memang sudah sedari tadi. Sekitar 15 menit yang lalu.
Enki pulang dengan agak terlambat karena tidak sengaja mendengar pembicaraan Krisna dan Olivia di tempat parkir, yaitu di dekat toilet sebelah selatan ketika tadi ia ke sana.
Mendengar semuanya, Enki hanya bisa pulang dengan cara berjalan yang lemas. Entah pemikiran yang bagaimana yang ada di dalam otak gadis itu. Seolah-olah, ia merasa sendirian, takut, dan merasa bersalah. Merasa bersalah pada Dante, atau pada siapapun yang terluka karena dirinya. Juga, merasa dirinya sebagai sebab dari suatu permasalahan besar yang bahkan walau dirinya sendiri tidak berbuat apapun.
Apalagi tadi di kelas, Bu Kina yang juga sebagai kepala kesiswaan memberitahukan bahwa dalam waktu dekat Dante mungkin akan dikeluarkan dari sekolah karena tingkah bandelnya.
Menghabisi siswa sekolah lain, dan sekarang siswa itu, Bagas, masuk ke rumah sakit karena bagian bawah matanya terkena tinju Dante memang sudah keterlaluan. Tetapi, seorang remaja melakukannya memang punya alasan, bukan?
Enki merasa kacau. Ia membiarkan pikirannya melayang kemanapun ingin pergi. Ia ingin menangis. Tetapi tidak, walau hampir tumpah dan tenggorokannya juga sudah terasa sakit karena menahan, ia tetap tidak ingin menangis.
Seharusnya ia mendukung Dante dan memberinya semangat walau hanya lewat pesan agar Dante menang dalam pertandingan. Atau mungkin memberinya senyum lewat video call.
Tapi, bagaimana mau tersenyum?
Dibanding ‘terlihat’ bahagia, Enki lebih dirundung rasa bersalah. Pikirannya tertuju pada satu kalimat,
“Jadi, yang Dante maksud marmut itu Kak Rega?”
Mungkin seseorang akan tertawa mendengar kalimat itu, tetapi buatku, aku merasa menyedihkan.
-
KAMU SEDANG MEMBACA
DANTE [Sudah Terbit]
Teen FictionCOMPLETED! [BAD BOY TAPI UWU] Kalo di kelas itu suka ngeselin cem gini nih, Q. Dan? Lo bawa ga buku yang kemarin gue pinjemin? D. Eh.. ? Bawa ga ya? Eh bawa-bawa di tas! Ambil aja *itu yang tanya udah mau ambil Eh ga bawa ding! Eh- L...