Harap vote terlebih dahulu sebelum mulai membaca 🙏🙏
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Di dalam sebuah rumah yang bisa dikatakan tidak begitu kecil. Terdapat sebuah pasangan suami-istri yang begitu saling mencintai. Dulu nasip percintaan mereka begitu rumit karena terlalu banyak rintangan yang menghalanginya. Namun kini mereka hidup bahagia bahkan telah di karuniai seorang bayi yang kini tengah di kandungnya.
Sepasang suami-istri itu itu tak lain adalah Park Jiyeon yang kini berubah marga menjadi nyonya Jeon, karena suaminya yang tak lain adalah Jeon Jungkook. Jeon Jungkook yang kini berstatus sebagai Presdir dari Jeon Company atau bisa di sebut Jeon Corp sekaligus suami dari Park Jiyeon. Jiyeon sendiri berprofesi sebagai seorang Disigner dan calon ibu untuk anaknya yang akan segera lahir. Namun Jiyeon terpaksa harus mengambil cuti dari pekerjaannya karena di suruh oleh suami dan juga keluarganya demi kesehatan sang bayi.Crying
"Kookie-ya, ireonna!!" Seru Jiyeon menepuk-nepuk pipi suaminya yang kini masih terlelap dalam mimpinya dari beberapa menit yang lalu.
"Kookie-ya, palli ireonna!!" Kata Jiyeon yang mulai lelah membangunkan sang suami yang begitu sulit di bangunkan. Apalagi dengan keadaannya yang kini sudah berbadan dua.
"Yak!! Jeon Jungkook ireonna jebal" pinta Jiyeon yang mulai geram. "Jika kau tidak segera bangun, maka..." Jiyeon sengaja menggantungkan kalimatnya. Menengok suaminya yang masih belum bergerak sama sekali.
"Jangan harap kau mendapatkan jatahmu!" Putus Jiyeon.
"Andwae!!" Kata Jungkook segera membuka matanya.
"Aku bangun, jadi jatahku tidak akan kemana-mana kan, Noona?" Melas Jungkook dengan mata sayunya.
"Kau terlambat, jadi cepat mandi. Soal jatahmu akan ku pikir-pikir lagi nanti" setelah itu Jiyeon meninggalkan Jungkook yang melongo mendengarnya.
"Noona!!!" Rengek Jungkook dari kamarnya yang masih dapat Jiyeon dengar. Jiyeon terkekeh mendengar suaminya yang berteriak mempermasalahkan soal jatahnya yang tidak akan ia dapatkan. Padahal ia hanya bercanda tidak bersungguh-sungguh untuk itu. Jadi Jiyeon hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
15 menit kemudian
Jungkook keluar dengan pakaian yang sudah rapi namun ada yang kurang yaitu dasinya yang belum terpasang di kerah kemejanya.
"Noona!! Dasiku" kata Jungkook menyodorkan dasinya kepada Jiyeon bermaksud agar Jiyeon memakainya untuknya.
"Wae? Kenapa tidak pasang sendiri" suruh Jiyeon.
"Karena aku mau noona yang memakainya untukku. Noona kan istriku" ujar Jungkook tersenyum tampan.
"Ck... Bilang saja kau malas memakainya dan ingin aku yang memakainya untukmu" cibir Jiyeon.
"Hehe. Itu kau tau noona jika aku hanya ingin di pakaikan oleh istriku yang paling cantik di dunia ini"
"Cih! Gombal" cibir Jiyeon.
"Ani. Aku mengatakan yang sebenarnya, jeongmal" Jungkook mengangkat tangannya membentuk huruf V pertanda ia bersungguh-sungguh.
"Iya aku percaya. Sekarang ayo sarapan lalu kau juga harus berangkat ke kantor bukan?"
"Hmm. Tapi sebelum itu mana jatah morning kiss untukku?"
"Yak!!"
Ya jatah yang Jiyeon maksud itu adalah sebuah ciuman pagi yang selalu mereka lakukan di pagi hari setiap Jungkook bangun tidur. Karena tadi Jungkook belum mendapatkannya jadi sekarang ia menagihnya.
"Tidak ada jatah ciuman pagi untukmu!"
"Noona!!" Rengek Jungkook dengan puppy eyes nya.
"Arraseo-arraseo"
Chup!
"Sekarang ku puas!"
"Gomawo, Noona. Chu..."
"Aish..." Gerutu Jiyeon karena Jungkook kembali menciumnya.
"Annyeong, uri aegi. Bagaimana kabarmu di dalam sana??
Kau harus baik-baik di dalam sana ya. Jangan merepotkan uri eomma nee, chup..." Jungkook mengelus perut buncit Jiyeon lalu memberikan sebuah ciuman di akhir."Kajja, noona. Aku lapar" kata Jungkook lalu menggiringnya menuju kursi meja makan, karena biar bagaimanapun juga Jiyeon tengah mengandung anak mereka. Jadi sudah tanggung jawabnya sebagai seorang suami untuk membantu Jiyeon yang kesusahan dalam berjalan karena perut buncitnya itu.
"Nee" Jiyeon tersenyum menerima bantuan Jungkook.
***
"Noona aku berangkat dulu. Kau istirahatlah di rumah dan jangan terlalu banyak bergerak yang dapat membuatmu lelah. Kau istirahat saja yang cukup sampai saatnya kau melakukan persalinan nanti. Tugas rumah biar bibi Jung saja yang mengerjakannya nee..." Seru Jungkook merangkul Jiyeon dan membawanya ke dalam pelukannya.
"Siap bos" kekeh Jiyeon dalam pelukan Jungkook suaminya.
"Baiklah aku berangkat sekarang"
Chup!
Jiyeon memejamkan matanya saat Jungkook mencium keningnya.
"Hati-hati di jalan" seru Jiyeon.
"Eum. Kau juga noona" lalu Jungkook pun memasuki mobilnya dan menjalankan mobilnya meninggalkan Jiyeon yang masih diam di tempatnya memandangi mobil suaminya yang semakin jauh.
"Semoga apa yang ku rasakan selama ini tidak benar. Semoga saja ini hanya perasaanku" batin Jiyeon menghela nafasnya dan mulai beranjak memasuki rumahnya.
To be continue...
Hayoloh coba tebak apa yang Jiyeon khawatirkan soal Jungkook.
Kok perasaan gw gk enak ya😂😂
Ok next di part selanjutnyaTerima kasih ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Crying Season 2 [ I'm Fine ] END ✔
FanfictionBetapa terlukanya hatiku karena dirimu, betapa hancurnya hatiku melihatmu menggandeng tangannya di depan mataku. Kau keterlaluan sungguh keterlaluan kepadaku bahkan disaat kau tau aku sedang mengandung anakmu yang baru beberapa bulan tumbuh di rahim...