Kini sudah genap dua minggu Jungkook selalu meluangkan waktunya untuk menemui Jungyeon di sekolahnya, semenjak ia menerima hasil tes DNA yang menyatakan 99,9 persen Jungyeon adalah putra kandungnya.
Jungkook senang bukan main saat pertama kali ia mendekati Jungyeon, putranya itu menyambutnya dengan baik. Ia bahkan sangat senang saat ia membawakannya sebuah mainan yang sengaja ia bawakan untuknya, putranya itu menerimanya lalu langsung memeluknya seraya mengucapkan terima kasih dengan bahasa cadel nya. Jungkook gemas tentu saja, ia merasa sangat bahagia tau putranya menyambutnya dengan baik. Ia terharu seraya melontarkan beribu kata terima kasih pada tuhan yang sudah menganugerahinya seorang putra yang begitu imut dan mirip dengannya."Jungyeon-ah" panggil Jungkook yang kembali mengunjungi putranya di sekolahnya.
"Guk ajjuchi" katanya seraya menghampirinya.
"Ajjuchi, rindu Jungyeon" kata Jungkook seraya membawa sang anak ke gendongannya.
"Jungie juga rindu ajjuchi. Ajjuchi kemana caja caat Jungie ingin mempelkenalkan eomma Jungie pada ajjuchi?" katanya beruntun.
"Maafkan ajjushi, kemarin ajjushi sibuk bekerja makanya tidak bisa kesini menemui Jungie" kata Jungkook menyesal.
"Tak apa, Jungie tidak memakca ajjuchi untuk selalu mengunjungi Jungie. Jungie tau ajjuchi juga punya pekeljaan"
Sungguh hatinya luluh dengan perkataan putranya yang begitu mulia. Betapa bersyukur nya ia telah dikaruniai putra seperti Jungyeon. Dan betapa bodohnya ia dulu karena telah mempermainkan istrinya yang tengah mengandung saat itu. Dan kini anak itu sudah berada di depan mata kepalanya sendiri. Anaknya yang memiliki pemikiran seperti orang dewasa padahal usianya baru menginjak lima tahun.
"Jjuchi!"
"Ajjuchi"
Panggil nya lebih dari lima kali namun yang di panggil justru melamun.
"Ne" kata Jungkook tersadar dari lamunannya.
"Ajjuchi habis melamun ya?" katanya begitu imut.
"Ani. Ajjushi hanya sedang memikirkan sesuatu" elaknya seraya tersenyum.
"Memikilkan apa?"
"Bukan apa-apa. Hanya saja, sepertinya ajjushi merindukan keluarga ajjushi"
"Ajjushi cudah punya kelualga?"
"Tentu" jawab Jungkook mantap.
"Jinjja? Lalu apakah ajjuchi punya anak?" tanya nya lagi.
Jungkook mengangguk " Ajjushi punya seorang putra" kata Jungkook pelan.
"Lalu dimana anak ajjuchi?"
"Dia depanku, kaulah putraku itu Jungyeon-ah. Kau lah putraku itu" -batin Jungkook.
Rasanya ia ingin mengatakan itu di depan putranya. Mengatakan bahwa dia lah putranya itu, putra yang teramat sangat ia rindukan selama lima tahun ini.
"Dia di dekat ajjushi, tapi terasa jauh bagi ajjushi"
Jungyeon mengerutkan alisnya bingung dengan perkataan orang dewasa di depannya itu.
"Makcud ajjushi apa, Jungie tidak mengelti"
"Bukan apa-apa. Suatu saat nanti Jungyeon akan mengerti" kata Jungkook seraya tersenyum dipaksakan.
"Apa anak ajjuchi sudah tiada?"
Jungkook menggeleng "Ani. Putra ajjushi masih ada, bahkan ajjushi selalu bertemu dengannya setiap hari. Hanya saja ajjushi belum bisa mengatakan bahwa ajjushi adalah appa nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crying Season 2 [ I'm Fine ] END ✔
FanfictionBetapa terlukanya hatiku karena dirimu, betapa hancurnya hatiku melihatmu menggandeng tangannya di depan mataku. Kau keterlaluan sungguh keterlaluan kepadaku bahkan disaat kau tau aku sedang mengandung anakmu yang baru beberapa bulan tumbuh di rahim...