Hari terus berganti sekeras apapun Jungkook berusaha mencari keberadaan Jiyeon namun hasilnya selalu nihil. Sudah seminggu berlalu semenjak ia keluar dari rumah sakit dan sudah seminggu pula kedua orang tuanya berada di Seoul. Jungkook tau sekeras apapun ia berusaha menyembunyikan kebenaran dari orang tuanya pasti ia akan ketahuan juga pada akhirnya.
Satu minggu ia di kurung di kamarnya dan tidak diizinkan keluar rumah sama sekali membuat ia frustasi sendiri.
Ia pikir setelah ia keluar dari rumah sakit hari itu ia bisa mencari Jiyeon serta putranya namun semuanya kacau setelah Jin memberitahu kedua orang tuanya tentang keadaannya."Aku harus bagaimana? Aku ingin mencari Jiyeon noona" lirih Jungkook meremas helaian rambutnya sendiri hingga berantakan.
"Aku merindukanmu noona, aku ingin bertemu denganmu"
Tok
Tok
Tok
"Kookie-ya, eomma masuk ya?" kata Nyonya dari luar kamar Jungkook yang terkunci.
Jungkook memandang pintu kamarnya yang terkunci dengan pandangan nanar. Bagaimana ia bisa keluar dari rumahnya untuk mencari Jiyeon dan putranya jika ia masih di kurung di kamarnya selama seminggu ini.
Pintu terbuka setelah bunyi kunci yang membuka pintu berhasil dan menampakan wajah ibunya yang membawa sarapan pagi untuknya.
"Kookie-ya ayo makan sayang, eomma suapi ya" nyonya Jeon duduk di samping ranjang Jungkook yang berdecit saat ia duduki.
"Eomma" panggil Jungkook lirih.
"Heum" sambut nyonya Jeon dengan menatap wajah putranya.
"Kenapa aku tidak boleh keluar mencari Jiyeon noona eomma?" lirih Jungkook memandang wajah ibunya.
"Kau masih butuh istirahat Kookie-ya, lukamu masih belum sembuh karena pukulan dari appa mu" seru nyonya Jeon prihatin melihat wajah murung putranya.
"Tapi aku merindukan istri dan anakku eomma"
"Eomma tau, tapi appa mu masih marah padamu soal perilaku mu terhadap Jiyeon. Kau berjanji akan menjaga Jiyeon dan juga anak yang dikandungnya, tapi apa yang kau perbuat heum...
Kau melukai perasaan istrimu dan membuatnya pergi meninggalkanmu.
Jujur eomma kecewa dan ingin marah padamu, tapi sekeras apapun eomma berusaha marah lebih lama padamu eomma tidak bisa. Kau tetaplah putra eomma karena eomma yang telah melahirkan mu, jadi eomma tidak bisa marah lama-lama padamu" jujur nyonya Jeon menatap sedih putranya yang semakin kurus semenjak ia tinggal."Eomma, maafkan aku" sesal Jungkook menundukkan kepalanya.
"Eomma aku harus bagaimana?
Aku ingin mencari Jiyeon noona serta anakku, tapi...
Tapi aku tidak bisa jika masih di kurung seperti ini" tunduk Jungkook."Maafkan eomma karena tidak bisa membantumu. Karena eomma juga tidak bisa membantah kata-kata appa mu" jelas nyonya Jeon memeluk tubuh Jungkook yang bergetar.
"Eomma aku harus bagaimana?
Aku ingin bertemu mereka, aku ingin memeluk tubuh putraku" tangis Jungkook dengan tubuh bergetar.Nyonya Jeon merasa kasihan melihat putranya seperti ini karena sungguh hatinya tak bisa melihat putranya terluka untuk yang kedua kalinya setelah hampir 10 tahun lamanya.
"Aku sudah berusaha mencari mereka hampir lima tahun ini eomma namun selalu gagal. Dan sekarang disaat aku sudah menemukan mereka aku justru tidak bisa mencari mereka dan di kurung seperti ini eomma, aku tidak ingin kehilangan mereka lagi. Kenapa aku harus di kurung seperti ini eomma, kenapa?" tangis Jungkook.
"Eomma mohon, berhenti menangis. Eomma janji akan membantumu mencari Jiyeon dan anakmu, tapi eomma mohon jangan menangis. Bersabarlah sampai emosi appa mu mereda, setelah itu eomma akan mencoba membujuk appa mu agar kau bisa mencari Jiyeon heum..." nyonya Jeon melepas pelukan putranya dan mengusap air mata di pipi Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crying Season 2 [ I'm Fine ] END ✔
FanfictionBetapa terlukanya hatiku karena dirimu, betapa hancurnya hatiku melihatmu menggandeng tangannya di depan mataku. Kau keterlaluan sungguh keterlaluan kepadaku bahkan disaat kau tau aku sedang mengandung anakmu yang baru beberapa bulan tumbuh di rahim...