13 - Kim Taehyung

8.6K 922 27
                                    

Jungkook sudah mendapatkan perawatan pada lukanya. Yoona yang kelewat khawatir langsung saja meminta Dokter Yoon, dokter pribadi keluarga mereka, untuk datang dan mengobati luka-luka Jungkook.

Kini anak itu sudah berbaring dengan nyaman di ranjangnya, ditemani Jimin yang sedang membereskan beberapa peralatan kesehatan yang tadi sempat digunakan. Sedangkan Yoona dan Haejin sudah kembali ke kamarnya.

Awalnya Yoona tak mau. Namun karena Haejin memaksanya, khawatir jika kondisi Yoona akan semakin buruk, akhirnya Yoona menuruti perkataan sang suami. Sebagai gantinya, Jimin yang akan menemani Jungkook malam ini. Jadi jika Jungkook butuh bantuan atau merasa sakit lagi,  ia tak perlu berteriak meminta bantuan.

Sedari tadi Jungkook hanya diam. Pikirannya penuh dengan seseorang. Seseorang yang sedari tadi tak terlihat sejak dirinya dibawa ke kamar oleh kakak dan ayahnya.

"Hyung" panggil Jungkook pelan.

Jimin membalas dengan gumaman, sebelum akhirnya menarik kursi belajar Jungkook ke samping ranjangnya dan duduk di kursi itu.

"Kau butuh bantuan?" tanya Jimin lembut.

Jungkook menggeleng. "Dimana Tae-hyung?" tanyanya sedikit ragu.

Di satu sisi dia khawatir tapi di sisi lain egonya memaksa untuk tak peduli. Namun bagaimanapun juga kakak keduanya itu sudah menyelamatkannya. Jadi dia akan menekan egonya untuk sedikit saja peduli pada Taehyung. Sedikit saja.

"Tadi dia yang menolongku dan membawaku pulang. Tapi kalian buru-buru membawaku ke kamar. Aku jadi melupakannya. Padahal dia juga terluka sama sepertiku" ucap Jungkook, "Atau mungkin lebih parah"lanjutnya lirih, penuh rasa bersalah.

Jimin menegang di tempatnya. Dia menyadari telah melakukan kesalahan besar. Bagaimana bisa dia tak menyadari keberadaan Taehyung tadi? Bagaimana bisa dia melupakannya? Bagaimana bisa dia tak memperhatikan luka-luka di wajah adik pertamanya?

"Hyung" melihat Jimin yang hanya diam dan sibuk dengan pikirannya sendiri, Jungkook kembali memanggil sang kakak, mencoba menyadarkannya.

Jimin tersadar dan mencoba tersenyum menenangkan adiknya. Ia tahu Jungkook sedang khawatir pada kondisi Taehyung.

"Akan aku lihat ke kamarnya. Aku tadi juga sangat panik melihatmu terluka begini, jadi tak sadar kalau Taehyung ada disana" ucap Jimin menyesal.

"Baiklah, tolong lihat keadaannya, Hyung. Dan.... tolong obati juga lukanya" pinta Jungkook tulus.

Jimin mengangguk dan tersenyum. Dia sempatkan untuk mengacak surai hitam si bungsu sebelum bangkit dari duduknya. 

Sebelum keluar dari kamar, dia mengambil hoodie berwarna tosca yang tadi dipakai adiknya, yang tergeletak di atas ranjang. Niatnya ingin memasukkan hoodie itu ke keranjang pakaian kotor, namun langkahnya tiba-tiba terhenti.

Dia melihat ada noda darah yang cukup banyak di bagian perut sebelah kiri hoodie itu. Segera saja Jimin kembali ke hadapan Jungkook dengan khawatir.

"Jungkook-ah, perutmu baik-baik saja, 'kan? Apakah ada luka yang berdarah?" tanyanya panik.

Jungkook menatap kakaknya dengan bingung, "Aniya, Hyung. Hanya ada luka memar. Tadi Dokter Yoon sudah memeriksanya".

Jimin bernapas lega setelah mendengarnya. Namun raut bingung justru muncul di wajahnya sekarang. "Lalu noda darah milik siapa ini? Kelihatannya cukup banyak hingga mengotori hoodie milikmu" tanyanya bingung.

Jungkook juga mengernyit bingung ketika melihat noda darah yang ditunjukkan oleh kakaknya. Dia terdiam sejenak untuk mengingat sesuatu.

"H-hyung! Tae-hyung!" pekiknya panik setelah menyadari sesuatu.

No Place For Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang