35 - End

21.5K 1.2K 128
                                    

Di sebuah rumah sakit, kepanikan dan tangis khawatir sebuah keluarga sempat terdengar beberapa jam yang lalu. Kini suasana sudah kembali tenang dan sepi karena jam pun sudah menunjukkan pukul 11 malam. Namun seorang pemuda masih terlihat duduk dengan lesu di kursi tunggu di depan ruang operasi.

Pemuda itu, Min Yoongi, masih setia menunggu kabar mengenai kondisi seseorang yang berharga baginya. Kim Taehyung. Semua rasa kantuk dan lelahnya sudah menghilang entah kemana. Tergantikan perasaan khawatir.

Siang tadi, dirinya dikejutkan dengan kabar bahwa Taehyung tak jadi berangkat ke Jepang. Pemuda itu pergi sebelum sempat masuk ke dalam pesawat, bahkan semua barang-barangnya ditinggal begitu saja di bandara, hingga pihak bandara menghubungi Dokter Yook.

Yoongi sempat kesal karena kepergian Taehyung dari bandara yang mendadak, tanpa memberitahu dirinya dan Dokter Yook. Berkali-kali dia mencoba menghubungi Taehyung namun ponselnya tak pernah aktif. Dan ketika dia baru saja pulang dari apotek beberapa jam yang lalu, Dokter Yook menghubunginya dan hanya menyuruhnya untuk datang ke rumah sakit.

Awalnya dia enggan pergi karena merasa sudah lelah. Namun ketika Dokter Yook menyebut nama Taehyung, dia segera bergegas menuju rumah sakit. Seketika itu juga pikiran-pikiran buruk muncul di kepala Yoongi.

Hal yang Yoongi dapatkan justru lebih buruk dari pikirannya. Awalnya Yoongi pikir Taehyung kembali terluka karena perkelahian-perkelahian kecil yang biasa dilakukan oleh pemuda itu. Ternyata Taehyung dibawa ke rumah sakit milik Dokter Yook menggunakan ambulans dengan kondisi tak sadarkan diri. Dia terluka parah. Sangat parah menurut Yoongi. Ada sebuah luka tusukan di punggungnya. Ada sebuah luka sayatan akibat pisau di perutnya. Dan tubuhnya penuh luka memar.

Yoongi tak dapat berkata apa-apa ketika melihat kondisi Taehyung yang tak berdaya seperti itu. Dia hanya pasrah ketika Dokter Yook menyuruhnya tetap menunggu di luar, sedangkan dokter itu akan melakukan operasi pada Taehyung. Tak ada yang bisa Yoongi lakukan selain berdoa sambil menunggu.

Dokter Yook segera mengambil tindakan untuk melakukan operasi karena luka tusukan yang Taehyung dapatkan cukup dalam. Sebenarnya ini adalah sesuatu yang berat bagi Yook Sungjae karena harus mengoperasi Taehyung sendiri. Bahkan menurut Yoongi, itu adalah pertama kalinya dia melihat Dokter Yook sangat tertekan. Namun dirinya seolah tidak ingin menyerahkan kondisi pemuda itu pada dokter lain. Dia sungguh ingin menyelamatkan nyawa pemuda itu apapun yang terjadi. Sehingga semua kepanikan, amarah, dan kekhawatiran yang sempat ia rasakan, coba ia hilangkan sejenak agar dirinya dapat mengoperasi Taehyung dengan lancar dan dapat menyelamatkan nyawa pemuda itu. 

Yoongi masih duduk sambil menundukkan kepalanya. Dalam hati terus berdoa untuk keselamatan Taehyung. Tiba-tiba seorang pemuda berjalan pelan menghampirinya. Pemuda itu, Park Jimin, berhenti di hadapan Yoongi. Kemudian Yoongi mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang ada di hadapannya. Amarah yang tadi sempat padam, kembali tersulut ketika melihat Jimin yang datang.

"Mau apa kau kesini? Bukankah sudah kubilang untuk tak berada di sekitarku jika kau tak ingin kuhajar?" tanya Yoongi sinis dengan tatapan dinginnya.

Jimin masih diam sambil menunduk.

"Pergilah. Aku tak ingin membuat keributan lagi di sini" ucap Yoongi dingin.

Beberapa jam yang lalu memang sempat terjadi keributan antara Yoongi dan Jimin. Lebih tepatnya Yoongi yang mengamuk pada Jimin.

Jelas saja Yoongi marah. Taehyung yang sudah hampir pergi ke Jepang dan memulai hidup barunya, secara mendadak membatalkannya hanya karena ingin menyelamatkan sang ibu dan keluarganya. Bukan hanya itu, Taehyung rela mati-matian melindungi mereka, hingga sekarang pemuda itu berada di antara hidup dan mati.

No Place For Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang