*****
Woojin tengah menonton televisi di ruang tengah. Mengubah channel TV berkali-kali. Tak ada siaran/film/kartun yang seru yang di pertontonkan. Tak ada orang dirumah Woojin. Orang tuanya harus pergi ke luar kota untuk beberapa bulan. Chanyeol sedang pergi kerumah temannya untuk mengerjakan tugas kelompok yang diberikan dosennya. Jimin sedang pergi jalan-jalan dengan temannya. Sedangkan Jisung, dia ada jadwal latihan dance.
Ting..Tong!
Woojin terkejut karena ada orang yang menekan bel rumahnya. Dia segera pergi kedepan untuk membukakan pintu. Belum sempat Woojin menanyakan siapa yang datang dan seseorang sudah memeluk dirinya erat.
"Woojinie~"
Woojin membelakkan matanya karena terkejut. Woojin kenal pemilik suara itu. Dia berusaha melepaskan pelukannya. Tapi, pelukan orang itu sangatlah erat. Tenaga seorang Park Woojin kalah dengan kekuatannyam
"Jihoon,tolong lepaskan"
"Aku tidak akan melepaskannya...kecuali jika kau mau mengatakan kalau ka merindukanku"
"Lepaskan!"
Woojin tak mengindahkan permintaan dari Jihoon. Dia tetao berusaha keluar dari pelukan itu. Ide jahil Jihoon terlintas di kepalanya. Jihoon semakin merapatkan tubuhnya pada Woojin.
"Aku merindukanmu,Jihoonie~"
Woojin menyerah dan akhirnya mengatakannya. Terpaksa? Pasti. Agar dia bisa lepas dari pelukan Jihoon. Jihoon melepaskan pelukannya dan beralih menatap Woojin tajam. Woojin merapikan pakaiannya dan juga menatap Jihoon.
Kenapa harus ada kau di dalah hidupku
"Apa?"
Woojin langsung melempari Jihoon dengan pertanyaan nada dingin darinya. Jihoon mengerucutkan bibirnya. Tak lama dia menunjukkan plastik yang mungkin berisi makanan. Woojin tetap memasang wajah datarnya sambil menatap Jihoon.
Tanpa aba-aba dari Woojin untuk dipersilahkan masuk, Jihoon malah masuk lebih dulu kedalam rumah Woojin. Woojin menghela nafas panjang dan memutar bola matanya malas. Dia juga ikut masuk kedalam rumah.
Mungkin bagi orang lain kedatangan tamu adalah suatu kebahagian disaat rumah sedang sepi dan hening dan bisa menghidupkan kembali suasana. Bagi Woojin tidak,dia tidak suka ada tamu yang seperti Jihoon. Masuk kerumah orang sembarangan tanpa permisi. Woojin malah senang tidak ada orang dirumah. Hanya saja dia tidak menemukan sesuatu yang bisa membuatnya nyaman.
Jihoon menyiapkan makanan siap saji di meja makan. Dia melambaikan tangannya pada Woojin tanda untuk segera menghampirinya. Woojin membuang muka malas dan pergi keruang tengah. Dia kembali menghidupkan TV nya. Dan akhirnya dia menemukan acara TV yang bagus untuk di tonton.
"Woojinie~,saatnya makan"
Woojin tak mendengarkan ucapan Woojin. Jihoon bersikap seolah-olah dia adalah istri Woojin. Woojin meraih ponselnya dan mencari sebuah kontak. Bae Jinyoung,kontak itu yang pertama ditemukannya.
"Yeoboseyo hyung?"
"Apa ada jadwal latihan?"
"Tidak ada,memang kenapa?"
"Ayo jalan-jalan...aku bosan dirumah berdua dengan wanita tidak jelas asalnya itu"
"Park Jihoon?"
"Dari mana kau tahu?"
"Ishhh...dia kan mantan kekasih Daniel sekaligus sepupu Jaehwan hyung"
"Baiklah"Woojin memutuskan panggilannya dengan Jinyoung. Dia melirik sekilas kearah Jihoon yang tengah tersenyum kearahnya. Jujur, senyum Jihoon sangat indah. Tapi,untuk saat ini dia urungkan niatnya memuji Jihoon.
"Ayo makan"
Woojin melangkah terpaksa kearah meja makan. Menarik salah satu kursi dan duduk. Woojin mengambil satu suap kimchi dan memasukkannya kedalam mulut.
![](https://img.wattpad.com/cover/154004958-288-k665350.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl & Good Boy
FanfictionMenikah dengan gadis nakal? Sangat menyusahkan! Park Woojin Remaja yang termasuk dalam kategori "GOOD BOY". Di idolakan para gadis remaja. Dan,di pertemukan dengan seorang gadis yang mengacaukan hidupnya sampai akhirnya menikah dengan gadis yang sud...