9

887 98 23
                                    

*****

Woojin tengah bersantai di tuang tengah rumahnya bersama ketiga saudaranya. Chanyeol,Jimin dan Jisung saling tukar pandang satu sama lain. Mereka heran dengan sifat Woojin yang sekarang. Mungkin Woojin tidak ingat apapun tapi sifatnya yang tidak banyak bicara,rajin juga jarang bergaul tetap melekat pada dirinya. Chanyeol menghembuskan nafas,Jimin memijat pelipisnya,sedangkan Jisung hanya diam saja memandangi Woojin.

"Apa?"

Woojin sadar jika dirinya sedang di pandangi oleh si bungsu. Jisung segera saja langsung menggeleng menepis pertanyaan kakaknya yang sedang membaca buku.

"Woojin,kau masih tidak ingat?"

"Ingat apa? Memang ada hal penting yang harus ku ingat"

Woojin memilih meninggalkan ketiga saudaranya itu. Chanyeol dan Jimin terkejut dan langsung tukar pandangan. Jisung pergi kedapur untuk minum sebentar. Chanyeol menggeleng pelan. Dia ingin mengembalikan ingatan adiknya itu tapi dia juga tidak tahu caranya. Sudah berbagai cara dia lakukan dari menunjukkan foto masa kecil mereka juga foto masa-masa pertumbuhan mereka. Hasilnya,tetap saja sama.

"Hyung,apa kita ke psikolog saja?"

"Haishh..kita saja yang melakukan banyak hal tidak bisa"

"Makan dari itu kita ke psikolof saja..dokter psikologi kan tingkat pendidikannya sudah tinggi"

"Jadi,kalian berdua tidak menghargai kuliah ku yang mengambil jurusan psikologi?"

Chanyeol berdecih kesal pada kedua adiknya itu. Mereka berdua lupa kalau Chanyeol mengambil jurusan psikologi. Jimin dan Jisung langsung bungkam setelah mendengar protes dari kakaknya.

Woojin duduk di ayunan yang ada di halaman taman depan rumahnya. Memeluk sebuah buku yang menceritakan tentang seorang anak yang amnesia dan bertemu orang tua kandungnya. Mata Woojin hanya menatap kosong kearah rumput hijau yang tumbuh di tanah menghiasi taman rumahnya.

"Hai Woojin~"

Woojin melirik sekilas kearah sumber suara. Sebelumnya dia sudah tahu siapa yang bersuara itu. Gadis pemabuk yang selalu main kerumahnya untuk mengganggu santainya,Park Jihoon. Woojin pergi meninggalkan taman dan hendak masuk kedalan rumahnya.

"Kau tidak mengajakku masuk juga? Aku kan sudah jauh-jauh datang kesini"

"..."

Woojin tetap melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam rumah. Jihoon mengikutinya dari belakang. Herannya, kedua orang itu sama-sama hilang ingatan tapi sifat mereka tetap sama seperti sebelum mereka hilang ingatan.

"Jihoon?"

"Eoh? Oppa?"

"Sedang apa?"

"Menemui Woojin"

"Aku ada kelas kuliah"

Woojin buru-buru pergi ke kamarnya. Dia sekang benar-benar ada kelas untuk kuliahnya. 10 menit yang lalu Daniel dan Jinyoung sama-sama mengirimkan pesan padanya. Dia mengganti baju dan menyiapkan buku dan beberapa makalah yang sudah di revisi sebelumnya oleh dia.

"Boleh aku ikut?"

"Urusi saja hidupmu"

Woojin meraih kunci mobil yang ada di meja ruang tengah. Jihoon mengerucutkan bibirnya melihat kepergian Woojin. Chanyeol mendapat ide baru setelah melihat Jihoon yang begitu ingin mendapatkan Woojin. Woojin dulu menyukai Jihoon namun dia menutupinya dengan segala diamnya itu.

"Jihoon,kau ingat tidak?"

"Ingat apa,oppa?"

"Woojin dulu pernah mencintaimu jauh sebelum kau mengalami kecelakaan..tapi dia malu untuk mengungkapkannya"

"Benarkah? Tapi,kenapa Woojin sekarang berubah?"

"Woojin pernah mengalami kecelakaan di Amerika hingga dia hilang ingatannya TOTAL! Jadi kau bantu aku"

"Apa?"

"Mengembalikan ingatan Woojin"

"Bagaimana caranya?"

"Aku akan masakkan makanan kesukaan Woojin...bawakan ke kampusnya jika kau mau"

"Tentu saja aku akan mengantarkannya"

Chanyeol menyiapkan makanan untuk Jihoon bawa ke kampus Woojin nantinya. Jihoon dengan santainya menunggu Chanyeol menyiapkan makanan untuk Woojin.

*****

Woojin terfokus pada dosen yang tengah menjelaskan di papan. Jaehwan terus saja mengganggu dirinya dengan melemparkan gumpalan kertas kearahnya. Dia mengabaikan gangguan Jaehwan yang duduk di belakangnya. Sedangkan ia duduk dengan Sungwoon di sampingnya. Didepannya Seongwu dan Daniel. Jinyoung duduk dengan Daehwi juga Jaehwan duduk dengan Guanlin. Diantara mereka hanya Jaehwan yang sering menganggu dirinya saat ada kelas. Jisung duduk dengan Minhyun di paling belakang

"Jaehwan,berhentilah!"

Sungwoon juga ikut tak kuat dengan gangguan Jaehwan yang ditujukan pada Woojin. Sungwoon menggeram menatap kearah Jaehwan. Jaehwan hanya memamerkan barisan giginya.

"Ada apa?"

Woojin membuka suara pelan. Jaehwan segera tersenyum kearah Woojin. Padahal,Woojin tak menoleh sedikitoun kebelakang menghadap Jaehwan. Jaehwan mengeluarkan ponselnya dan menyodorkannya pada Woojin. Woojin mengabaikan tangan Jaehwan yang memegang ponselnya itu.

"Tidak ada"

"Apanya yang tidak ada? Bukankah...kemarin kau janji memberikan nomor milik Haera padaku?"

"Oh? Ternyata Jaehwan sedang jatuh cinta?"

Seruak Daehwi dari bangkunya. Dosen juga mahasiswa di kelas itu langsung menoleh kearah mereka,atau lebih tepatnya kearah Daehwi. Dosen yang terkenal garang itu menatap tajam kearah Daehwi dan yang lainnya kecuali Woojin. Karena hanya Woojin yang tetap terfokus pada buku tebal khas anak kuliahan.

"Bisakah kalian setenang Woojin saat ada kelas?"

Protes Sewoon yang ada di bangku paling depan tepat di depan meja dosen. Yang lain menyetujui ucapan Sewoon barusan. Mereka juga ikut kesal karena Daehwi membuat kelas gaduh padahal sebentar lagi mereka akan sibuk dengan pembuatan makalah baru untuk semested baru.

"Permisi,saya ingin mengumpulkan makalah yang sudah saya revisi sebelumnya"

"Silahkan Park Woojin"

Woojin melangkah menghampiri dosen untuk memberikan makalah yang sudah di revisinya itu dan kembali ke tempat. Kesembilan anak yang tadinya ramai itu langsung bungkam setelah melihat Woojin mengumpulkan makalah.

"Jadi, Seongwu,Daniel,Jinyoung,Sungwoon,Jaehwan,Daehwi,Guanlin,Jisung,Minhyun...kalian bersembilan? Kapan akan mengumpulkan makalah?"

Kesembilan anak itu sudah siap dengan berbagai alasan yang mereka siapkan dan akan mereka lontarkan dalam hitungan detik kemudian. Daehwi yang paling bertama heboh.

"Maaf Mr.Kim makalah saya tertinggal saya baru ingat sekarang" - LDH

"Masih dalam proses revisi" - BJY

"Laptop saya masih di pinjam adik saya" - HSW

"Sama dengan Sungwoon" - YJS

"Masih mencari artikel" - HMH

"Laptop saya rusak" - LGL

"Saya kemarin sakit jadi belum sempat merevisi" - KJH

"Laptop saya rusak total...masih belum dibelikan yang baru oleh orang tua saya" - KDN

"Minggu depan!!!" - OSW

Woojin hanya menyunggingkan senyumannya mendengar alasan yang dilontarkan oleh teman-temannya. Dia berpikir kenapa harus mendapat teman seoerti mereka. Kesembilan anak itu saat mendengar Woojin kecelakaan di Amerika langsung memesan tiket namun Chanyeol melarang mereka pergi kesana dan menunggu Woojin kembali ke Korea. Mereka juga berusaha mengembalikan ingatan Woojin dengan menunjukkan video latihan dance mereka. Mereka selalu ada untuk Woojin kapanpun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next?
Votement

Bad Girl & Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang