11

708 79 12
                                    

"Bisakah aku mencintaimu,Park Woojin?"

"Tentu saja bisa...karena hanya kau yang mencintaimu tapi aku tidak mencintaimu"

Ucapan itu terngiang di kepalanya. Beberapa hari lalu Jihoon mengatakan hal itu saat Woojin selesai ganti baju setelah pulang sekolah. Malunya lagi dia mengatakan di depan semua saudaranya. Woojin menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang ada dipikirannya. Jawaban yang dilontarkan membuat seluruh saudaranya termasuk Jihoon terdiam sempurna seperti patung. Sangat menyakitkan mungkin bagi Jihoon.

Woojin ada di ruang tengah dengan semangkuk popcorn ditangannya. Dia sedang menonton drama Korea terbaru tahun ini. Dia sama sekali tak berseru seperti remaja biasanya yang akan bereaksi saat melihat adegan yang membuat heboh. Hanya suara popcorn yang dikunyahnya. Chanyeol datang sendiri. Biasanya dua pengawalnya akan ikut di belakangnya.

"Kau mau ikut?"

"Ani"

"Kau akan ada dirumah terus saat liburan? Keluarlah jalan-jalan"

"Ani"

Woojin tetap mengunyah popcorn nya. Tak lama, Jisung dan Jimin muncul dari belakang. Mereka berdua minum minuman dalam kemasan. Jisung berdiri di dekat Chanyeol sedangkan Jimin duduk di samping Woojin. Lengkap sudah saudara Park jika seperti ini. Mereka bertiga terlihat rapi dari pakaian yang mereka kenakan. Sudah pasti mereka akan jalan-jalan mengisi waktu libur.

"Jika kalian ingin pergi..tidak apa-apa..aku mau masak"

Woojin mematikan tv nya dan memberikan popcorn itu pada Jimin yang duduk disampingnya. Langkahnya berhenti saat dirinya tiba di dapur. Segera dia menggunakan apron dan menyiapkan bahan-bahan yang akan dia masak. Diantara mereka bertiga,Woojin lah yang sangat berbakat. Woojin bisa melakukan segala hal seperti memasak,mencuci baju sendiri,membereskan rumah bahkan pekerjaan pria seberat apapun.

Selain itu dia juga jago dalam hal menari. Tariannya lebih baik dari kedua saudaranya yang suka menari. Sebab, Woojin sudah masuk sekolah dance sejak usianya 7 tahun. Berbeda dengan Jimin dan Jisung. Jimin baru 4 tahun bergabung dalam dunia dance. Sedangkan si bungsu baru 2 tahun. Chanyeol tidak menyukai menari, dia lebih suka rap. Woojin juga jago dalam rap.

Tangannya dengan lihai membersihkan sisik-sisik ikan menggunakan pisau. Sangat teliti sekali saat membersihkannya. Dia tidak membiarkan ada sisa sisik ditubuh ikan tersebut. Membelahnya menjadi dua dan membersihkan isi tubuh ikan dengan hati-hati. Bahkan mungkin seorang wanita akan kalah dengan Woojin. Tak ada perasaan jijik saat menbersihkan isi ikan tersebut. Setelah dia membersihkan isi perutnya dia memotong nya dan merendamnya di air bersih. Setelah selesai dia menaburkan garam agar tidak ada bau amis di ikan tersebut.

Woojin melirik kearah jam yang menunjukkan jam 9 pagi. Biasanya Jihoon akan datang mengacaukan rumahnya dengan kehebohannya. Dia berpikir kalau Jihoon marah atas ucapannya beberapa hari lalu dan tidak datang kesini. Woojin juga tidak sadar jika ketiga saudaranya sudah pergi jalan-jalan. Sepi, itulah yang dia rasakan sekarang. Orang tuanya tak pernah sekali saja menanyakan kabar mereka semenjak sibuk dengan urusan masing-masing. Woojin sudah terbiasa dengan kesepian seperti ini. Merasa terasingkan dirumah yang super besar ini. Ini bagaikan di penjara dalam istana mewah.

"Huft~"

Tangannya mengelap peluh yang mulai membasahi wajahnya. Woojin menaburkan bumbu kedalam wajan berisikan ikan yang sudah di beri kaldu. Entah apa yang akan dia buat dengan bahan dasar ikan itu. Matanya yang tadi nya fokus pada masakannya teralih karena ada yang membuka pintu rumahnya. Mata mereka saling bertemu namun tak ada suara yang dikeluarkan. Woojin memasang wajah biasa seperti biasanya. Seseorang yang ada di ambang pintu itu hanya diam.

Bad Girl & Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang