Flashback
Jihoon melangkah kesal menjauhi kakak perempuannya. Wajahnya yang memerah seperti menyiratkan sebuah amarah besar saat kakak perempuannya itu memanggil namanya berkali-kali. Beberapa ucapan yang dibicarakannya dengan Jihoon tadi masih terngiang di kepalanya. Gadis itu mulai meneteskan airmatanya dan melangkah semakin jauh. Entah kemana dia akan pergi sekarang. Dia tak punya tujuan untuk kepergiannya ini selanjutnya.
"Jihoon!"
Jihoon menghentikan langkah kakinya saat mendengar seorang lelaki menyerukan namanya yang tak jauh posisinya saat ini. Jihoon menoleh kearah sumber suara tersebut dan memicingkan cahaya melihat orang itu. Orang itu berjalan mendekat kearah Jihoon. Jihoon masih memicingkan matanya melihat siapa sebenarnya orang yang memanggilnya itu. Pria itu nampak sudah berdiri di depannya dan tersenyum manis pada gadis itu.
"Chanyeol oppa?"
"Hai! Bagaimana kabarmu?"
"Baik...kau tidak menemui kakakku?"
"Aku ingin bicara denganmu dulu"
"Ada apa?"
"Ku dengar kau masih menjalin hubungan dengan Jisung?"
"Iya"
"Kau tahu kalau aku..dan yang lainnya kecuali Jisung mungkin menginginkan kau masih bersama Woojin"
"Aku tak tahu Woojin dimana...dan masa lalu sepertinya tak perlu dibahas lagi"
"Oke,tapi Woojin di Spanyol"
"A-apa?? Spanyol?"
Jihoon membelakkan matanya tak percaya. Woojij yang selama ini dia cari ada di Spanyol. Chanyeol menghela nafas panjang. Wajahnya nampak frustasi sekali. Dia seperti ingin mengatakan sesuatu pada Jihoon tak terhenti. Jihoon masih menyelidiki apa yang akan di katakan Chanyeol selanjutnya.
"Apa semua baik-baik saja?"
Chanyeol mengangguk pasti. Dia mengeluarkan tiket pesawat dari saku mantelnya dia melihat wajah Jihoon yang masih menatapnya. Chanyeol menyodorkan tiket itu pada Jihoon. Jihoon menerima tiket dari Chanyeol. Dia menatap Chanyeol yang masih berdiri di hadapannya. Chanyeol menganggukkan kepalanya pada Jihoon.
"Oppa,bagaimana dengan Jisung?"
"Itu urusan kalian berdua...semangat"
Chanyeol pergi meninggalkan Jihoon yang masih terdiam. Jihoon memandamg tiket untuk dirimya pergi ke Spanyol. Jihoon menelan ludah dan melangkah pergi. Dia baru saja dapat SMS dari Jisung kalau dia ada di taman. Besok adqlah hari keberangkatan Jisung ke Thailand untuk kembali sekolah. Jihoon bermaksud menemui Jisung sebelum anak itu berangkat ke Thailand besok.
Langkahnya sudah sampai di taman yang di maksud Jisung. Dia memasukkan tiket yang di berikan oleh Chanyeol dalam dompet nya. Dia mendekat kearah Jisung. Wajahnya ia paksakan untuk tersenyum. Jisung juga tersenyum kearahnya. Dia duduk di samping Jisung yang masih terdiam.
"Besok kau berangkat ya?"
"Eumm"
Jisung tersenyum dan menundukkan kepalanya. Jihoon menoleh kearaj Jisung jeran. Tak biasanya anak itu seperti ini. Jisung masih diam saja menundukkan kepala. Jihoon menghela nafas panjang dia memainkan jemarinya. Jisung langsung meraih tangan Jihoon yang sedang dirinya sendiri mainkan. Jihoon langsung memandang kearah Jisung.
Jisung menatap lekat kedua mata Jihoon. Gadis inilah yang ia sukai sejak awal. Tapi sayangnya dia kerasa dalam hatinya masih menyimpan perasaan yang dalam untuk saudaranya,Woojin. Anak remaja itu memandang kekasihnya dan tersemyum. Jihoon memadang heran pada Jisung. Jisung tak kunjung berbicara sama sekali. Dia masih enggang mengeluarkan kata-kata. Anak itu masih betah dengan menundukkan kepala dan menghela nafas berkali-kali.
"Besok aku akan berangkat...tolong,selama tidak ada aku...jangan pernah mencari tahu tentang kakakku...lupakan dia...ada aku disini..hufttt baiklah aku pulang dulu,I love you"
Jisung bangkit dan mencium kening Jihoon dan beranjak pergi. Gadis itu masih diam saja melihat Jisung yang berubah. Gadis itu menatap perginya Jisung. Diak masih dalam posisi diamnya. Matanya masih memandangi punggung Jisung yang sudah menghilang. Tiba-tiba saja gadis itu menyunggingkan senyumnya dan mengeluarkan tiketnya kembali.
"Aku akan menemukanmu kembali,Woojin"
Juhoon kembali ke rumahnya. Dia masuk dan melihat Joy duduk menantinya disana. Tapi,Jihoon tidak menghiraukan Joy yang menyebut namanya dengan lembut. Jihoon masuk ke kamarnya dan mengeluarkan koper. Membuka lemarinya dan memilih pakaian yang akan dia bawa menyusul Woojin.
"Mau kemana kau,Jihoon?"
"Aku menemukan Woojin,eonni"
"Untuk apa kau masih mencari Woojin...dia meninggalkanmu karena ulahmu sendiri"
"Diamlah!"
Joy membelakkan matanya saat mendengar Jihoon membentaknya. Tidak biasanya Jihoon berkatarl kasar sampai membentar dirinya seperti itu seperti saat ini. Jihoon sudah membereskan barang-barangnya. Dia menyeret kopernya keluar dari kamarnya. Joy mengikutinya dan mencoba menghentikan Jihoon. Tapi,Jihoon malah mendorong Joy pelan untuk menjauh.
Pernikahannya dengan Chanyeol tinggal menghitung hari. Dan sekarang masalahnya Jihoon akan pergi menemui Woojin yang jelas-jelas Woojin tak akan menerima kembali kehadiran Jihoon. Pertunangan Jihoon dengan Jisung juga tinggal menghitung bulan saja. Bagaimana kalau Jisung tahu Jihoon pergi untuk menemui saudaranya itu.
S
K
I
P
.Jihoon tiba di bandara internasional Spanyol. Jimin baru saja mengirimkan pesan di LINE dan memberi tahu alamat Woojin dan memberikan nomor telepon dari teman yang satu tempat tinggal dengan Woojin. Jihoon naik taksi ke tempat yang di tuju. Selang beberapa menit,Jihoon tiba di sebuah rumah tingkat sederhana. Dia memencet tombol tepat di samping pintu rumah tersebut.
Tak lama keluar seorang pria dengan rambut cepak sambil memeluk seorang gadis di sampingnya. Jihoon masih terdiam sejenak. Gadis yang ada di samping pria tersebut melambaikan tangannya di depan wajah Jihoon. Jihoon terkejut dan tersadar. Jihoon bertanya benarkah disini Woojin tinggal. Gadis yang disamping pria tersebut mengangguk. Pria itu bertanya pada Jihoon,siapa Jihoon sebenarnya dengan menggunakan bahasa Korea. Sepertinya pria ini berasal dari Korea.
"Kau siapa?"
"Aku teman dekatnya Woojin"
Pria itu hanya manggut-manggut dan memandang Jihoon dari atas sampai bawah. Yah Jihoon memang memakai pakaian minim yang hanya di balut oleh blazer coklat. Pria itu bilang kalau Woojin sedang pergi ke suatu tempat yang pria itu juga tak tahu dimana. Pria itu menyuruh Jihoon pergi ke kamarnya saja. Jihoon berterima kasih dan pergi ke kamar Woojin yang ada di lantai dua. Sambil menunggu kedatangan Woojin,dia membereskan kopernya dan tidur di kasur empuk milik Woojin
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl & Good Boy
FanfictionMenikah dengan gadis nakal? Sangat menyusahkan! Park Woojin Remaja yang termasuk dalam kategori "GOOD BOY". Di idolakan para gadis remaja. Dan,di pertemukan dengan seorang gadis yang mengacaukan hidupnya sampai akhirnya menikah dengan gadis yang sud...