*****
Woojin sibuk dengan laptopnya. Tugasnya sangat menumpuk. Wajar saja, dia anak yang rajin. Woojin juga manusia. Dia juga bisa merasakan bosan seperti anak-anak lainnya. Mengetik kata perkara di keyboard laptopnya.
"Woojin, ada Jihoon!"
Jimin masuk dan duduk di samping Woojin. Woojin tidak mengindahkan ucapan Jimin. Dia memilih untuk tetap fokus pada tugasnya yang sedang menumpuk. Jimin paham tentang adiknya yang tidak ingin di ganggu gugat saat sedang sibuk. Jimin memilih keluar kamar Woojin dan menemui yang lain. Woojin menghela nafas kasar setelah Jimin pergi dari kamarnya.
Ddrr.... ddrrtt...
Woojin mengalihkan pandangannya pada ponsel miliknya karena ada seseorang yang menelfon. Tertera nama Kim Jaehwan dalam panggilan tersebut.
"Halo"
"Kau tidak ikut berlatih? Pekan depan akan ada acara"
"Aku sedang sibuk"
"Baiklah... jika kau tidak sibuk... datang saja ke studio"
"Untuk?"
"Latihan! Pekan depan itu acaranya lomba dance... hadiahnya cukup lumayan... liburan ke Osaka selama 2 minggu"
"Baiklah"Woojin menaruh ponselnya disamping laptopnya. Ini kesempatan besar dalam pikiran Woojin. Siapa yang tidak mau liburan gratis selama itu?. Tapi apalah daya. Tugas sudah menanti Woojin. Dia tidak mungkin meninggalkan tugasnya demi lomba itu. Bagi dirinya pendidikan lebih pentingnya daripada lomba dance. Manusia pasti punya rasa bimbang. Woojin bimbang memilih menyelesaikan tugasnya atau memilih lomba itu.
'Woojin, kau bisa lembur... kau butuh liburan... sebentar lagi kau akan lulus... otakmu juga butuh istirahat.. lumayan ada liburan gratis'
Kesepakatan antara mental dan fisiknya adalah, Woojin memilih latihan bersama teman-temannya. Woojin meraih tas dan jaketnya. Dia segera keluar dari kamarnya. Chanyeol, Jimin, Jisung, Joy dan Jihoon senang melihat Woojin keluar dari kamarnya. Tapi, Woojin malah langsung pergi keluar rumah meninggalkan yang lain.
"Woojin!!! Kau mau kemana???"
"Studio"
Jawabnya singkat lalu pergi. Woojin memasangkan earphone ditelinganya. Dia melangkah menuju studio latuhannya yang tak jauh dari rumahnya. Di jalan,dia baru saja berpapasan dengan Yoon Jisung yang juga akan pergi ke studio.
"Woojin!"
Woojin tak mendengar teriakan yang memanggil namanya. Seorang pria mendekat kearah Woojin dan menepuk pundaknya. Woojin terkejut dan segera membalikkan tubuhnya. Ternyata itu Daniel.
"Hyung?"
"Kenapa tidak bawa mobil?"
"Sedang malas menyetir"
"Tidak minta antar?"
"Ada tamu di rumah...jadi aku berangkat sendiri saja"
Daniel mengangguk paham. Woojin ingun bertanya juga kenapa Daniel jalan kaki? Biasanya Daniel bawa mobil. Woojin orang yang pendiam. Jadi, dia malas menanyakan hal seperti itu. Dia memilih mendengarkan lagu sambil melangkah.
"Hadiahnya cukuo lumayan...liburan paket lengkap ke Osaka Jepang...aku ingin pergi ke sana..katanya pemandangan disana indah sekali"
Woojin hanya menanggapinya dengan anggukan. Setelah 20 menit berjalan akhirnya dia tiba di tempat latihan. Jaehwan tengah berdiri di pintu depan.
"Akhirnya kalian datang...aku kira kalian tidak akan datang"
"Kenapa begitu? Ini kesempatan yang hanya datang sekali...pergi keluar negeri secara gratis"
Woojin memilih masuk kedalam ruang latihan daripada mendengarkan dua orang mengobrol. Di dalam yang lain sudah berlatih bersama dengan lagu Stray Kids yang berjudul Distric 9 dan Mirror. Woojin memperhatikan gerakan yang lain lakukan. Woojin hafal semua gerakan dalam sekali menonton videonya.
"Minhyun hyung! Gerakanmu seharusnya ke kiri menyesuaikan posisi Changbin dan kau Jinyoung harusnya kay ada di belakang Jisung hyung...menyesuaikan posisi Felix"
Akhirnya mereka nendengar apa yang dikatakan Woojin dan melakukannya dari awal. Akhirnya posisi mereka benar. Woojin juga ikut bergabung dalam tarian itu sebagai Lee Know. Posisi Woojin yang sebagai penari utama adalah hal yang sulit. Dia yang menjadi pusat. Yang lain mengikuti gerakan yang Woojin lakukan
"Ayo mulai!"
Dentuman lagu Distric 9 menggema didalam ruang latihan. Mereka fokus berlatih. Sesaat Woojin lupa akan tugasnya yang sedang menumpuk di rumahnya. Kesempatan yang tidak ingin Woojin lewatkan liburan ke luar negeri secara gratis selama 2 minggu. Menghilangkan stress yang sedang menggerogoti pikirannya.
"Huffttt..lelah sekali iya kan?? Lagu ini sangat sulit di hafalkan"
"Jika kita sering berlatih kita pasti bisa"
Ucap Daehwi meyakinkan. Daehwi paling semangat saat menari. Buktinya tadi dia overaktif sekali saat menarikan tarian Distric 9. Daehwi sangat mengidolakan Stray Kids terutama I.N yang sangat dia idolakan.
"Yang diucapkan Daehwi benar jika kita terus berlatih...kita pasti bisa...iya kan,Woojin?"
Woojin hanya mengangguk dan memainkan ponselnya. Dia membuka pesan. 24 pesan tidak terbaca dari Jihoon. 18 panggilan tidak terjawab dari Jihoon. Dan,satu panggil tak terjawab dari Sohye.
Oh iya,saat itu Jihoon pernah bertanya pada Woojin dari mana Woojin punya nomer Sohye. Sohye sebelumnya sudah tahu Woojin. Sohye itu dulunya adalah teman semasa Sekolah Menengah Pertama. Sohye menganggap Woojin dulunya kekasihnya tapi berbeda dengan Woojin.
"Pulang atau jalan-jalan?"
Tawar Guanlin. Yang lain ikut-ikut saja. Mata yang lain tertuju pada Woojin yang sedang memainkan ponselnya.
"Apa? Aku terserah kalian"
Mata Woojin masih fokus pada layar ponselnya. Jisung memutuskan untuk mentraktir para adik-adiknya ke sebuah restoran daging sapi. Jisung tahu kalau Woojin menyukai daging sapi. Ke 10 orang itu pergi restoran daging sapi menggunakan mobil Jisung,Jaehwan dan Guanlin.
"Woojin,k ku dengar kau sekarang sibuk ya?"
"Iya"
"Tugasmu sangat menumpuk?"
"Seperti begitu"
"Kalau kau mau kita akan membantumu"
"Tidak,aku ingin belajar sendiri dengan hasilku sendiri"
Mata Woojin melihat pemandangan dari jendela mobil sambil mengulas senyumnya. Tiba-tiba ekspresinya berubah saat melihat gadis yang sangat dikenalnya itu dengan pria lain. Park Jihoon!. Matanya melihat Park Jihoon tengah berpelukan dengan seseorang di depan sebuah cafe. Entah ekspresi apa yang ditunjukkan Woojin.
'Ini yang aku takutkan...disaat aku sudah sedikit membuka hatiku itu akan pergi'
Woojin membuang pandangan matanya dan menunduk. Sekelilingnya tidak ada yang peduli. Mereka sibuk dengan dunianya masing-masing. Apa ini artinya, trauma yang dirasakan Woojin kembali lagi.?. Woojin berusaha membuang pikiran yang terbayang apa yang dilihatnya tadi.
'Maka dari itu aku seperti ini...karena aku trauma...kenapa aku merasakannya kembali? Kenapa tuhan mengembalikan luka ini? Harusnya aku bisa memulai lembaran baru dengan tinta warna-warni...bukan kembali ke halaman sebelumnya yang penuh tinta hitam...ini membuatku takut..takut kehilangannya'
Woojin terus saja diam sampai akhirnya tiba di tempat tujuan. Woojin memilih diam. Mendiamkan makanannya disaat yang lain menyantap makanannya. Matanya menangkap sosok yang dilihatnya tadi masuk kedalam restoran itu bersama dengan orang yang bersamanya. Tampak akrab. Apa mereka sepasang kekasih?. Woojin seperti ingin menangis. Tapi, tidak mungkin pria menangis di depan umum. Dia pergi begitu saja saat melihat sosok itu tengah bersuap ria.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next?Maaf ya author nya jarang update
Lagi sibuk
Kemarin aja seleksi OSIS
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl & Good Boy
FanfictionMenikah dengan gadis nakal? Sangat menyusahkan! Park Woojin Remaja yang termasuk dalam kategori "GOOD BOY". Di idolakan para gadis remaja. Dan,di pertemukan dengan seorang gadis yang mengacaukan hidupnya sampai akhirnya menikah dengan gadis yang sud...