12

537 76 10
                                    

*****

"Akhirnya kau datang"

Woojin melangkahkan kaki mendekat kearah seorang wanita yang tengah berdiri menunggunya. Penampilan wanita itu sangat elegan. Kelihatannya dia anak orang kaya. Woojin berdiri tepat di hadapannya. Wanita itu seumuran dengan Woojin. Woojin menghela nafas kasar sambil memandangi gadis yang ada di hadapannya itu.

"Aku merindukanmu"

"Ahn Yujin ayolah...kenapa kau mengajakku kemari"

"Sudah kubilang aku merindukanmu"

"Aku serius"

"WOOJIN!!"

Woojin menoleh kearah kanan yang ternyata ada ketiga saudaranya,Jihoon dan juga Joy. Langkah mereka semakin dekat pada Woojin. Tidak ada yang bisa Woojin lakukan sekarang. Wajah Chanyeol juga masih terlihat sangat kesal. Tak ada jalan lain lagi selain menjadikan Yujin sebagai bantuan darurat. Woojin langsung memeluk tubuh Yujin yang ada di hadapannya. Chanyeol dan yang lainnya terkejut termasuk Jihoon.

"Aku juga merindukanmu,Yujin"

Chanyeol mendekat pada Woojin dan Yujin. Tangannya menyentuh pundak adiknya itu. Woojin melepaskannya dengan paksa. Woojin membuang padangan malas. Dia melirik Jihoon yang sedang memandanginya. Woojin kembali menatap Chanyeol yang masih diam menatap dirinya. Seperti nya dia meminta penjelasan pada Woojin tentang gadis yang ada disamping Woojin ini.

"Dia Ahn Yujin..teman sekolahkh dulu yang pindah ke Rusia dan sekarang kembali lagi"

"Lalu?"

"Aku menyukainya..dan kau! Jangan ganggu aku lagi..kau tahu maksudku kan?"

Woojin pergi meninggalkan yang lainnta. Woojin benar-benar dingin sifatnya sekarang. Menatap yang lain dengan tatapan tajam tak seperti biasanya. Jihoon menghela nafas. Mengingat dirinya yang sering pergi ke bar dan pulang dalam keadaan mabuk membuat nyali nya ciut untuk mendapatkan Woojin.

"Lihat saja gadis tadi...dia lebih cantik,lebih elegan bahkan lebih anggun dari aku yang sering ke club...sepertinya gadis itu anak konglomerat"

"Tidak, tidak mungkin Woojin dengan mudahnya mencintai seseorang...Woojin hanya mencintaimu"

Woojin melepaskan tangan Yujin begitu jarak dengan yang lain sudah terasa cukup jauh. Yujin tersenyum manis pada Woojin. Woojin yang menyeka keringatnya langsung menatap Yujin yang tersenyum padanya.

"Jangan menatapku seperti itu..aku hanya membutuhkan bantuanmu"

"Pelukanmu nyaman juga"

"Jangan lagi mengejarku..aku lelah...kembali saja pada Minhyun"

"Wae? Aku dengannya sudah berpisah kan?"

"Berpisah atau tidak itu urusanmu..yang penting jangan mengejarku lagi...aku tidak mencintaimu"

Woojin berlari sambil menutup wajahnya dengan tudung jaketnya. Yujin tadinya ingin mengejar namun langkah Woojin begitu cepat. Woojin berlari ke arah tempat latihan. Dia membuka pintu ruangan dengan tidak pelan-pelan hingga yang ada di dalamnya menoleh kearah Woojin.

"Kenapa kau?"

"Apa ada minuman? Aku haus"

Daniel melemparkan se botol minuman soda pada Woojin. Yang lain hanya menatap Woojin yang tengah meneguk minumannya itu. Mungkin mereka menunggu Woojin menjelaskan kenapa dia datang dengan tidak hati-hati. Woojin langsung meminum semua isi minuman soda itu tanpa sisa.

"Ada apa?"

"Panjang"

"Kau dan Jihoon lagi?"

Bad Girl & Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang