10

858 98 16
                                    

*****

Woojin terduduk di sebuah bangku taman di kampusnya. Dia tisak ikut bergabung dengan temannya yang lain yang pergi ke kantin. Dia duduk sambil memandangi mahasiswa lain yang lalu lalang,ada yang belajar di bawah pohon,ada yang tengah berkumpul. Woojin sekarang tengah memikirkan sesuatu. Sesuatu tentang dirinya sendiri. Ingatan Woojin belum juga kembali. Dia bingung, apa yang harus dia ingat.

"Kita cari kemana-mana..disini rupanya"

Jaehwan duduk disamping Woojin yang tengah berdiam diri. Sisanya ada yang menempati tempat yang kosong disamping Woojin dan sisanya lagi duduk di rerumputan.

"Rasanya ada sesuatu yang memaksaku mengingat sesuatu jika melihat kalian bersama seperti ini"

Yang lain menatap satu sama lain setelah mendengar ucapan Woojin. Mereka harap yang dilakukan untuk mengembalikan ingatan Woojin akan berhasil. Woojin memainkan gelas minuman yang dibelikan Daehwi saat yang lain pergi ke kantin.

"Sudahlah...jangan dipikirkan..ayo ke perpustakaan"

Mereka menghembuskan nafas kecewa begitu mendengar pernyataan Woojin. Mungkin sekarang Woojin tak banyak diam seperti dulu. Perlahan dia mulai terbuka. Tapi, tetap saja sifat dinginnya masih melekat pada dirinya.

"Sepertinya kita harus berusaha lebih giat lagi mengembalikan ingatan Woojin...Kasihan saudaranya juga keluarganya"

"Amnesia total itu butuh waktu yang sangat lama...mungkin pasien mengingat sesuatu tapi ingatannya tidak sepenuhnya sempurna...atau pasien menganggapnya hanya sebagai halusinasi saja"

Ucap Jinyoung. Benar, amnesia Woojin sangat parah. Butuh waktu yang sangat lama untuk mengingat semuanya seperti semula ataupun tidak ingat sama sekali. Yang dikatakan Jinyoung memang benar. Sudah berbagai macam cara mereka lakukan untuk mengembalikan ingatan Woojin tapi hasilnya tetap sama,gagal. Bahkan jika Woojin merasa mengingat sesuatu dia akan mengatakan kalau itu semua hanya halusinasi semata.

Lelah? Pasti mereka rasakan. Mereka lelah melakukan hal yang bisa membuat Woojin kembali ingat. Tapi, mereka melawan lelah itu. Karena apa? Karena Woojin adalah sahabat mereka. Mereka rela melakukan apapun demi sahabatnya,Woojin. Mereka rela meninggalkan rumah dan menginap di studio latihan demi menyusun rencana. Ya, rencana apapun asalkan Woojin kembali mengingat segalanya.

"Aku tahu ada dari kalian yang akan menyerah membuat Woojin ingat kembali"

Daniel pergi meninggalkan yang lain dan disusul Seongwoo. Yang dikatakan Daniel benar. Mereka ingin menyerah saja. Tapi, melihat kondisi keluarganya mereka tidak ingin meninggalkan Woojin. Orang tua Woojin yang jarang memperhatikan anak-anaknya hingga sang kakak tertua merawat ketiga adiknya.

"Hyung,aku ingin Woojin hyung ingat kembali...jujur aku lelah...tapi demi persahabatan kita aku akan menanggalkan kata lelah"

Ucap Daehwi terisak. Dia menangis. Yoon Jisung yang hatinya sama rapuhnya seperti Daehwi juga ikut menundukkan kepalanya dan terisak. Satu persatu dari mereka juga terisak. Mereka menangis untuk sahabat mereka.

Daniel duduk di bangku kantin dengan Seongwoo. Berkali-kali dia menghembuskan nafas kasar. Seongwoo hanya diam saja sembari menikmati segelas jus jeruk.

"Aku paham yang mereka rasakan"

"Niel, kita jangan berburuk sangka...kalau mereka memang lelah dengan yang kita lakukan demi Woojin mereka akan meninggalkan kita..mereka juga tidak akan peduli pada Woojin lagi..Tapi, kau lihat! Mereka masih bertahan demi Woojin..demi persahabatab kita semua"

"Hyung, tapi aku paham perasaan mereka...mereka itu lelah!"

"Niel, mereka masih bertahan...kau jangan berburuk sangka dahulu.."

Bad Girl & Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang