*****
Sudah lebih dari 2 minggu Woojin meninggalkan Seoul dan memilih menetap di Jeju. Sekarang dia pergi ke perkebunan teh bertemu dengan temannya. Selama dia tinggal di Jeju,dia meminta bantuan pada temannya yang memang aslinya orang Jeju.
"Haechan-ah"
"Eoh? Woojin? Dari tadi?"
Woojin menggeleng. Dia menghampiri Haechan yang tengah memetik daun teh. Ya, orang tua Haechan mempuanyai pabrik teh yang terkenal di Jeju. Teh nya pun sudah dipasarkan di seluruh Korea juga di impor sampai pasar Asia. Haechan memetik daun teh sambil menunggu Woojin berbicara.
"Kenapa kau mau menemuiku?"
"Ya begitulah"
"Mau sampai kapan kau akan di Jeju? Kau tidak rindu saudaramu?"
Pertanyaan Haechan membuatnya tersadar. Jawaban dari semua pertanyaan Haechan adalah dia merindukan saudaranya. Tak biasanya Woojin dan saudaranya yang lain berpisah. Sekarang dia meninggalkan Chanyeol sang kakak tertua yang bijak,Jimin sang kakak kedua yang lucu,juga Jisung si anak ayam dalam saudaranya.
"Entahlah"
Woojin membantu Haechan memetik daun teh. Matanya menangkap sosok yang tidak ia kenali melangkah ke arahnya dengan Haechan. Dia pria berwajah blasteran sepertinya. Dia datang dengan tangan terkepal dan wajahnya yang memerah.
"Haechan,siapa dia??"
"Eoh? Mark? Ini Woojin..temanku"
"Teman?"
"Iya teman,Woojin..kenalkan dia Mark Lee kekasihku..dia berasal dari Kanada..dia pindah ke Korea..aku bertemu dengannya saat ke pasar Hongdae"
Woojin hanya mendengarkan cerita dari Haechan tentang dia dan kekasihnya itu. Iya,mereka sama-sama pria. Haechan memang pria,tapi banyak yang mengira kalau Haechan itu adalah gadis tomboy. Sedangkan Mark Lee memang benar-benar terlihat seperti seorang pria gagah.
Ddrrtt...ddrrtt...
Ponsel Woojin bergetar. Woojin segera meraih ponselnya dan melihat nama yang tertera di layar ponselnya itu. "Jisung". Adiknya lah yang menelfonnya sekarang. Woojin segera mengangkat panggilan dari adiknya itu dan agak menjauh dari Mark dan Haechan.
"Hm?"
"Hyung,bisakah kau kembali ke Seoul? Eomma Appa sudah pulang"
"Pulang? Benarkah??"
"Mereka pulang...kau bisa pulang? Ada yang ingin mereka bicarakan denganmu"
"Aku pulang sekarang"Woojin memutuskan sambungan telfonnya dan menghampiri Haechan dan Mark. Woojin mengatakan kalau dia akan kembali ke Seoul sekarang. Dia juga bilang pada Haechan kalau orang tuanya suda pulang. Haechan senang mendengarnya. Dia dan Mark langsung mengantarkna Haechan ke pelabuhan. Karena Woojin awalnya tak membawa apa-apa dia harus naik kapal bukan pesawat.
"Hati-hati..aku akan ke Seoul kapan-kapan"
Teriak Haechan pada Woojin saat kapal yang pria itu tumpangi sudah mulai melaju. Woojin merindukan kedua orang tuanya. Woojin yang sekarang bukanlah Woojin yang dulu. Yang dulunya pendiam namun sekarang tidak begitu pendiam.
Setelah menempuh perjalanan air selama 2 jam. Akhirnya Woojin tiba di Seoul. Dia naik taksi untuk pulang kerumahnya. Hanya 35 menit dari pelabuhan menuju rumahnya. Dia akhirnya sampai dirumahnya. Saat dia membuka pintu rumahnya, seisi rumah menatap tajam kearahnya.
"Woojin"
Woojin segera menoleh kearah ayahnya yang duduk dengan Chanyeol. Sedangkan ibunya duduk dengan Jihoon di sampingnya. Juga ada yang lain juga. Woojin menatap heran kearah mereka. Tatapan tajam dari mereka membuat Woojin merasakan akan ada hal yang tak enak sekarang. Woojin melangkah ke arah sofa dan duduk dengan Jisung yang sedang bermain game.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl & Good Boy
FanfictionMenikah dengan gadis nakal? Sangat menyusahkan! Park Woojin Remaja yang termasuk dalam kategori "GOOD BOY". Di idolakan para gadis remaja. Dan,di pertemukan dengan seorang gadis yang mengacaukan hidupnya sampai akhirnya menikah dengan gadis yang sud...