28

98 16 3
                                    

*****

Chanyeol,Jimin,Woojin dan juga Jisung tengah makan malam bersama di sebuah restoran mewah yang di pesan oleh Chanyeol khusus untuk mereka. Woojin hanya menatap kosong kearah makanan yang terhidang sedangkan yang lainnya sudah melahap makanannya dengan semangat. Jisung yang melihat kakaknya yang terdiam ini ingin sekali mengeluarkan sepatah katapun padanya tapi dilihat dari raut wajah Woojin dan juga kejanggalan yang ganjal perasaannya dia memilih untuk tetap diam sambil menyantap makanannya. Jimin menaruh garpu sedikit lebih kuat hingga menimbulkan suara nyaring. Chanyeol menatap sinis melihat kelakuan Jimin yang mengganggu kenyamanan orang yang tengah makan. Jimin menghela nafas kasar dan sedikit berceak kesal.

"Apa harus diam seperti ini?! Kita bertemu agar hubungan saudara kita menjadi lebih baik lagi!! Apa susahnya mengeluarkan suara dari mulut"

Woojin hanya menghela dan memutar bola matanya malas. Dia ingin segera pulang rasanya. Jimin menatap sini pada Woojin yang masih diam saja sedari tadi. Tangannya mengepal kuat saat Woojin menatapnya kembali. Jisung terkesiap namun nyalinya tak begitu besar untuk ikut campur dalam urusan hal ketiga kakaknya ini. Woojin menghela nafas dan memandangi kakak dan adiknya itu dengan tatapan datar. Dia berdiri dan melangkah pergi tanpa sepatah katapun yang ia keluarkan dari mulutnya. Ketiga saudara nya itu menganga melihat kepergian Woojin. Dia membuka pintu mobilnya dan masuk kedalam lalu malajukan mobilnya. Di perjalanan dia melihat adik iparnya yang merupakan gadis yang pernah membuat dia mempunyai perasaan besar meskipun kelakuan nya seperti itu.

"Ck,belum berhenti juga"

Woojin menyunggingkan senyum miring di wajahnya. Dia melajukan mobilnya ke sebuah sungai yang menjadi iconic nya Seoul. Apa lagi kalau bukan sungai Han. Dia turun dari mobilnya saat dia sudah memberhentikannya. Dia melangkah mendekat kearah pinggiran sungai Han dan duduk disana. Sekaleng minuman bersoda menamninya sekarang. Tiba-tiba ada tangan seorang wanita yang melingkar memeluk lehernya. Woojin menghela nafas dan menjauh kedua tangan tersebut dari dirinya. Dia menoleh dan terkejut karena melihat wanita yang ia anggap lugu tapi licik berada di hadapannya sekarang. Sakura, siapa lagi kalau bukan dia. Gadis itu menyunggingkan senyum sinisnya menatap Woojin yang juga sedang menatapnya.

"Sayang,kau tak perlu menatapku seperti itu"

"..."

Tak ada respon jawaban apapun dari Woojin. Dia hanya mengepalkan kedua tangannya dan menatap penuh dengan tatapan kebencian. Andaikan gadis ini adalah pria sudah pasti Woojin akan menghajarnya habis-habisan. Sakura mendekat sedangkan Woojin mundur perlahan untuk menghindari Sakura. Senyum licik itu masih terukir di wajah Sakura dengan intens. Woojin memutar bola matanya dengan malas. Akhirnya dia memilih berhenti dengan cekatan menarik Sakura dan mencengkram bahunya. Tatapan penuh amarah di mata Woojin sudah terlukis dengan jelas. Hanya saja senyum jahat di wajah gadis itu belum juga pudar meskipun sudah di cengkram kuat oleh Woojin sekarang. Woojin menghela nafas kasar dan bersiap mengeluarkan kata-katanya.

"Kau! Hentikan sandiwara busukmu! Kau pikir kau siapa bisa melakukan ini??!! Harusnya kau sadar diri siapa yang kau saingi! Jihoon? Park Jihoon?!! Ck ck ck, mau bagaimana pun kau berusaha menggeser posisi gadis itu tidak aka pernah bisa kau lakukan!!"

"Tenanglah Woojin sayang...kenapa kau membentak tunanganmu ini? Lupakan masalah hubungan kita,aku ingin tahu kenapa kau sangat menyukai gadis yang jelas-jelas tidak ada harga dirinya-..."

Tangan Sakura menunjuk ke salah satu sisi tempat disana yang menampilkan Jihoon tengah bersenang-senang dengan temannya dan ada beberapa pria disana. Woojin menggeram dan ingin menghampiri Jihoon tapi dia ditahan oleh Sakura. Gadis itu menahan lengan Woojin yang hendak melangkah mendekat kearah Jihoon. Senyum licik itu kembali terukir di wajah Sakura. Woojin memejamkan mata sejenak untuk melepas semua amarahnya namun nyatanya dia gagal melepas amarahnya pada satu gadis yang tengan menahan tangannya ini. Sakura yang tadinya menahan Woojin dari belakang beralih berdiri di samping Woojin yang masih menatap dengan lekat bagaimana Jihoon tertawa bersama mereka yang tengah bergabung. Sakura sekali lagi menatap intens.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Girl & Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang