Chapter 17: Gusar

7.7K 1K 80
                                    

Jennie's

Aku sampai gak percaya kalo akhirnya aku bisa menyaksikan Kai—pacarku yang dulu hilang akhirnya telah kembali—sedang duduk manis di ruang tv di apartemenku.

Sepertinya malam ini adalah malam yang pantas aku masukan sebagai salah satu daftar malam favorite-ku karena nikmat mana lagi yang kau dustakan saat Mas Kaisar ada disini? Jawabannya tidak ada.

"Kamu mau makan nasi goreng?" Aku bertanya pada Kai dari counter dapurku yang terletak tidak begitu jauh dari ruang tv.

Kai menoleh, wajahnya sumringah seperi anak balita mau dibeliin kinderjoy.

"Mau dong!"

"Yaudah aku masakin bentar ya." Ucapku sambil tersenyum.

Wajahnya kembali terlihat excited mungkin karena mau dimasakin nasgor. Kai itu memang luarannya aja yang dingin tapi kalau sudah tau dalamnya seperti apa, pasti tidak akan ada yang menyangka betapa manjanya dia.

Tak lama setelah menyiapkan beberapa bumbu dan bahan, proses pembutan nasgor akan dimulai. Emang sih aku gak jago masak banget, tapi kalo cuma nasgor aku sih termasuk pede untuk membuatnya karena gak ada satu orang pun yang meragukan nasgor buatanku.

Harusnya aku gak merasa segugup ini, tapi ini pertama kalinya aku memasak untuk Kai dan jujur aja aku takut banget kalo nantinya berujung gak enak atau dia gak suka.

Pelan-pelan ku mengaduk bumbu nasgor yang baru saja dimasukkan ke dalam wajan. Saat sedang konsen-konsennya memasak, Kai datang menghampiri aku.

"Aku lapar, aku lapar, aku lapar." Ucapnya beneran kaya anak kecil yang gak dikasih makan tiga hari.

"Sabar Mas Kaisar."

Kai menyenderkan tubuhnya pada sebuah kulkas yang letaknya ada di sampingku. Kedua tangannya dilipat di depan dada, matanya memperhatikan setiap gerak-gerikku. Ini dia sengaja mau bikin aku tambah gugup ya???

"Kamu jangan gugup gitu, Jenjen."

Aku nyaris saja mau menumpahkan seisi nasgor yang sedang ku aduk di wajan saat Kai mengatakannya.

"Kamu balik lagi sana ke ruang tv, aku gak bisa konsen kalo kamu disini!" Usirku sambil mendorong punggungnya untuk menjauh dari dapur.

Kai tertawa dan gak tau apa yang terjadi, dia sudah memutar badannya dan memelukku. Aku terdiam saat dia memelukku secara tiba-tiba. Kemudian bibirnya mendekat ke telingaku.

"Gak usah gugup sayang, aku pasti makan apapun yang kamu buat untuk aku dengan senang hati." Bisik Kai dan aku beneran gak tau harus berkata apa.

"Udah ya, aku balik lagi mau nonton si sule." Lanjut Kai sambil melepas pelukannya dan sekali lagi, secara tiba-tiba dia mencium pipiku dan langsung berlari menuju ruang tv.

Aku termenung dibuatnya.

Sejenak aku lupa kalau aku lagi memasak. Mas Kaisar sialan.

Untungnya nasgorku masih terselamatkan dari gosong saat tiba-tiba Kai menginterupsiku ketika sedang konsen-konsennya memasak.

Yours Truly • Kai x Jennie •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang