Chapter 29: Unintentional Proposal

6.6K 804 53
                                    

Kai's

Pikiran pertama yang terlintas dalam benak gue saat membuka mata pagi hari ini adalah: gue kira semua ini hanyalah mimpi, Jennie masih terlelap dalam dekapan gue dan gue bisa menatap Jennie yang tertidur pulas sepuas yang gue mau.

But I know this is not a dream, this is real.

"Morning, honey." Sapa gue saat Jennie mulai menggeliat bangun dan membuka kedua matanya.

"Morning."

"Gak pake text gak apa-apa kan?"

Jennie terkekeh dan bangkit dari tidurnya, menyandarkan punggungnya ke dipan dan dengan lembut tangannya mulai mengusap rambut gue.

"Aku lebih suka langsung sih kayanya."

Gue pun bangkit dari posisi tidur gue untuk duduk menghadapnya. Jennie membelai lembut kening gue tapi matanya gak menatap gue langsung, melainkan memandangi wajah gue dan tentu aja muka gue langsung panas karena dipandangin seperti itu sama Sayangnya Gue.

"I like your eyes and nose." Jennie berujar dengan suaranya yang lembut.

"How about my lips?"

Jennie terdiam tapi perlahan kedua pipinya merona. Gue suka banget kalo udah bikin dia merona dan salting sendiri kaya gini karena gue selalu gak menyangka kalo gue bisa memberikan efek sebesar ini pada Jennie.

"Kalo bibir aku gimana?" Tanya gue sekali lagi karena gue seneng liat pipi Jennie yang merah gitu.

"Apaan sih, Mas Kaisar..."

"Kan aku cuma nanya, suka atau suka?"

"Kok suka atau suka sih?"

"Karena aku maunya kamu suka."

Jennie tertawa. "Apaan sih kamu dibilang jangan belajar ngalus sama Andra."

"Aku lagi gak ngalus, sayang." Gue tersenyum memandang Jennie. "Here, let me kiss you."

Lagi-lagi Jennie tertawa saat gue mendekat untuk menciumnya dan kami pun berciuman setelahnya. Ciuman kami yang tadinya berlangsung lembut lama-lama kelamaan berubah menjadi suatu ciuman yang lebih memaksa, seolah gak ada satu pun dari kami yang mau menyerah untuk saling mendominasi.

Gue sempat mengerang saat Jennie tiba-tiba saja mengigit bibir bawah gue. God damn it, I love the way she's domineering the kisses. Jennie menarik bibirnya untuk mengatur nafasnya yang tersengal, dahi kami saling bersentuhan dan dari ujung mata gue dapat melihat senyumnya yang mengembang.

"I love it, your lips and..."

"Dan?"

"Your kiss."

Gue gak bisa tahan buat gak senyum ketika Jennie mengucapkan kata tersebut. Man, lo tau rasanya kaya apa? Kaya gue abis aja menang jadi cowok paling beruntung sedunia. She said she likes my lips and my kisses.

"Sini aku cium lagi."

Baru aja gue mau nyosor tapi Jennie udah menahan bibir gue dengan telapak tangannya.

"Not today. Aku ada kelas jam sepuluh."

Gue lirik jam dinding dikamar gue, setengah sembilan. Okay. Dear waktu, makasih loh ya udah ngerusak momen.

"Baiklah." Gue pura-pura kecewa sambil perlahan kembali menggeliat dan menempelkan tubuh gue kembali ke atas kasur.

"Mas Kaisar jangan bete gitu dooong." Bujuk Jennie manja sambil beranjak dari kasur gue.

Yours Truly • Kai x Jennie •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang