Chapter 23: Hard Choices

5.4K 836 275
                                    

Warning ⚠️
This chapter contains sensitive contents, leave it if you are not okay with it.
You have been warned.

Kai's

Selesai kelas, gue langsung meluncur ke RSPI tempat dimana Krystal dirawat. Jujur dari awal Jennie mengizinkan gue untuk pergi jenguk Krystal gue udah punya perasaan gak enak. Tapi semoga aja ini cuma prasangka gue aja.

Semoga Krystal cuma sekedar mau ketemu gue saja.

Gue sudah berdiri diambang pintu bernomor 509, masih ragu apakah gue harus masuk atau tidak. Gue sentuh gagang pintu itu dan akhirnya gue dorong pintu kamar itu.

Krystal yang sedang tertidur langsung terbangun dan menatap gue penuh nanar.

"Aku kira kamu gak akan datang." Ucap Krystal dengan suaranya yang parau.

"Jennie izinin gue buat jenguk lo." Gue duduk di kursi kosong sebelah tempat tidurnya. "Ada apa?"

"Aku kangen kamu."

Krystal menatap gue dengan kedua matanya yang sembab tapi gue tetap bergeming. Kalo dulu mungkin gue bakal syukuran, gunting pita, potong tumpeng denger Krystal ngomong ini ke gue tapi sekarang Krystal udah beneran gak bisa bikin pengaruh apapun kedalam sistem otak gue.

I think I have completely deleted all the memories with her inside my head.

"Lo gak mungkin nyuruh gue dateng buat ngomong ini aja kan, Tal?"

Gue masih diam saat Krystal bangkit dari tempat tidurnya, selang infus yang terpasang di tangannya langsung dicabut begitu saja. Lalu dia berdiri di hadapan gue.

"Aku gak percaya kamu udah gak sayang aku."

"Tapi itu faktanya, Tal. Gue udah gak ada rasa apapun lagi sama lo."

Krystal terkekeh. "Lo pikir gue gak tau? Lo jadian sama Jennie cuma buat pelarian aja kan. You date her because she looks exactly the same like me."

"Dari awal gue pacarin Jennie sama sekali bukan karena pelarian atau karena dia mirip lo." Gue menatap Krystal tajam. "Lo berdua sama sekali gak mirip. At least, Jennie gak egois kaya lo."

"Gak egois? Kalo gak egois dia gak akan cium cowok lain." Krystal mengambil beberapa langkah mendekat dan kemudian dia merengkuh kedua pipi gue. "She is using you, Kai."

Gue tepis tangan Krystal dari wajah gue.

"Kalo lo cuma minta gue kesini buat ngomongin hal yang gak penting lebih baik gue pergi aja."

Baru aja gue mau beranjak pergi tapi Krystal udah meluk gue erat.

"No! Please jangan pergi, Kai." Krystal membenamkan wajahnya di punggung gue. "Aku salah ngelepasin kamu gitu aja."

"Tal, stop sebelum gue beneran kehilangan kesabaran."

Krystal menarik tangan gue san kini kami sudah saling bertatapan.

"Aku salah ketika aku lebih milih orang lain dan ninggalin kamu gitu aja."

Hah. Bagus, sekarang kemana aja baru sadar kalo dia salah?

Yours Truly • Kai x Jennie •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang