Chapter 32: Love

7.1K 870 38
                                    

Jennie's

Melihat Kai yang jatuh begitu saja dengan kepala penuh darah malam itu cukup membuat seluruh perasaanku hancur tak bersisa. Bagaimana gak hancur, demi melindungiku Kai harus terluka seperti ini. Untungnya luka yang ada dikepalanya tidak begitu serius dan dari hasil CT scan juga tidak ditemukan tanda-tanda serius yang melukai bagian organ kepalanya. Hanya beberapa luka jahitan, rasanya semua rasa cemasku menguap begitu saja.

Kai masih tertidur efek obat bius yang masih tersisa pada sistem tubuhnya. Jujur saja aku bahkan gak habis pikir ketika Krystal begitu sintingnya melayangkan sebuah botol kaca kearahku yang berakhir dengan melukai Kai karena dia berusaha untuk melindungiku dari serangan Krystal.

Belum lagi aku selesai mencemaskan Kaisar, Sonya kini sudah kembali memperingati aku mengenai video keparat aku dan Daniel yang dimiliki Krystal.

"Jen, lo pokoknya harus hati-hati mulai sekarang." Ku tatap Sonya yang berdiri membelakangi jendela kamar perawatan Kai.

"Gue tinggal jelasin aja nanti ke Bella, Nya. Gampang."

"Gak segampang itu, Jen. Lo tau kan Bella kaya apa? Dia itu sinting. Lebih sinting dari Krystal."

I know that. Aku berbicara seperti tadi hanya berharap kalau setidaknya Bella akan sebentar saja mendengarkan penjelasanku, meskipun rasa-rasanya mustahil seorang Bella akan mendengarkan terlebih dahulu.

Sebenarnya aku selalu bertanya-tanya kenapa Daniel membiarkan Bella berbuat semena-mena pada siapapun yang mendekatinya, seolah Daniel menutup kedua matanya dan memilih untuk mengabaikan perbuatan Bella yang terkadang suka kelewat batas.

"Gue heran deh, Nya. Masa sih Daniel gak tau kelakuan Bella selama ini kaya gimana?"

"Plis deh, Jen masa lo gak tau background story Daniel sama Bella?"

"Mereka sahabatan kan?"

"More than that. Mereka tuh more like, you know, fuck buddy?"

Aku menutup mulutku yang terbuka, shock dengan hal yang baru aja aku dengar. Selama ini yang aku tahu Daniel dan Bella itu memang bersahabat tapi dari rumor yang beredar Daniel gak mau persahabatannya dengan Bella hancur kalau mereka pacaran, but fuck buddy? Aku masih agak gak percaya.

"Fuck buddy?"

"Kenapa lo kaget amat? Itu udah off the record banget, Jen. Semua orang tau itu. Makanya gak heran kenapa Bella susah ngelepas Daniel." Sonya tersenyum jahil. Aku bisa menebak kemana arah pertanyaan selanjutnya. "Lo cemburu?" Kan bener aja pertanyaannya ngeselin.

"Kok cemburu sih!" Kilahku sebal. "Gue cuma gak nyangka aja karena gue baru banget denger tentang hal ini."

"Makanya jangan kuliah, pulang, pacaran mulu."

Aku memutar kedua bola mataku selesai mendengar celotehan Sonya yang emang kadang menyebalkan. "Iya deh, terserah Mbak kupu-kupu mati aja."

Kini giliran Sonya yang memutar kedua manik matanya sementara aku tersenyum penuh kemenangan. Membuat Sonya kesal kadang merupakan suatu achievement yang harus aku banggakan karena kapan lagi bisa bikin Sonya bete kan?

"Anyway, emang lo tau dari mana sih, Nya?" Tanyaku masih penasaran dengan pernyataan Sonya barusan. Beginilah nasib cewek kalau lagi ngumpul: julid nomor satu yang lainnya nomor sekian.

"Tentang Daniel dan Bella yang jadi fuck buddy?" Aku mengangguk dan mengantasipasi lebih jawaban Sonya. "Chandradita lah siapa lagi, sumber berita seisi alam semesta."

Yours Truly • Kai x Jennie •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang