Kai's
•
Kejadian tadi malam, gak akan gue pungkiri adalah salah satu malam yang gak akan terlupakan buat gue.
Jangan salah sangka, jujur gue sangat menghormati segala pilihan yang dibuat Jennie. Gue pun siap apapun yang akan terjadi, segala konsekuensi yang gue akan terima—malam itu yang gue rasakan adalah gue sangat bahagia dan gue harap Jennie juga merasakan hal yang sama.
Gue tau apa yang dipilih Jennie bukan hal yang mudah. Kita yang berawal dari dua pasang manusia yang tidak saling mengenal, hingga timbul rasa penasaran yang berubah menjadi rasa suka dan cinta. Sebagian orang mungkin berfikir kalo cinta aja gak cukup, I gotta agree with that statement. Love was never been enough. Semua akan lebih lengkap kalau ada kepercayaan dan malam tadi, gue rasa we have done it right. Rasa percaya antara gue dan Jennie sudah mulai tumbuh dan gue berharap rasa percaya ini akan tetap ada.
Pagi itu, sinar matahari yang menerpa wajah gue cukup untuk membuat gue membuka mata. Ketika gue membuka mata, Jennie masih berada di samping gue, memandang gue dengan kedua matanya yang indah dan senyumnya yang selalu bikin gue rindu.
"Good morning."
"Morning, honey." Gue balas sapaannya. "Are you alright? Gak ada yang sakit kan?"
Jennie menggeleng cepat, kedua pipinya memerah. Gemesin. Gue sebel.
"Nope. I'm good and happy."
"Aku pun, Jen." Tangan gue terulur untuk mengelus kepala Jennie. "I'm really happy."
Gue nyaris aja mati kena serangan jantung saat tiba-tiba Jennie mengecup bibir gue. Sialan, emang susah kalo punya pacar yang banyak kejutannya kaya Jennie gini.
Baru aja gue mau meluncurkan serangan balik buat meluk dia, tapi Jennie udah melemparkan baju yang semalam berceceran dilantai tepat ke muka gue.
"Pake bajuuu terus mandi sana."
"Ah aku males, Jen. Masih mager."
"Ih kamu mageran banget sih."
Gue gak tau kapan tapi Jennie udah memakai baju lengkap. Gak gue gak kecewa kok dia udah pake baju duluan.
Ih anjir gue mikir apaan sih!
"Kan kamu tau aku mageran anaknya."
Jennie memutar manik matanya, gue tau dia suka gak sabaran kalo mager gue lagi kumat tapi kadang gue suka sengaja sok mager, biar nanti dia jadi perhatian dikit gitu ke gue. Hehehe.
"Kamu ada kelas jam berapa?"
Gue melirik jam dinding yang terpasang di samping lemari baju Jennie.
"Jam 10, masih ada waktu 3 jam lagi buat ke kampus, sayang. Kamu gak ada kelas kan hari ini?"
Jennie menggeleng. "Gak ada, tapi aku kayanya mau ke perpus mau ngerjain tugas pengantar ekonomi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours Truly • Kai x Jennie •
Fanfic"I'm here, Jen. I'm here for you and I'm yours truly." - Kai. ⚠️ Private acak (follow dulu ya biar bisa baca semua) ⚠️ Harsh words ⚠️ Mature contents (not really sih lol) ⚠️ Sensitive contents ⚠️ You have been warned •a Kim Jennie & Kim Jongin cita...