21. Alex ☺ Makasih .

2.9K 147 3
                                    

',',',',',',',

On Mulmed : Alvina

',',',',',',',

Terima Kasih.
Aku percaya bahwa aku tidak sendiri di dunia ini , aku memiliki kalian sebagai teman._

____________________________

😊 Terima Kasih juga untuk para readers yang sudah baca sampai part ini 😊
___________________________

Hari ini semua mulai berubah. Jeslyn tersenyum melihat gadis di sampingnya yang masih terlelap. Ia kembali mengingat saat dimana kemarin gadis itu membuat pengakuan.

Sebenernya gue udah tau lo Alvina , lo pikir gue gak kenal lo. Mungkin lo lupa sama gue , tapi gue selalu ingat lo.

Jeslyn tersenyum kembali melihat Alvina terbangun lalu mengucek matanya.

"Mandi lo , bau." Gurau Jeslyn.

Alvina tertawa , "Iya , kamu tuh yang bau."

"Apasih , enggak ya." Jeslyn mengembungkan pipinya , kesal atas tuduhan Alvina.

Alvina tertawa lalu beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi sedangkan Jeslyn masih menatap gadis itu sampai masuk.

"Alvina Alvina... eh bukan lo aja sih yang lupa , Bang Sat juga lupa. Apa emang gue aja yg saking jeniusnya punya ingatan tajem ya?" Gumam Jeslyn pada diri sendiri.

Jeslyn beranjak lalu merapikan tempat tidur dan bersih-bersih apartement nya. Karena semalam Alex membuat rusuh sehingga tempatnya menjadi kotor penuh sampah.

Bicara soal Alex , kemarin malam Jeslyn menyuruh Alex beserta Ken pulang. Tak mungkin bukan? Jeslyn menyuruh mereka berdua tidur disini. Nanti ada khilaf bahaya.

Dan mengapa Alvina tidur disini? Karena saat itu sudah lewat tengah malam , Jeslyn tak akan tega melihat seorang gadis pulang selarut itu.

Jeslyn tak apa membiarkan Alvina tidur disini , toh ia sudah tau siapa Alvina. Sebenarnya Jeslyn juga sedikit terkejut saat ia di pertemukan Alvina lagi.

Sembari bersih-bersih ia kembali mengingat saat ia mengenal Alvina.

Kala itu , ia sedang menemani Iqbal. Yah , sahabat satu-satunya di dunia ini yang sangat ia sayangi harus menderita karena Leukimia. Jeslyn juga baru tahu , bahwa sahabatnya mengidap penyakit tersebut.

Sampai suatu hari saat Jeslyn menjenguk Iqbal dan tak menemukan laki-laki itu di kamar ia panik. Ia mencari di segala penjuru rumah sakit  , bahkan ia sudah 4 kali masuk ruang mayat dan tempat otopsi. Sungguh ia merasa berterima kasih saat seorang gadis cantik mendorong kursi roda Iqbal pelan mengarah padanya.

Gadis itu menjelaskan bahwa ia bertemu dengan Iqbal di taman dan Iqbal yang sudah tak bertenaga kesulitan untuk mengayuh kursi rodanya, akhirnya gadis itu membantunya.

Alvina , gadis itu juga dirawat disana. Selama 2 hari setelahnya mereka sering bersama di kamar Iqbal , bercanda dan tertawa. Lalu , Iqbal yang meninggalkannya dengan jahat tanpa pamit pada Jeslyn.

Satu tetes air mata Jeslyn terjatuh.

"Jeslyn? Ada mie nggak? Aku mau mas-" ucapan Alvina terpotong saat mendapati Jeslyn terduduk dengan wajah menunduk.

[1] ARJ || SAD ENDING [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang