26. Kehebohan di Sekolah. 😮

2.6K 116 2
                                    

Terkadang diam adalah pilihan terbaik disaat bicara akan memperburuk keadaan.

😷😷😷😷

AWAS TYPO!!!!!!!

😊 on mulmed : Alex and Rio

👑

Sudah beberapa menit berlalu sejak bel istirahat berbunyi. Tapi Jeslyn dan Alvina masih tidak bisa bergerak dari tempatnya.

Mereka lah alasannya.

Jeslyn menyilangkan kakinya . Duduk di kursi nya menatap 3 gadis yang sedari tadi menghalangi pandangannya.

Saat Jeslyn sudah jengah dengan semua ia , ia bersiap akan bangkit dari duduknya. Namun , dengan kasar Ametta mendorong Jeslyn sehingga ia terduduk lagi.

"Gue muak sama semua ini , oke? Gue nggak pernah gangguin lo , bicara sama lo juga nggak pernah. Masalah lo APA!!!!!!"

Semua seisi kelas freeze seketika. Mereka diam tak berkutik saat mendengar suara teriakan Jeslyn.

Jeslyn menatap Ametta marah. Ia benar-benar kesal dengan gadis ini.

"Lo bisa minggir selagi gue berbaik hati. Jangan ikut campur urusan gue sama si penghianat ini!" Tangan kanan Ametta menunjuk tepat pada wajah Alvina.

Alvina ?

Entah mengapa , ia merasa berani hari ini. Dia tak perlu takut pada Ametta dan Agnes. Ia juga menyesal akan menolong Lala. Gadis itu ternyata bersandiwara seolah dijauhi oleh Ametta dan Agnes.

"Lo ada urusan sama dia? Lo berdiri di bangku dia . Bukan di bangku gue." "Minggur lo!" Ucap Jeslyn dingin. Ia benar-benar ingin merobek mulut Ametta saat itu juga.

Jeslyn berdiri dan menendang kaki mejanya dengan keras. Melampiaskan ke kesalannya dan pergi berjalan keluar kelas.

"Sok kaya banget sih lo!!!"

Jeslyn berbalik dan menendang meja di samping Ametta dengan kaki kanannya.

Ametta salah jika sudah berurusan dengan Jeslyn. Sekarang ia sudah pada puncaknya.

"Gue kaya? Hah." Jeslyn menyeringai.

"Saking kaya-nya ,gue bisa beli perusahaan bokap lo dalam 10 menit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saking kaya-nya ,gue bisa beli perusahaan bokap lo dalam
10 menit. Saking kaya-nya , gue bisa beli ini sekolahan. Lo pikir , anak orang kaya bisa asal merintah kayak lo? Bokap nyokap gue orang ber-ada bukan orang kaya duit. Lagak lo kayak orang yang punya sertifikat bumi ."

[1] ARJ || SAD ENDING [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang