Bab 4. Dendeng Part. 1

26.3K 2.7K 208
                                    

Kangen?

Semoga ada yang kangen ya...

-

Rangga Pov

Aku menggerakkan tubuhku yang terasa pegal karena hampir setengah hari waktu yang aku habiskan untuk menggambar.

"Kok di atas sepi ya? Apa anak-anak sudah tidur ya?" aku menatap jam di dinding. Waktu menunjuk pukul sembilan kurang sepuluh.

"Woahhhh..." gumamku sambil meregangkan tubuhku yang terasa kaku.

"Kalau sama Olin seharian aja nggak capek, ini gambar cuma beberapa jam berasa gue udah kerja semingguan..."gumamku lagi sambil menggerakkan kepalaku.

"Noneeyyyy!!!" jeritan Keenan dan El membuatku mendesah. Aku tarik kembali kata-kataku soal anak-anak sudah tidur.

Aku mengabaikan teriakan Kee dan El.

"Apa ya? Hari ini giliranku bacakan dongeng untuk anak-anak..." aku menggigit bibirku, mencoba kembali mengingat kira-kira dongeng apa yang belum aku bacakan untuk mereka.

"Apa ya?"

"Noneyyy!" jerit El keras dan kemudian terdengar tawa Keenan dan El, tapi tidak lama kemudian terdengar debam pintu kamar di banting sekeras-kerasnya.

"Kee, El... jangan main pintu. Nanti kejepit loh..." suara Olin memperingatkan si kembar terbalik.

Aku geleng kepala dan tersenyum, bisa-bisanya Keenan lebih mirip menjadi kembaran El dari pada kembaran Arion.

Aku menoleh pada layar handphoneku yang menyala dan muncul wajah Olin dan anak-anak.

"Kenapa Olin menelfonku?" aku mendongak menatap pintu kamar yang masih tertutup rapat.

"Hmmm..." aku mengerucutkan bibirku dan menggeser layar handphoneku.

"Noneyyy!!" jeritan keras terdengar dari kamar dan juga dari handphoneku. Tampak wajah Kee dan El memenuhi layar handphoneku.

"Noneyy nggak bobo?" tanya El sambil meringis.

"Byby tudah nantuk!" serunya sambil mengarahkan layar handphone ke arah Abby yang bersandar pada Olin sambil bermain dengan Sam dan Arion memasang puzzle.

"Sayang, jangan gangguin Daddy dong... Daddy masih ngerjain skribsinya lo..." terdengar suara Olin memberitahu Kee dan El.

"Ayo dimatiin handphonenya..." suara Olin membuat El dan Kee meringis.

"Pa tu tipti Tee?" aku tersenyum mendengar pertanyaan El pada Kee yang di jawab Kee dengan berpura-pura memikirkan jawabannya.

"Dongengnya Noney judulnya tipti!" sahut Kee keras dan spontan aku tertawa gelak.

"Boy... matikan video call-nya. Daddy bentar lagi naik... kalau nakal nggak Daddy bacain dongeng lo ya..." aku memperingatkan Kee dan El.

"Yeyel nggak boleh natal lo..." Kee memperingatkan El.

"Tu natal ya?" El bertanya pada Kee dan di jawab Kee dengan kerutan di dahinya diikuti bibirnya yang mengerucut.

"Ok! lima menit lagi Daddy naik. Semua harus sudah di tempat tidurnya ya..."

"Tu mau bobo ditini..." terdengar suara Abby manja.

Duhh, kalau Abby tidur denganku dan Olin bisa dipastikan gagal lagi deh jatah malam ini.

"Ok, berhitung sampai seratus ya..." aku segera berdiri.

"Selatus!" suara Arion terdengar lelah.

Suamiku Brondong 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang