Rangga Pov
"Ok... cepat ke tempat tidur ya..,"ucapku ketika aku menurunkan El dan Keenan.
"Dendeng tipti!" teriak Keenan.
"Dendeng pitun Tee..." ucap El pada Keenan.
Aku hanya bisa berkacak pinggang melihat duo gembul itu yang berjalan ke kamar sebelah.
"Hai Honey..." sapaku begitu aku melihat Olin yang berbaring di tempat tidur dengan disampingnya Abby dan Arion.
"Ini noney tuuuu!" pekik Abby ketika aku akan mencium Olin.
"Eh...?" aku mengerutkan dahiku dan menatap Olin.
"Dia sedikit demam..." ucap Olin yang menepuk lengan Abby dengan lembut.
"Noney lama! Byby sakit!" protes Arion.
"Maaf sayang..." aku meringis. Mungkin di dunia ini cuma aku yang sering ditegur anaknya sendiri ya. Apalagi anaknya masih bocah banget.
"Yuk... saatnya Daddy dongeng nih..." Abby menatapku dan kemudian menjulurkan tangannya padaku.
"Owhhh... princess nya Daddy demam ya? Mau bobok sama Mommy apa bobok di tempat tidur Abby?" tanyaku lembut sambil menggendongnya. Lupakan jatah kalau anak sakit.
"Tu bobo ma Tee..." bisik Abby pelan. Aku tersenyum lebar. Abby ini meskipun suka menangis kalau digangguin Keenan tapi kalau sakit maunya nempel dengan Keenan.
"Oke..." sahutku cepat, artinya jatah bisa lanjut.
"Kakak A nggak ikut?" tanyaku pada Arion yang masih saja santai tidur-tiduran di kasur bersama Olin.
"Bosan! Daddy nggak selu kalo' dongeng!" Arion menatap malas padaku dan bersedekap. Aku tersenyum dan melihat Olin yang angkat bahu.
"100 persen Mommy..." aku tersenyum lagi dan Olin meringis.
"Daddy bawa cerita baru lo..." aku masih berusaha merayu Arion supaya ikut, kalau dia tetap bertahan disana kan bahaya. Masak iya gagal dapat jatah malam ini.
"Hm?"
"Noneyyyyy tok lamaaaaaaaa!!" jerit Keenan dan El dari kamar sebelah.
Astaga, mereka berdua ini ya, tanpa microphone suaranya sudah menggelegar apalagi kalau pakai microphone bisa-bisa langsung ke THT.
"Ya udah deh kalau kakak A nggak ikut, Byby mau denger dongengnya Daddy kan?" Abby yang menyandarkan kepalanya di dadaku hanya melirikku dan mengangguk.
Aku berjalan menuju kamar sebelah, aku hanya bisa geleng kepala saat kulihat Keenan dan El saling bergulat di atas kasur El.
"Guys..." mereka menatapku dan memekik dengan nyaringnya.
"Nggak mau dongeng? Kan tadi Daddy bilang di tempat tidur masing-masing..." aku mengedikkan kepalaku pada Keenan supaya kembali ke tempat tidurnya.
"Tu bobok ma Teee..." rengek Abby menunjuk tempat tidur Keenan.
"Lohhhh..." Keenan siap protes tapi begitu melihat Abby mencebikkan bibirnya dia hanya mendongakkan kepalanya dan kemudian geleng kepala seolah pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Brondong 3
HumorSequel Smith Family Season 1 : Brondong (sudah terbit) Season 2 : Suamiku Brondong (tamat) Season 3 : Brondong 3 (onprogres) PERINGATAN!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus. Jadi hati-hati! Rawan dibilang gila. Pauline Larasati S...