RANGGA
Momen apa yang paling indah di dunia ini saat menjadi orang tua?
Ini adalah momen paling indah selama aku menjadi Daddy. Melihat empat anakku tidur nyenyak dengan berbagai pose. Membenarkan letak selimut mereka setelah membacakan dongeng dan mendengarkan celotehan mereka.
Aku tersenyum saat melihat box Abby, selimut beserta Sam-nya sudah jatuh ke lantai. Kalau saja dia bangun dan menemukan kakak Kee nya mengambilkan bonekanya pasti dia berteriak kalau Keenan mau menyembunyikan Sam.
Sementara itu El tidur berdua dengan Keenan. Keenan memeluk El seolah dia melindungi adiknya, dan kebiasaan yang ditiru mereka berdua dariku adalah tidak memakai baju saat tidur.
Berbeda dengan ketiga saudaranya, anak sulungku, Arion tidur sangat tenang hanya saja dia tidur membawa buku gambarnya. Mungkin dia tertidur saat menggambar.
Setelah menyelimuti mereka semua aku mematikan lampu dan kembali ke kamarku yang berada tepat disebelah kamar anak-anak.
Kulihat Olin mengkibas-kibaskan sesuatu lalu meniupnya.
"Ngapain sih Hon?" aku memeluknya dari belakang.
"Ini... baru dari bawah ambil hasil cetak undangan, Hon..." dia menunjukkan selembar kertas berwarna kuning dengan gambar binatang.
"Seperti undangan baby shower..." ucapku sambil tersenyum.
"Eh, bentar lagi mereka ulang tahun ya?" tanyaku dan Olin mengangguk.
"Usul Erka dan Jo untuk adain acara di cafe. Sekalian mau promoin kalau Cafe bisa untuk acara ulang tahun..." katanya lagi.
"Kaela dan Deki sih nggak setuju, katanya lebih aman kalau di rumah..." lanjut Olin lagi.
"Tapi mereka harus tahu dunia luar juga. Kalau mereka nyaman di rumah terus mereka nggak akan sekolah-sekolah juga..." ucapnya sambil menjauhkan dan mendekatkan undangan ditangannya seolah akan berubah menjadi sesuatu. Apa memang begitu gayanya design grafis ya? Mengamati sesuatu dari jarak pandang dekat dan jauh untuk memastikan design mereka bagus.
Sejak keluar dari kantor Dave, Olin tetap tidak bisa berhenti mendesign sesuatu. Menurutnya, tangannya samgat gatal kalau tidak mendesign sesuatu setiap harinya. Jadi di saat anak-anak sudah tidur dia pasti menyempatkan diri menyalakan laptopnya dan mendesign sesuatu.
Design undangan si kembar senior itu ia selesaikan hanya lima menit, tadi saat aku membacakan dongeng sebelum mereka semua mengatakan aku pendongeng yang payah dan berteriak memanggil Olin.
Bahkan terkadang aku akan menjaga si kembar kuadrat kalau Olin mendapatkan jobs besar dari client-nya.
"Bagaimana?"
"Hm?" aku mengecup pipinya lalu meraih undangan itu.
"Pasti mereka akan senang..."
"Benarkah? Pesta sederhana aja..." ucap Olin sambil menoleh padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Brondong 3
HumorSequel Smith Family Season 1 : Brondong (sudah terbit) Season 2 : Suamiku Brondong (tamat) Season 3 : Brondong 3 (onprogres) PERINGATAN!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus. Jadi hati-hati! Rawan dibilang gila. Pauline Larasati S...