OLIN
"Noney!!" jerit Keenan keras.
"Eh, Kee..." pekikku kaget dan detik selanjutnya Keenan tertawa keras saat dia terpeleset dan kepalanya membentur pintu mobil yang belum di buka.
"Ya ampun Kee..." aku geleng kepala sambil mendesah panjang. Rasanya jantungku mau copot saat melihat Keenan tiba-tiba jatuh.
"Hehehe, duhhh..." Keenan meringis sambil menggosok kepalanya yang terbentur pintu mobil. Aku segera membantunya dan memeluknya.
"Duhhh, jagoan Mommy hati-hati kalau turun..." kataku sambil menepuk punggungnya. Aku yakin Keenan pasti ingin menangis tapi saat Abby dan El menatapnya tentu saja dia tidak akan menangis.
"Makanya jangan lompat-lompat!" protes Arion kesal.
"Hehehe..." Keenan melepaskan pelukkanku.
"Ni benjol?" tanya Kee menunjuk dahinya lalu menunjukkan pada Arion.
"Ni?" Arion menyentuh kepala Keenan.
"Butan. Ni..." Keenan kembali menunjukan kepalanya yang terbentur pada Arion.
"Manis banget mereka ya..." bisik Kim di telingaku. Aku tersenyum dan seribu kehangatan menyentuh hatiku. Rasa kesal pada Rangga tergantikan rasa haru saat melihat interaksi Keenan dan Arion.
Meskipun mereka berdua sering tidak cocok tapi Arion sangat perhatian dengan semua adiknya.
"Guys... jadi turun nggak nih?" Ayu bertepuk tangan menarik perhatian kami.
"Rangga udah masuk lift..." tunjuk Ayu lagi.
Kami semua pun baru tersadar, "Eh, lo sama Frans tunggu disini aja ya. Jagain anak-anak..." kataku pada Ayu dan Frans.
"Lah?! Kok gue yang disuruh jagain sih? Kan gue yang mau daftar—"
"Jangan bantah deh sama senior!" seru Kim yang segera turun dari mobil.
"Ntar gue daftarin!" kataku padanya.
"Noney temana? Tu itut?" Keenan menoleh dan menarik tanganku.
"Tu juda itut!" seru El tak mau kalah.
"Tu juda..." Abby mengikuti ucapan El.
"Hhh..." hanya itu yang Arion ucapkan tanda pasrah.
"Jadi gimana nih?" Kim bertanya dan aku menatap empat kurcaci lucuku yang kini memasang wajah memelas kecuali Arion yang memasang wajah malas.
"Sesi memata-matai dengan banyak peserta..." gumam Frans sambil meringis.
"Tu jadi sapay tids!" seru Kee riang.
"Spy Kids, Tee!" seru Arion membenarkan apa yang Keenan ucapkan. Tapi apa pedulinya Keenan, dia sama sekali tidak menggubris ucapan kakaknya.
"Yeyel ayo..." teriak Keenan.
"Ehh, pi dian ndak patek nini?" tanya El pada Keenan.
"Oh, iya... noney tu—"
"Nggak boleh muka di coret-coret kalau mau ikut masuk..." kataku sambil menyipitkan mata dan berkacak pinggang.
"Upzz!" Ayu dan Kim meringis.
"Yahhh, patek ditit aja lo..." rengek Keenan.
"Kee..." aku memperingatkannya yang sudah siap membuka tas ajaibnya.
"Huuuhhhh..." desahnya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Tan, sapay tids menyamal noney..." bujuk Keenan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Brondong 3
HumorSequel Smith Family Season 1 : Brondong (sudah terbit) Season 2 : Suamiku Brondong (tamat) Season 3 : Brondong 3 (onprogres) PERINGATAN!! Membaca ini akan membuatmu tersenyum dan tertawa terus. Jadi hati-hati! Rawan dibilang gila. Pauline Larasati S...