Hujan

13.7K 1.4K 182
                                    

OLIN

Aku mendesah panjang saat melihat Keenan duduk di dekat jendela dengan wajah murung. Pipinya yang tembem itu ia gembungkan sementara bibirnya terlihat jelas dimajukan karena kesal. Beberapa saat yang lalu Rangga melarangnya ke luar rumah karena di luar hujan deras disertai petir.

Aku menoleh pada Rangga yang bersedekap sambil menatap Keenan.

"Hon," aku mencoba menarik perhatian Rangga yang terlihat fokus menatap Keenan.

"Hm," sahutnya tanpa menatapku.

"Kee—"

"Dia benar-benar seratus persen mewarisi sifatku ya?" kali ini Rangga menoleh padaku sambil geleng kepala.

"Hm?" Aku mengedipkan mataku, alisku berkerut. Baru kali ini Rangga mengakui bahwa sifat Keenan menurun seratus persen darinya.

"Hhh," Rangga mendesah panjang. Dia menyisir rambutnya dengan tangannya, tanda mulai frustasi.

"Kee..." Rangga bangkit dari duduknya tapi sang anak masih menatap hujan dan mengabaikan panggilannya.

"Keenan..." kembali Rangga memanggil  nama Keenan.

"Tee nambek?" tanya El yang berjalan mendekat sambil membawa lego milik Keenan.

"Yuk, El sama Mommy..." aku mengusap kepala El dan mengajaknya kembali ke ruang TV.

"Good luck honey," aku memberi semangat pada Rangga untuk membujuk Keenan.

"Loh, Hon!"

Aku mengabaikan Rangga dan hanya meringis.

"Fighting!" seruku sambil tersenyum dan mengangkat kedua tanganku.

"Ting ting noney!" kata El mengikuti apa yang aku ucapkan sambil meringis.

-

Cuma spoiler ya, pemanasan sebelum ceritanya lengkap.

Sabar menunggu kan??😘😘😘😘

Suamiku Brondong 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang