Aku Selalu Cemburu!

14.9K 1.7K 167
                                    

OLIN

Aku kembali menatap Rangga yang sedang menonton film kartun bersama anak-anak di sekelilingnya.

Abby, sang princess yang bersandar dengan nyaman di dada Rangga sambil sesekali memejamkan matanya karena mengangtuk. El dan Keenan yang memegang botol susu ada di sisi kanan Rangga sambil bergerombol seperti tumpukan boneka menggemaskan, sementara itu Arion sudah mulai tertidur di dalam dekapan Rangga di sisi kiri.

"Apa benar Rangga dan Anita,—" aku menggeleng pelan lalu mendesah panjang. "—nggak mungkin!" Bantahku pelan.

Aku berdiri dari dudukku di ruang makan yang sedang mengupas mangga untuk Rangga. Tadi pulang dari proyeknya bersama Dave dia melewati penjual mangga yang sudah tua dan memborong semua dagangannya. Efeknya sekarang aku punya sepuluh kilo mangga masak pohon.

"Buat apa coba?" Tanyaku sambil menatap mangga-mangga itu.

"Besok aja deh dibagiin tetangga sekomplek!" Desahku panjang.

"Tapi bagaimana kalau benar?" Tanyaku pada diriku sendiri.

Aku berhenti melangkah dan menggigit bibirku. Aku berdiri beberapa langkah di belakang Rangga. Kembali menatapnya yang kini sedang mengusap kepala Abby sambil sesekali menjawab pertanyaan Keenan yang sedikit absurd.

"Tu tok ndak black noney?"

Itu salah satu pertanyaan Keenan saat melihat Moana bernyanyi di tengah lautan.

"Tu tan Dian!" Seru Keenan sambil berguling dan meletakkan botol susunya yang sudah kosong.

"Ya ampun. Indian nggak harus gitu juga kali Kee. Moana kan suka main air..." sahut Rangga sambil membetulkan selimut di kaki Arion.

"Tu juda!" Bantah Keenan tidak mau kalah.

"Noney!" Jerit Keenan begitu melihat aku berdiri terpaku di sini.

Aku tersenyum kikuk dan berjalan mendekati Rangga dan anak-anak.

"Sstttt, ntar kakak A kebangun." Bisikku pada Keenan.

Aku meletakkan mangga di meja lalu duduk duduk agak jauh dari Rangga dan anak-anak.

Rangga menoleh padaku dan tersenyum. "Kenapa?" Tanyanya padaku.

"Apa?"

"Kamu kenapa?" Tanyanya lagi dan aku hanya meringis.

Aku mengatur napasku yang memburu, astaga, kami sudah menikah lama dan sudah punya empat anak tapi setiap kali Rangga menatapku seperti itu selalu saja berhasil membuat jantungku berdebar tidak jelas. Apa wanita juga mengalami puber kedua?

Aku, selalu saja jatuh cinta padanya setiap kali dia menatapku seperti ini.

"Hon,"

Aku menoleh pada Rangga yang menyipitkan matanya.

"Ok. Tunggu di sini dan jangan kemana-mana!" Katanya pelan.

"Ok, para Indian. Saatnya tidur ya. Yang paling cepat naik ke tempat tidur akan Daddy kasih bonus apel dua besok pagi. Siapa mau?"

Suamiku Brondong 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang