-Song : We Will Back-
Im Sun HaeFiona turun dari motor Suga dan segera melepas helmnya. Tapi ia kesulitan membuka kunci helmnya.
Suga berdecak lalu mencoba membantu Fiona. Fiona menahan nafas saat jaraknya dan Suga cukup dekat. Lalu dengan santainya Suga melepas helmnya.
"Makasih, gak mau mampir dulu?" tanya Fiona.
Suga sedikit berfikir. Ia mencabut kunci motornya. "Boleh deh." Lalu Suga berjalan lebih dulu.
Fiona menghela nafas kesal. "Untung udah biasa."
"Assalamualaikum." Fiona melepas sepatunya.
Lalu terdengar suara orang yang berlari-larian dari dalam. Suga dan Fiona menatap Ayahnya yang datang dengan wajah gelisah.
"Fiona, Ibu kamu masuk rumah sakit."
Suga langsung menatap Fiona yang sudah terdiam. Ibu tirinya datang dari dalam dan memasang wajah sedih.
"Beliau masuk UGD di rumah sakit Asih."
Tanpa ingin mendengar penjelasan apapun Fiona berlalu pergi.
"Fiona!" Ayahnya mulai panik. Ia masuk kedalam untuk mengambil kunci mobil. Tanpa fikir panjang ia langsung bersiap pergi.
"Ah, saya pamit nyusul Fiona dulu tante," ucap Suga.
Rose mengangguk lalu bergegas untuk pergi ke rumah sakit.
Suga segera mengejar Fiona. Melihat Fiona yang sudah berlari lumayan jauh, Suga mempercepat langkahnya.
"Fi! berenti!" Suga berdecak kesal lalu ia kembali mengambil motornya dan menyusul Fiona.
Ia menghentikan motornya di depan Fiona. "Ayo gue anter."
Fiona menatap Suga sebentar lalu ia segera naik. Suga memberi helm miliknya lagi kepada Fiona, tidak seperti tadi, kini Fiona segera memakainya.
"Pegangan." Fiona segera menggenggam tas Suga dengan erat. Memastikan Fiona sudah siap, Suga segera melajukan motornya.
*
Suga menenangkan Fiona yang sejak tadi menangis di sebelahnya. Suga memutuskan untuk tidak menghubungi teman-temannya dulu karna kondisi Fiona yang sedang kacau. Ia hanya ingin Fiona merasa tenang dan aman.
Ayah Fiona sejak tadi berdiri di samping pintu UGD. Ibu tirinya yang ikut merasa panik, mencoba menenangkan keadaan. Bahkan berkali-kali Rose memberi Fiona minuman tapi Fiona menolaknya.
Ayah Fiona bilang, kalau Ibundanya mengalami kecelakaan saat sedang mengendarai mobil. Dan Fiona benar-benar syok mendengarnya. Bagaimana bisa? Ibunya kembali dengan keadaan yang seperti ini. Bukan ini yang Fiona inginkan.
Ini sudah larut malam. Padahal besok ada acara promnight yang harus ia hadiri di sekolah.
Rose menghampiri Fiona seraya membawa kertas. Fiona mendongakan kepalanya saat sadar seseorang berdiri di depannya.
Rose menyodorkan kertas itu dengan air matanya yang sudah jatuh. Suga menatap Fiona khawatir. Fiona pun menerima kertas itu. Ia tidak membukanya, sampai Rose menjelaskannya.
"Pihak kepolisian menemukan ini di genggaman tangan Ibu kamu. Hanya barang ini yang boleh diambil dan mereka nyuruh Mamah buat ngasih ini ke kamu. Mamah belum sempet buka." Rose menghapus air matanya. "Fiona yang kuat ya? biar Ibu kamu bisa kuat juga di dalam."
Fiona menatap Rose lalu tanpa kata-kata, Rose memeluk Fiona dengan erat. Dan itu semakin melukai hati Fiona.
Rose melepas pelukannya lalu kembali menghapus air mata Fiona. Ia memutuskan untuk kembali menenangkan suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurts To Love
Teen FictionKetika cinta melukai, disitu cinta juga semakin menguatkan. Menunggu, sampai dia yang dicinta kembali. Menunggu, sampai takdir mengubah segalanya. Novel ini mengajarkan kalian tentang perjuangan, persahabatan, kekeluargaan dan persaudaraan. Mengajar...