Jangan singgah jika hanya untuk meluka.
*
"Itu kan--"
Anak baru yang baru saja Fiona bicarakan dengan Rio dan Rian menoleh. Ia tersenyum miring lalu menghampiri Fiona
Suga duduk di depan Fiona lalu tersenyum lebar. "Kau maling yang di depan rumahku itu kan?"
"Maling?" tanya Rio dan Rian.
"Ya! aku bukan maling. Perempuan secantik aku mana mungkin menjadi maling?!"
Suga terkekeh. "Maling tidak akan pernah mau mengaku."
"Kau ini--"
"Kau pasanganku kan di promnight nanti? datanglah dengan penampilan yang menarik jika ingin bersamaku," ucap Suga dengan santai.
Fiona menaikan satu alisnya. "Kau fikir aku sudi berjalan bersamamu di promnight nanti?"
Suga mendekatkan wajahnya kearah Fiona. "Kau tau aturan promnight kan? kalau tidak berpasangan kau harus menjadi asisten panitia dalam sebulan. Kau mau menjadi pembantu mereka?"
Fiona hanya diam. Lalu tiba-tiba saja Nika datang dan menarik kerah Suga untuk menjauh.
Raka tersenyum miring. "Lo gak liat ya banyak yang jadiin lo pusat perhatian?"
"Apa kau tidak pernah sekolah makanya berani sekali mendekatkan wajahmu ke wajah perempuan?" tanya Nika.
Suga tersenyum miring. "Apa dia berdua ini simpananmu? berani sekali."
Raka mengepalkan tangannya lalu memukul rahang Suga. Suga langsung jatuh tersungkur, tapi ia segera bangkit lagi dan membalas pukulan Raka.
Fiona semakin panik. Nika hanya menonton dan ia sangat menikmatinya.
"Nika lerai mereka!" Fiona menarik-narik tangan Nika, tapi Nika sama sekali tidak meresponnya.
Fiona menghembuskan nafas lelah. Dengan penuh keberanian Fiona melerai keduanya.
"Udah---"
Bug. Wajah Fiona terkena pukul. Mata Raka membulat saat menyadari ia salah sasaran.
"Fio!" Tiba-tiba saja Gaby datang. Padahal sejak tadi Gaby sudah mengawasi Fiona.
Nika menegakkan tubuhnya. Sejak kapan mereka dekat? fikirnya.
"Tolong dong jangan diem aja!" teriak Gaby.
Raka langsung sadar dari lamunannya. Ia menepuk pipi Fiona berkali-kali. "Fio? Fio sorry gue gak sengaja"
Dengan keadaan seperti ini banyak yang memotretnya dan segera meng-uploadnya di instagram. Karna suasana semakin ramai, Suga segera mengangkat tubuh Fiona.
"Hanya orang bodoh yang mengajak bicara orang yang sudah jatuh pingsan," ucap Suga lalu dengan segera ia menggendong Fiona menuju UKS.
Gaby menatap kepergian Suga lalu matanya beralih kearah Raka yang sudah terdiam. Nika segera menyusul Suga, sedangkan Rio dan Rian mengusir murid-murid yang masih saja berkumpul untuk melihat situasi.
Gaby menghampiri Raka. "Kau terluka."
Raka segera menepis tangan Gaby yang ingin menyentuh wajahnya. Lalu Raka segera bangkit menyusul Fiona.
Liu dan Kia, sahabat Gaby segera menghampiri Gaby. "Lo baik-baik aja?"
Gaby menatap beberapa orang yang masih saja memotretnya. Lalu Gaby tersenyum ramah. "Gue baik-baik aja. Untuk saat ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurts To Love
Teen FictionKetika cinta melukai, disitu cinta juga semakin menguatkan. Menunggu, sampai dia yang dicinta kembali. Menunggu, sampai takdir mengubah segalanya. Novel ini mengajarkan kalian tentang perjuangan, persahabatan, kekeluargaan dan persaudaraan. Mengajar...