Gue pun bergegas untuk kembali, karena kalo gue lama lama bisa bisa si syifa ngambek tujuh hari enam malem.Sialnya gue gak nyadar kalo lantai nya baru saja di pel dan dengan refleks nya gue jatoh, Beruntungnya ada tubuh yang sigap menahan tubuh gue.
Gue pun refleks menatap orang yang menahan tubuh gue, Gue menatap bola mata yang indah, alis yang tebal, dan akhirnya gue sadar.
"lo?"
"lepasin gue"
"lo mau modus ya sama gue" ucap gue refleks kepada si polisi yang bernama farez itu sambil menghindari dia."maaf maaf, saya cuma nolongin kamu. kalau gak ada saya mungkin kamu udah jatoh ke lantai" ucap dia sambil melepaskan tangannya yang seperti memeluk gue.
"iya deh makasih udah nolongin gue" ucap gue.
"iya santai " ucapnya.
dan gue pun bergegas untuk kembali ketempat tadi dan pasti si syifa akan angry sama gue, gue pun tak mengubris ucapan dia dan berniat untuk kembali.
"nindya"ucapnya
Gue tak mengubris dan terus berjalan.
"nindya tunggu" ucapnya untuk kedua kalinya.
mau ngapain lagi sih ni orang, bikin nambah mood gue gak baik...batin gue
"mau ngapain lagi si loh" tanya gue sambil sekilas melirik dia dan tak memperdulikannya.
"ini hp kamu jatoh" ucapnya dan memberikan hp itu ke gue.
gue pun membalikan badan gue "ok, terimakasih untuk kedua kalinya" ucap gue agak judes sambil membawa hp gue.
"nindy kamu benci sama saya?" tanyanya.
"apaan si loh" sahut gue dan tidak memperdulikannya.
____________
"nindy lama banget sii" protes Syifa.
"maaf"ucap gue
15 menit kemudian akhirnya bang farhan pun datang.
"bang farhan" teriak gue refleks.
"kenapa bisa sampe ditilang sih?" tanya bang farhan, sepertinya dia marah sama gue.
"maaf ya.. bang" sahut Syifa.
"maafin nindy" ucap gue,
Saat sedang kita berbincang, sepertinya si polisi yang menilang gue sudah mengetahui keberadaan bang Farhan dan langsung menghampiri kita.
"maaf ini abangnya nindy?" tanya Farez.
Bang Farhan mengangguk sopan. "iya saya pak" ucap bang Farhan.
"kita bicara di meja saya saja pak, mengenai masalah ini" ucap si polisi itu.
"mari pak" ucap bang farhan dengan nada sopan.
Farez mengajak bang Farhan untuk keruangannya, Bang Farhan menurutinya dan mengukuti kangjah polisi yang bernama Farez itu.
"terus kita ngapain disini?" tanya gue.
Syifa mengangguk "betul itu, kan udah ada bang farhan kita udah boleh pulang kan yaa.." ucap si syifa tak seperti tak punya dosa.
"kalian juga ikut dengan saya" ucap si polisi itu.
"yaelahhh kenapa juga harus ikut, kan itu urusan orang dewasa, kita mah apa atuh cuma anak sma yang ditilang" ucap gue.
"nindy kamu kalo ngomong gak bisa dijaga yahh" bisik bang farhan ke gue.
Saat bang farhan berbisik seperti itu feeling gue ntar kalo udah pulang kerumah siap siap deh gue ngehadapin bang farhan apalagi ntar ditambah dengan omelan nya si tante, apalah daya gue saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEBIH INDAH
Teen FictionBAHAGIA, Itulah yang aku inginkan, aku pernah merasakannya tapi itu hanya sesaat. Aku ingin kembali merasakannya untuk selamanya. Akankah ada seseorang yang membuat hidupku menjadi bahagia dan menjadi LEBIH INDAH untuk selamanyaa.? Dan aku menemuka...