"bill, lo kapan kerumah gue?"
"lebaran onta"
"ishh, gue serius bill"
"iyah bentar lagi, gue otw sekarang"
"gue tunggu" ucap gue sambil memutus sambungan telpon.
hari ini adalah hari libur, dan billa janji buat maen ke rumah gue, dan gue daritadi sendiri dirumah om dan tante gue tak tau rimbanya...
hampir satu jam gue diem dikamar. tak ada juga kabar dari billa. gue udah beberapa kali chat, telpon dia tapi gak direspon.
tok tok tok...
suara pintu kamar gue"masuk aja gak dikunci kok" ucap gue yang sibuk memainkan game di laptop gue.
dan terlihat seseorang disana diambang pintu, siapa lagi kalo bukan billa, orang yang gue tunggu tunggu akhirnya dateng juga.
"lama bangett si lo" protes gue
"maaf nin, tadi rico nyuruh gue buat ke rumahnya dulu" jawab billa dengan suara lemes seperti orang sedih.
"lo kenapa billa, lo sakit?" tanya gue
billa tak mengubris ucapan gue dia masih diam.
gue pun duduk di sofa yang ada dikamar gue dan mendekati billa. dan tak disangka billa langsung memeluk gue dengan erat billa langsung nangis dipelukan gue."lo kenapa billa?" tanya gue
" lo cerita aja sama gue billa"
"lo jangan nangis terus bill"
biilla tak mengubris ucapan gue, dia masih memeluk gue dengan erat.
"gue gak apa apa kok nin" ucap billa melepaskan pelukan gue.
"lo cerita sama gue billa" ucap gue
billa hanya diam dan mengahapus air matanya.
"lo tenang dulu, gue ambilin minum dulu buat lo" ucap gue meninggakan billa
gue pun balik lagi ke kamar sambil membawa satu gelas air putih. dan sepertinya billa sudah mulai tenang.
"minum dulu nih" ucap gue menyodorkan air minum
billa pun langsung meminumnya, beberapa saat setelah billa merasa dirinya sudah tenang dia pun mulai membuka suara.
"nin" tanya billa
"iya"
"lo sebenernya kenapa sihh, baru kali ini gue liat lo nangis lagi" ucap gue mulai serius"harus bangett yahh gue cerita sama lo" ucap billa tak berdosa
"vangke lo, gue nanya udah serius juga" ucap gue
"iya iya maaf kalee nin"
"lo ada masalah apa sihh" tanya gue.
sepertinya billa udah bisa nyeritain masalahnya ke gue. billa pun menarik nafasnya dan membuangnya pelan pelan.
"lo mau tau aja apa mau tau bangett" ucap billa dan langsung tertawa
"onta lohhh" ucap gue agak ngambek.
"iya iya sekarang gue cerita, jadi gini nin sebenerya gue lagi ada masalah sama rico jadi si rico itu-"
"ehh kenapa bisa sampe ada masalah, gue liat rumah tangga loh harmonis harmonis aja" ucap gue memotong pembicaraan billa
"ishh, dengerin gue cerita dulu vangke gue belom selesai ceritanyaa. ngapain juga lo sebut sebut rumah tangga kan gue blom nikah sama rico" ujar billa
"iya iya maaf gue kebawa suasana"
"jadi sebenernya rico itu orangnya tempramental, emosional, suka banget main tangan sama gue, jadi gue gak bisa nolak permintaanya. gue harus nurutin apa kata dia.................." jelas billa bercerita panjang lebar (intinya gitu ya readers)
"masa, tapi gue liat rico itu baik kok, terus kalo lo udah gak tahan sama sikapnya dia. kenapa lo masih mempertahankan dia?"
"kalo didepan orang lain rico itu baik bangett nin, tapi yah gitu kalo gue ada salah dikit sikapnya jadi beda banget sama gue, tapi gue sayang sama rico nin"
"tapi karena sayangnya lo ke rico lo ngorbanin kebahagiaan lo, lo biarin diri lo sakit, hati lo sakit"
"tapi gue gak bisa mutusin rico begitu, dibalik sikapnya dia yang emosional tapi dia udah baik banget sama gue" ujar billla
"rico bersikap emosional itu dari kapan? kenapa lo baru cerita sama gue sekarang" tanya gue
"semenjak gue pacaran sama rico"
"2 tahun bill" billa hanya mengangguk
"2tahun itu bukan waktu yang sebentar dan lo masih pertahanin dia. yang jelas jelas udah jahat sama lo.""tapi gue sayang banget sama rico, gue gak mau kehilangan dia nin" ucap billa, air matanya pun menetes
"sayang lo gak berguna billa. sayang lo dikasih sama orang yang salah billa" ucap gue.
"gue gak tau apa yang harus gue lakuin sekarang nindy" ujar billa sambil menangis
"selama ini lo ceria didepan gue, syifa, shafa itu palsu bill, lo berusaha buat nguat nguatin diri lo sendiri. lo gak mau terlihat lemah didepan kita. tapi dibelakang kita lo gini. lo lebih sering nangis bill?" tanya gue dan gue pun mulai menitihkan air mata gue
billa hanya tunduk dan menangis.
"billa, gue mau sekarang lo gak usah pikirin rico lagi. gue mau liat lo bahagia, gue mau lo dapet cowok yang sayang sama lo. lo itu cantik billa, lo iti pinter" jelas gue
"tapi nin, yang gue punya sekarang cuman rico nindy, gue sayang sama rico. gue bahagia punya rico"
gue menatap billa "lo bahagia rico nyakitin lo?" tanya gue serius
"tapi nin lo gak bakalan ngert-"
tok tok tok
suara ketukan pintu yang menghentikan pembicaraan gue dengan billa."iya masuk aja" teriak gue
mba nani pun membuka pintu.
"non, ada temen non nindy" ucap mba nani
"siapa mba?" tanya gue
"gatau non, katanya dia mau ketemu non ada urusan penting" jelas mba nani
"iya nanti nindy sanperin"
mba nani pun meningglkan kamar gue.
gue dan billa bertatapan " siapa ya.." ucap gue berbarengan dengan billa."jangan jangan itu renternir kali mau nagih hutang sama lo" ucap billa
"sejak kapan gue kenal renternir"
"kedepan yuk" ajak gue billa pun mengangguk menyetujui
billa gitu orangnya tadi dia nangis nangis nah sekarang malah ledekin gue. dia memang pandai menyembunyikan kesedihannya.
gue dan billa pun keluar kamar dan begegas ke depan rumah gue. yang katanya didepan ada orang yang nyari nyari gue dan ngaku jadi temen gue.
gue pun melihat seorang laki laki yang duduk di kursi teras rumah gue. dan sepertinya gue kenal orang itu.
billa menyenggol tangan gue yang sedari tadi diem di samping gue "itu kak farez yang polisi itu kan?" tanya billa
"iya mungkin, udah diem dulu lo".
"hmm" gue berdehm. dan membuat laki laki itu melihat ke arah gue.
_______
Hai Hai Hai
maap part pendek, segini juga untung otaknya lagi encer.
kalo gak ngerti mohon dimengerti ya.. karena gue juga gak ngerti apa yang gue tulis😆
Vote Comment nya jangan lupaa..
sekali kali mah vote ya, yang vote cerita ini gue doain dapet pahala semua.See you next part readers❤
From author
KAMU SEDANG MEMBACA
LEBIH INDAH
Teen FictionBAHAGIA, Itulah yang aku inginkan, aku pernah merasakannya tapi itu hanya sesaat. Aku ingin kembali merasakannya untuk selamanya. Akankah ada seseorang yang membuat hidupku menjadi bahagia dan menjadi LEBIH INDAH untuk selamanyaa.? Dan aku menemuka...