28

881 37 5
                                    

sebuah notifikasi muncul di layar hp gue, sebuah pesan masuk dari nomor yang tak dikenal, dengan segera gue membuka pesan tersebut.

Nindy ini Mama sayang, mama dapat no. kamu dari Farez. Mama tunggu kamu besok di Indah'Cafe, kata Farez kamu sering ke cafe itu jadi Mama ngajak kamu ketemu disana. Mama gak menerima alasan untuk penolakan, Mama tunggu besok jam 3 sore.

From; Sarah.

Setelah membaca pesan tersebut, gue menghela nafas kasar. Sebutan Mama yang ada dipesan tersebut membuat gue Risih, karena gue merasa tak ada yang bisa menggantikan Mama.

Gue kembali keaktivitas semula bermain game yang ada di laptop. Gue tak terlalu memikirkan pesan tersebut, urusan besok gimana besok pikir gue. gue sangat Fokus dengan game yang sedang dimainkan.

Gue baru saja pulang dari rumah sakit, melihat keadaan Rico yang semakin menurun dan belum sadar dari komanya. Keadaan Billa pun sangat membuat gue khawatir, Billa sangat khawatir dengan keadaan Rico kekasihnya sampai sampai Billa tak pulang ke rumahnya, Billa terus menunggu perkembangan Rico namun, tak ada perkembangan sedikitpun dari Rico, yang ada hanya keadaanya semakin menurun.

"Nindy" Teriak Hana yang berada diluar kamar gue sambil mengetuk ngetuk pintu kamar.

Gue sangat merasa terganggu dengan perbuatan tante hana tersebut, gue menutup laptop dan membuka kunci pintu kamar gue.

Nindy mengangkat alisnya, "apa?" tanya gue.

Hana memperhatika  raut wajah gue, "songong amat yaa mba." ledek tante Hana.

"isshhh, mau apa sihh tante?"

"Makan dulu sana."

"Bawain kesini makannya."

"Bawa sendiri jangan manja"

"kalo gitu gak mau makan."

"Iya tuan putri." ucap tante hana seperti tak ikhlas.

Gue tersenyum melihat wajah tante hana yang nampak seperti 3L lemah, letih, dan lesu.

Tante Hana langsung melangkahkan kakinya menuju kedapur untuk membawa makanan untuk keponakan tercinta yaitu gue Nindya.

"tante." teriak Gue.

Tante Hana menghentikan langkahnya dan membalikan badannya. "apa lagi?" tanya tante Hana.

Gue tersenyum, "terimakasih tante sayang, yang paaling baik seduniaaa." ujar gue sambil menunjukan wajah imut imut gue.

Hana tak mengubis ucapan gue, dan langsung melanjutkan langkahnya. Sedangkan gue tertawa melihat perilaku tante Hana tersebut.

_______________

Hari ini gue sudah berada dirumah sakit, gue berniat untuk menemani Billa karena keadaan Rico semakin hari semakin drop, Rico dilarikan ke ruang ICU. Billa kehilangan gairahnya, jauh dari sifat Billa periang yang biasanya. Sehari hari Billa setia menemani Rico dirumah sakit, begitupu  Syifa, Syifa selalu menemani Billa juga Syifa itu sepupunya Rico.

Gue menuju kearah ruang ICU, dari kejauhan gue sudah bisa melihat keberadaan Billa dan langsung menghampirinya.

Gue langsung duduk disebelah Billa. "Bill," ucap gue sambil menepuk pundaknya.

Billa melirik gue. "ehh, Nindy." jawabnya lemas.

"Syifa mana?" tanya gue.

"jemput Mamanya Rico dibandara." jawab Billa.

"lo sendiri disini?"

Billa mengangguk, Sikap Billa semakin hari semakin pendiam dan banyak melamun.

LEBIH INDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang