PUBLISH ULANG!!!
🍁🍁🍁
Farez berdiri didepan cermin yang terletak di sebelah kiri kamarnya. Ia menatap pantulan tubuhnya dicermin yang cukup besar. Ia memasangkan beberapa atribut kepolisian miliknya. Lalu ia menyisir rambutnya.
Ia sudah bersiap untuk kembali ke aktivitasnya. Hari ini akan berpatroli ke jalan raya mengatur jalanan yang sudah dapat dipastikan disana akan ramai pengendara baik motor maupun mobil. Karena akan adanya Demonstrasi masa dari masyarakat.
Rasanya, ia sangat malas sekali untuk berangkat. Namun sudah menjadi tugas dan kewajibannya untuk selalu menjaga keamanan lalu lintas. Dan selalu mengabdikan dirinya pada negara. Untuk dapat ketitik ini pun Farez harus berjuang sangat keras.
Banyak diantara masyarakat yang menyepelekan tugas polisi terutama sebagai polisi lalu lintas. Banyak diantara mereka yang membenci bahkan ada juga yang sampai mesumpah serampahi nya. Apalagi jika kepolisian sedang mengadakan razia pengendara. Cacian, makian banyak diterima oleh nya. Namun, mental yang kuat sudah melekat pada semua anggota kepolisian teramasuk juga Farez. Itu sudah menjadi makanan sehari harinya.
Setelah dirasa sudah siap, Farez langsung meninggalkan kamarnya. Pagi pagi buta ini Farez akan langsung pergi ke TKP. Dan bersiap untuk menjalankan tugasnya. kemudian ia berangkat menggunakan motornya.
Farez tak berpamitan terlebih dahulu kepada ibunya. Karena ia yakin pasti ibunya masih tidur, ia tak berani untuk membangunkannya apalagi tidurnya sedang nyenyak nyenyaknya. Mamanya sudah tau kalau ia akan berangkat pagi buta. Farez hanya mengirim pesan kepada Mamanya lewat chat whatsapp.
Membutuhkan waktu sekitar 25 menit untuk Farez sampai ditempat ia bertugas hari ini. Farez melajukan motornya dengan kecepatan rata rata. Ia tak mau terburu buru untuk cepat sampai disana.
Sesampainya ditempat ia bertugas Farez langsung disambut oleh rekan rekannya sesama polisi. Farez membalas sapaan dari rekan rekannya itu dan menyalami satu persatu dari mereka. Mereka berbincang bincang terlebih dahulu sebelum bertugas.
"Hormat komandan?" ujar seorang teman Farez sambil sikap hormat.
Farez tersenyum melihat kelakuan temannya ini, "Apaan sih putra, saya belum jadi komandan." Sahut Farez.
Temannya itu lantas tertawa ringan mendengar ucapan Farez itu.
"Kalau sudah naek pangkat. Kenalin calon Bhayangkari mu Rez." Sahut salah satu rekan Farez yang berada agak jauh dari mereka.
Farez menatap pemilik suara itu, dan menatapnya. "Lah, Bhayangkari mu mana?" pekik Farez membalikan pertanyaannya.
"Bhayangkari ku lagi OTW, tunggu saja tanggal mainnya komandan." balasnya.
Farez bersama putra lantas tertawa mendengar ucapan temannya itu.
Putra menepuk pundak Farez, "Segera cari calon mu komandan." tungkas nya.
Farez menatapnya, Putra langsung meninggalkan Farez. Farez membuang nafasnya, Bhayangkari kata itu kini terngiang ngiang di pikirannya. Apa mungkin Nindy akan jadi pendamping hidupnya dan menjadi ibu ibu Bhayangkari. Farez tak bisa membayangkan hal itu. Semoga saja itu bisa terjadi.
Farez langsung berhenti memikirkan hal tersebut. Saat ini ia harus bersiap untuk menjalankan tugasnya sebagai anggota kepolisian.
________________________________
Sepulang sekolah Nindy, Syifa, Shafa, Fahmi dan Riyan memutuskan untuk berjalan jalan terlebih dahulu untuk sekedar menghibur Billa. Mereka berniat akan pergi ke maal yang tak jauh dari sekolah mereka. Semoga saja dengan hangout mereka kali ini bisa sedikit membuang beban Billa.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEBIH INDAH
Teen FictionBAHAGIA, Itulah yang aku inginkan, aku pernah merasakannya tapi itu hanya sesaat. Aku ingin kembali merasakannya untuk selamanya. Akankah ada seseorang yang membuat hidupku menjadi bahagia dan menjadi LEBIH INDAH untuk selamanyaa.? Dan aku menemuka...