25

950 40 19
                                    

"Galau mulu lo nyet" ucap Riyan, mengagetkan gue.

gue terperanjat, melihat si riyan yang sudah ada didepan bangku gue. "Bukan urusan lo" jawab gue.

"kenapa si lo nin, cerita sama babang riyan. siapa tau babang riyan yang ganteng ini bisa sedikit meringankan sedikit dari permasalahan lo" ucapnya so pede.

"gue mau minta tolong sama lo boleh?"

"apa sih yang engga buat nindy" ucap riyan yang membuat gue muak mendengarnya.

"gue minta tolong, lo jauh jauh deh dari gue" Tegas gue.

"kampret lo" ucapnya dan langsung meninggalkan gue.

gue udah pusing dengan kelakuan si semut itu, yang membuat gue sering ingin menghempasnya dari muka bumi ini, kok alay yahh. tidak papa sekali kali gue alay.

"Nindyyy" teriak syifa.

gue memutar kepala gue, melihat syifa. "bisa kan gak buat telinga orang rusak." ucap gue judes.

"ishh, Lo kenapa masih disini bukannya ganti baju." Ucap syifa.

gue baru ingat kalo sekarang pelajaran olahraga, karena saking banyak pikiran gue sampe lupa mata pelajaran.

"Gue gak bawa baju olahraga" ucap gue.

"ntar lo dihukum lo sama Pak Dika" ucap syifa menakut nakuti gue.

"bodo" ucap gue tak peduli, lagian kalo gue bawa baju pun gue gak akan ikut olahraga.

"yaudah" ucap syifa sambil mengibaskan rambutnya. "Billa jangan selfie mulu, kita ganti baju sekarang." teriak syifa ke billa.

"iya iya bawel banget si lo" sahut billa dan langsung menghampiri syifa dan membawa baju olahraganya.

syifa dan billa melangkahkan kakinya, diikuti oleh billa.

"wait wait" ucap syifa menghentikan langkahnya, dan ditabrak oleh billa, yang membuat baju olahraga billa jatoh.

gue hanya terus memperhatikan kelakuan mereka.

"ehhh bangke, kenapa lo ngerem mendadak. baju gue jatoh." protes billa, sambil membawa bajunya dan membersihkannya.

syifa membantu billa membersihkan baju billa yang jatoh. " hehe, maaf maaf" ucapnya tak bersalah.

"ehhh, shafa kemana?" tanya syifa.

"Shafa masih sibuk diruangan osis, besok kan pemilihan ketua osis yang baru. jadi, dia gak akan ikut pelajaran hari ini" Teriak gue.

mereka pun menatap gue. "ohhh" ucapnya berbarengan.

Syifa dan billa pun pergi ke toilet untuk berganti baju, sekarang dikelas hanya gue seorang. Gue pun berniat untuk ke kantin, untuk membeli Air mineral.

...

Setelah dari kantin, gue pun langsung ke lapangan olahraga. Sesampainya dilapangan gue pun langsung menyalami pa Dika dan meminta izin karena gue gak bisa olahraga hari ini. dan untungnya Pak Dika mengijinkan gue, tetapi gue harus tetap berada dilapangan.

Gue duduk dipinggir lapangan, dan melihat teman teman sekelas gue yang sedang melakukan pemanasan.

"kak Nindy" ucap seseorang sambil menepuk pundak gue dari belakang.

Gue refleks langsung menengok ke arah belakang.
"Sherli" ucap gue.

yahh dia adalah sherli adik dari Farez, yang tenyata dia adalah sepupu Tiri gue.

"maaf kak, kalau sherli ganggu." ucapnya dengan ramah.

"ada apa" tanya gue.

"sherli cuman mau ngomong tolong maafin kak Farez yah kak, Kak Farez gak salah. ini semua hanya salah paham kak, sherli juga baru tau kalo kakak ini anaknya Om Ardi." jelasnya tanpa basa basi.

LEBIH INDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang