"nin?" Fahmi mulai membuka suara."hmm," ucap gue yang masih sibuk ke arah depan tak memperhatikannya.
"kalo orang ngomong diliat dong mukanya nin" protes Fahmi.
"iyah maaf" ucap gue sambil mengarahkan pandangan gue ke arah fahmi
"yaelah nin kok jadi ngeliatin gue gitu, lo terpesona sama gue"ucap fahmi denga pedenya sambil tetap fokus menyetir.
"ihh, najis gue terpesona sama lo" ucap gue sambil menjulurkan lidah gue.
"jangan gitu juga kali Nindy"
"lo mau ngomong apa sihh, lo mau nembak gue?" ucap gue asal.
"pede tingkat dewa lo nin, yakale gue nembak lok" sanggah Fahmi.
"so?"
"gue mau ngomong, kalo hp lo tadi yang rusak biar gue yang ganti aja"
"really?" bales gue dengan wajah serius
Fahmi mengangguk. "hmm" ucapnya.
"tapi gk usah mi, ntar gampang kok gue besok paling beli hp baru"
"gak nin, itu tadi bukan salah lo"
"salah gue juga kok, gak liat sekitar"
"pokonya gue yang ganti nin" kekeh si Fahmi
"gimana yahh, inikan bukan salah lo"
"itu salah temen gue nin" ucapnya.
"yaudah gini aja, besok pulang sekolah lo yang anter gue beli hp, gimana?" saran gue
Fahmi berpikir sejenak "ya boleh lah, tapi gue besok pagi yang jemput lo. kita berangkat bareng" tawar fahmi
"ok, terserah lo. lagian gue juga gak tau besok berangkat sama siapa" ucap gue
Tak terasa sambil kita ngobrol kita udah sampai ditujuan dirumah gue, gue turun dari mobil Fahmi dan berpamitan ke Fahmi. Tanpa mampir terlebuh dahulu Fahmi langsung pergi ke rumahnya, karena hari sudah makin malam.
Gue membuka pintu rumah gue, dan langsung menuju ke dapur.
"darimana aja nin?" tanya tante Hana yang sedang makan.
"kepo." ucap gue singkat sambil membuka kulkas.
"ihh, siapa juga yang kepo." ucap tante Hana.
"itu tadi nanya nanya nindy, kalo gak kepo ya.. apa?" tanya balik gue.
"cuma pengen tau"
"etdah sama aja keles" bales gue sambil membawa makanan dan minuman dan bergegas untuk kembali ke kamar.
Sesampainya dikamar gue membuka buka buku untuk mengerjakan tugas, anak yang baik yahh gitu. Setelah beberapa menit membuka buku gue udah nyerah, liat soalnya udah bikin gue migren. Gue berniat untuk menelpon geng gue, siapa lagi kalo bukan syifa, billa dan shafa buat besok siapin contekan buat gue. dan gue baru inget kalo hp gue rusak. omg gue bingung sekarang guys.
gue pun berniat untuk menghampiri tante gue,
gue pun menyusuri anak tangga dan akhirnya gue liat di ruang tamu ada tante hana dan om rizky gue yang sibuk menonton televisi.Gue mengambil duduk diantara tante Hana dan om Rizky. "tantee" ucap gue.
"iyahh"ucap tante gue yang masih sibuk menonton.
"pinjem hp"
"buat?" tanya balik tante gue.
"telpon Shafa"
KAMU SEDANG MEMBACA
LEBIH INDAH
Teen FictionBAHAGIA, Itulah yang aku inginkan, aku pernah merasakannya tapi itu hanya sesaat. Aku ingin kembali merasakannya untuk selamanya. Akankah ada seseorang yang membuat hidupku menjadi bahagia dan menjadi LEBIH INDAH untuk selamanyaa.? Dan aku menemuka...