PROLOGUE

929 55 0
                                    

Udara menipis bersamaan dengan kabut yang memenuhi malam. Namun malam tetap menyajikan kebisingan, kebisingan yang mencekam. Dari sebuah gang sempit terdengar ketukan langkah kaki yang berirama cepat.

Seorang lelaki berlari dengan cepat menuju persimpangan jalan lalu berhenti tepat di samping lampu merah. Dia membungkuk dengan tangan yang memegang kedua lututnya sambil mengatur napasnya.

Ia mengambil ponsel yang ada di saku hoddienya. Tidak ada pesan lagi setelah sebuah pesan dari orang yang selama 3 tahun ini tidak menghubunginya mengirimnya pesan pertemuan. Dia memasukan ponsel itu lagi ke dalam hoddienya.

Kepalanya celingak-cekinguk melihat kanan kirinya. Ia mencari seseorang. Namun nihil. Lalu ia memandang ke depan tepat ketika lampu merah menunjukan angka 59 detik. Dihadapannya seorang lelaki dengan jaket loreng dan celana hitam. Tangan lelaki itu dimasukan ke dalam saku jaketnya.

Keduanya saling memandang dalam jarak jauh. Ingin rasanya dia melambai seperti dulu, tapi mereka benar-benar diam ditempat seolah membantu.

Baginya ini salah. Seharusnya kejadian dulu tidak terjadi. Mereka ingin semuanya berhenti saat itu. Malam ini mereka bertemu bukan karena salah satu diantara mereka mengirim pesan pertemuan.

Namun seorang lelaki lain yang berada di dalam mobil hitam yang sedang berhenti ditengah lampu merah menyala itulah yang mengirim pesan. Bisa dia lihat bahwa mereka berdua bertemu sekian lama. Ia memegang kemudi mobilnya dengan erat.

Semua yang terjadi diantara mereka bertiga, masalah yang menyebabkan mereka terpisah adalah urusan yang belum selesai. Dan malam ini mereka bertiga harus menyelesaikannya.

000

Note :

Asslamu'alaikum reads kembali bersama Zoel dan sekarang mengandeng teman Dofin9900 dalam penulisan SUPEREGO. Seperti yang gue bilang bahwa project yang ini itu selalu bikin gue stuck dan berat. Namanya manusia nggak bisa sendirian jadi gue bawa temen untuk mengarap novel yang ini.

Disini SUPEREGO keluar dengan tema fresh dan memakai visual yang bisa melambangkan masa muda. Karena di novel ini kami akan membicarakan soal masa muda dan nggak melulu soal cinta. Ntar kalo cinta mulu bosen, malah nggak dapet-dapet cintanya kaya Alya.

Mohon berikan dukungannya. Sorry for typo, vote, comment, and dont be silent readers.

SUPEREGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang