BASTARD; GAMMA 1-2

176 23 0
                                    

"lo nggak takut juga kena begituan? Beasiswa lo dicabut gitu" pertanyaan Aska membuat Valdi terdiam. Selama ini dia tidak takut tentang beasiswanya. Dia selalu menjaga peringkatnya tetap di 3 besar sejak sekolah disana. Tapi kenapa saat Aska bertanya dia merasa takut?

"hal kaya Rega mungkin bisa terjadi dengan lo juga" kata Rafa mengambil kesimpulan lalu meletakan ponselnya.

Valdi menarik napasnya berusaha tidak khawatir, "tenang gue selalu berusaha untuk nggak kena masalah besar dan menjaga nilai-nilai gue".

Aska mengelengkan kepala melihat Valdi yang tenang. Ia harus memberitahukan kepada Valdi dan Rafa soal pemangkasan beasiswa. Ia pun mengeluarkan ponselnya.

"Val, pemangkasaan beasiswa emang disengaja sekolah" kata Aska sambil menunjukan foto-foto yang dia potret.

Secepatnya Valdi dan Rafa melihat foto tersebut.

"nama lo ada disana" kata Rafa sambil memperbesar nama Valdi.

"ini lo dapet darimana?" tanya Valdi benar-benar terkejut.

"lo nggak usah tau gue dapet dari mana?" jawab Aska.

Valdi seketika menerjang Aska, "gue tanya lo dapet darimana? Kalo ini cuma candaan lo aja, gue beneran nggak nganggep ini lucu".

Rafa seketika melepaskan Valdi yang bersiap memukul Aska, "tenang Val".

"bego lo yah, gue mau bantuin lo. Gue dapet ini pas gue menjelajahi kantor guru" kata Aska masih tidak ingin memberitahukan bahwa dia masuk ke ruangan Papahnya. Ia benar-benar meminta maaf dalam hatinya.

Valdi terduduk di lantai. Punggungnya menyandar di dinding. Ini kabar yang tidak baik untuknya dan keluarganya. Ia masih ingat bertapa sulitnya untuk masuk Pelita Bangsa tanpa bantuan nenek kakeknya dan keluarga Rafa.

"Val" panggil Aska yang merasa bersalah memberitahukan masalah ini pada Valdi.

"gue minta maaf beri tahu lo ini" kata Aska lagi duduk disamping Valdi.

Valdi mengigit bibir bawahnya, gugup.

Rafa kembali membaca isi dokumen di ponsel Aska. Ia langsung menjetikan jarinya lalu duduk disamping Valdi.

"guys, liat. Kayaknya kepala yayasan sengaja memotong beasiswa buat membangun villa di pulau Gili Lombok. Di dokumen, pengeluaran terbesar sekolah itu infrastuktur dan biaya beasiswa terus dengan yang dipotong sama besar dengan dana pembangunan villa" kata Rafa setika dapat tepukan dari Aska.

"bener, gue juga mikir gitu" kata Aska, "alasan pembangunan villa juga nggak jelas buat siapa. Dari yang Valdi ceritain soal kasus dicabut beasiswa mungkin aja".

"kasus itu sengaja biar sekolah bisa dengan mudah memberhentikan siswa beasiswa" sambung Valdi menyadari.

Mereka menanggukan kepala. Berpikir bertapa kejamnya sekolah tempat dimana mereka sekolah menjadi tempat bisnis. Apakah dunia sudah sesakit ini?

000

Valdi kembali menatap bukunya setelah pelangan yang memesan banyak belajaan pergi. Sekarang ia harus belajar. Ia tidak akan membiarkan beasiswanya dicabut. Meskipun ini semester terakhirnya di sekolah. Sekolahnya bisa saja tiba-tiba membuat dia masuk ke dalam perangkap agar beasiswanya dicabut. Tidak ada kesempatan untuk itu.

"rajinnya cucu nenek" kata Nenek tiba-tiba datang.

"eh nenek" kata Valdi tersenyum. Melihat neneknya datang tersenyum membuatnya tidak ingin mengecewakan orang yang sudah merawatnya dari kecil.

"udah belajar aja kamu Val. Masuk sekolah kan masih senin depan" kata Nenek sambil membereskan dagangan yang berantakan.

"kan bentar lagi ujian nek. Valdi nggak boleh dong malas-malasan" kata Valdi masih menulis mengerjakan soal matematika.

Neneknya datang menghampirinya, ia pun mengelus kepala Valdi lembut, "yang rajin ya Val, semoga kamu selamat dunia akhirat" kata Neneknya sendu.

"Pokoknya Nek kalo Valdi sukses nanti, Valdi bakalan bikin Nenek naik haji" kata Valdi bersemangat.

Neneknya tersenyum, "iya Valdi. Nenek akan terus doain kamu" karena Valdi adalah harta berharga terakhir yang bisa ia temukan. Mungkin jika tidak Valdi saat ini, dia tidak akan bertahan bersama suaminya. Apalagi saat insiden anak mereka meninggal. Valdi adalah harta karun tersembunyi mereka, harta yang mereka temukan.

000

Rafa kembali membaca foto dokumen yang ia minta dari Aska. Ia harus membantu Valdi agar keluar dari masalah ini. Jika itu bukan nama Valdi, apakah dia akan melakukan ini?

Ponselnya kembali berbunyi. Nama Aska muncul dilayarnya. Ia langsung menangkatnya.

"ya assalamu'alaikum dengan Rafa disini. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Rafa bercanda.

"kebiasaan lo itu ya?" tanya Aska dari jauh.

"masyaallah. Jawab woi! Jawab salam hukumnya wajib" kata Rafa kesal.

"iya iya walaikumussalam".

"anak pinter".

"bacot banget lo ya".

"lo  sendiri tukang ngatain orang".

"gue ngejek orang berdasarkan fakta".

"lo kalo mau nelpon gue cuma mau ngatain gue, gue matiin juga ni" ancam Rafa.

"jangan pendek! Sensi amat lo kaya emak-emak rating kiri belok kanan".

"kan ngatain lagi ni bocah".

"eh maaf dah, maaf".

"ada apaan lo nelpon gue?".

"ahh gini soal pemangkasan beasiswa itu. Niat kita awalnya cuma mau ngeluarin Valdi kan?" tanya Aska mulai serius.

"oh".

"gue kepikiran buat bantuin semua siswa sekaligus memberikan balasan ke sekolah karena mereka sudah menghancurkan mimpi remaja kaya kita hanya karena uang" ajak Aska berambisi.

Rafa berpikir sebentar. Apa kata Aska itu benar. Jika hanya menyelamatkan Valdi saja, itu tidak cukup toh banyak siswa yang masih akan digunakan sebagai kambing hitam lainnya. Mereka memutus jembatan mimpi siswa yang dengan jerih payah masuk ke sekolah itu dengan beasiswa.

"gue setuju, mereka nggak mikirin bagaimana kehidupan siswa-siswa lain kalo beasiswa mereka diputus".

Dan hari ini Rafa memutuskan akan mencoba bagaimanapun cara untuk membantu para siswa itu. Mungkin itu caranya untuk membalas kekesalanya pada orang tuanya.

000

Asslamu'alaikum reads kembali bersama Zoel dan sekarang mengandeng teman Dofin9900 dalam penulisan SUPEREGO.

Sudah lama ya sejak bulan Maret bab Gamma keluar. Semoga masih nyaman untuk membacanya, untuk itu selama aku update SUPEREGO untuk mengantikan YES yang belum bisa update. Love you

Mohon berikan dukungannya. Sorry for typo, vote, warm comment, and dont be silent readers.

SUPEREGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang