Kaleidoskop

Prolog

Dhean Anggara, lelaki bertubuh atletis dengan tinggi 180cm. Tinggi yang sangat jarang ditemui di sekolah menengah atas. Rambut hitam legam serta bola mata cokelat miliknya mampu seakan menghipnotis siapapun yang bersitatap lama dengannya.

Saat itu, sekolah baru dimulai. Dan Dhean menginjakkan kaki di SMA Nusa sebagai siswa baru, bukan pindahan.

Tak ada yang mengetahui jika kedatangannya di SMA Nusa ada maksud lain.

Dia dengan kemampuan luar biasanya bermain basket bahkan sulit sekali untuk ditandingin anak lain.

Memiliki sifat temperamen plegmatis dimana dia irit sekali bicara. Lebih suka diam saja daripada harus membuang waktu hanya untuk bicara hal hal yang tidak penting.

Dhean Anggara. Si kulkas yang terlalu sempurna di mata perempuan. Ramah? Tidak juga. Senyum? Jarang sekali. Orang beruntunglah yang bisa melihat senyumannya.

Dhean Anggara. Tak pernah mau bekerja dengan berbicara. Seperti kata kata favoritnya,
Tidak banyak bicara, tapi lakukan dengan cepat.

-oOo-

Kepulangannya kali ini seolah membuat jalan hidup terasa semakin rumit. Terlebih ketika ia ditabrak oleh gadis culun berambut pirang dan ia tak mau menolongnya.

Untuk sesaat, kepalanya berdenyut seakan mengingat sesuatu. Hanya saja, ia kesampingkan itu.

"Dhean Anggara, am I right?" Tanya seorang gadis tiba tiba saja mencegahnya masuk ke kelas. Yang ditanya mengangguk pelan.

"Oh, God. Thanks. I miss you, Dhean. Are you remember who I'am?" Tanya nya lagi. Dhean menggeleng. Dengan cepat ia memasuki kelas. Tak sengaja menyenggol pundak gadis itu.

"Aku yakin, jika aku tak salah orang lagi kali ini. Dia- melupakan aku? Serta janji janjinya? Bagaimana dengan hubungan ia dengan keluarganya?"

***

Karya pertama saya. Jangan lupa vote dan komennya. Cek typo juga. Udah, gitu aja.